apa penyebab kentut saat tidur?

Selamat siang, O

Kentut atau buang angin atau dalam medis biasa disebut dengan flatus, adalah proses pembuangan gas yang berlebih dalam pencernaan. Dalam sehari normalnya manusia buang angin sebanyak 12-25 kali. Walau sering dianggap menjijikan, buang angin ternyata memiliki manfaat bagi tubuh, seperti menandakan pencernaan yang sehat, menjaga kesehatan usus besar, mengatasi perut kembung, dan mengurangi sakit pada perut. Kentut atau buang angin dapat terjadi kapan saja, meskipun dalam kedaan tidur ssekalipun.

Penyebab kentut saat tidur :

Buang angin saat tidur adalah hal yang normal. Dalam keadan tidur fungsi tubuh sebagian besar terhenti, kecuali sistem saraf otonom, sistem saraf ini menggerakan otot yang tidak kita sadari, seperti  yang menggerakan otot pernafasan, pencernaan dan jantung. Karena kerja yang tidak disadari maka selama tidurpun sistem pencernaan akan tetap bekerja, usus akan tetap bergerak, hal ini yang menyebabkan kentut pada saat tidur.

Kondisi terkait kentut saat tidur

Walau kentut saat tidur adalah fenomena yang normal dan wajar, namun bila berlebihan akan mengganggu orang disekitar individu tersebut. Ada beberapa kondisi yang  menyebabkan lebih seseorang akan lebih sering  buang angin, seperti :

• Melelan udara terlalu banyak, seperti pada keadaan, merokok, minum minuman brsoda, mengunyah permen karet,
• Makanan yang sulit dicerna, seperti makana yang mengandug tinggi serat, kacang-kacangan, sayuran seperti kol, dan brokoli, makanan tinggi lemak, makanan tinggi fruktosa dan sorbitol, seperti jus, permen, dan susu.
• Makanan yang terkontaminasi bakteri
• GERD
• Susah buang air besar atau sembelit,
• Stres,
• Gangguan pada sistem pencernaan, seperti pada penyakit crohn.

Cara mengatasi kentut saat tidur :

• Hentikan kebiasaan merokok dan mengunyah permen karet,
• Hindari makan makanan yang sulit dicerna pada sore dan malam hari,
• Hindari konsumsi minuman bersoda saat sore dan malam hari,
• Makan dengan prosi sedikit tapi sering,
• Mengunyah makanan dengan peralahan dan hingga makanan benar halus,
• Rutin berolahraga.

Semoga membantu.

Salam sehat,

dr. Lizsa