Risih dengan perilaku tetangga

Selamat malam, A.

Sebagai individu, ada hal-hal yang bisa dikendalikan dan ada pula yang tidak. Pada kondisi yang Anda sampaikan, karakter, perilaku, dan sifat tetangga adalah sesuatu yang tidak bisa Anda kendalikan. Pasalnya, mungkin saja perilaku tetangga yang usil dan suka membicarakan orang lain adalah sifat yang tertanam sejak kecil.

Untuk itu, fokuslah kepada hal-hal yang bisa Anda kendalikan, yaitu diri Anda sendiri. Anda dapat memilih untuk tidak mendengarkan, selama apa yang ia lakukan tidak merugikan Anda. Apabila merasa tidak nyaman, Anda juga bisa menutup pintu dan jendela saat menonton televisi atau membersihkan rumah. Atau, lakukan aktivitas tersebut saat tetangga sedang tidak di rumah, sehingga ia tidak bisa melihat Anda.

Fokuskan juga kepada aktivitas lain, misalnya melakukan hobi, berkebun, memasak, membaca buku, atau melakukan hal-hal lain yang menyenangkan. Dengan memfokuskan diri kepada aktivitas tertentu, pikiran Anda akan teralihkan dan tidak memikirkan tetangga lagi.

Atau, apabila diperlukan, ungkapkan apa yang menjadi kekesalan Anda secara terbuka kepada tetangga. Bicarakan secara baik-baik dan bukalah diskusi dua arah, tanpa bernada negatif ataupun mencela.

Apabila hal-hal di atas sudah dilakukan tetapi Anda tak kunjung membaik, dikhawatirkan kondisi psikis Anda akan menyebabkan gangguan mental ke depannya. Untuk itu, lakukan konseling kepada dokter spesialis jiwa (psikiater) atau psikolog, guna didapatkan solusi yang tepat dan sesuai bagi Anda. Semoga bermanfaat.

 

Salam sehat,
dr Sylvia