(Oleh: Nadya)
Otorinolaringologi adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penanganan, diagnosis, dan gangguan pada penyakit dan gangguan kesehatan pada kepala dan leher. Sebenarnnya, kata “otorinolaringologi” merupakan singkatan dari telinga, hidung, dan tenggorokan. Artinya, cabang ilmu kedokteran ini lebih berfokus pada gangguan telinga, hidung, dan tenggorokan.
Dokter yang mengambil spesialis di otorinolaringologi biasa disebut otorinolaringologis, otolaringologis, atau dokter THT. Meraka juga bisa mengambil subspesialis, seperti:
Jenis subspesialis ini menangani penyakit telinga, termasuk trauma, kanker, atau gangguan saraf yang memengaruhi pendengaran dan keseimbangan.
Jenis subspesialis ini menangani penyakit yang dialami anak-anak dengan gangguan THT, termasuk keterlambatan perkembangan, serta cacat lahir pada kepala dan leher. Dokter otorinolaringologi anak dapat mengobati infeksi telinga, infeksi amandel, gangguan pernapasan, asma, dan sinus.
Jenis subspesialis ini menangani tumur kanker dan nonkanker di kepala dan leher, termasuk tiroid dan paratiroid. Dokter spesialis kepala dan leher dapat mengobati benjolan di leher (tiroid) dan kanker pita suara.
Jenis subspesialis ini menangani perawatan bedah kosmetik dan rekonstruksi atas kelainan pada wajah dan leher.
Jenis subspesialis ini menangani gangguan pada hidung dan siunus. Dokter spesialis rinologi dapat mengobati gangguan sinus, hidung berdarah, hidung tersumbat, dan kehilangan indra penciuman.
Jenis subspesialis ini menangani gangguan tenggorokan, termasuk masalah suara dan sulit menelan. Dokter spesialis laringologi dapat mengobati sakit tenggorokan, suara serak, gangguan menelan, dan naiknya asam lambung (GERD)
Jenis subspesialis ini menangani perawatan suntikan alergi pada pasien yang mengalami gangguan sensitivitas. Dokter spesialis alergi dapat mengobati demam, rinitis musiman dan abadi, sinusitis kronis, radang tenggorokan, dan otitis media.
Otorinolaringologi adalah gabungan antara otologi dan laringologi yang dihasilkan pada awal abad ke-20. Saat itu, dokter spesialis otologi adalah ahli bedah dan dokter ahli laringologi adalah dokter yang mengobati gangguan hidung dan dada. Kemajuan besar dalam kesehatan telah terjadi karena menemukan kataterisasi tuba Eustachius, penindikan gendang telinga, dan upaya awal mestoidektomim. Anastesi dan antisepsis pun diperkenalkan pada pertengahan abad ke-19.
Selama 30 tahun terakhir, otorinolaringologi telah mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini dipengaruhi oleh kemajuan baru berupa endoskopi, bedah mikro, penggunaan laser, rekonstruksi flap, dan teknologi mikrocip. Para ahli otorinolaringologi pun menyebut diri mereka sebagai ahli bedah yang terspesialisasi dalam otologi, otoneurosurgery, phonosurgery, rinologi, bedah plastik, dan otorinolaringologi anak.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, otorinolaringologi berfokus pada tujuh bidang yang berbeda. Beberapa ahli THT akan melakukan studi tambahan untuk mengambil spesialisasi dalam salah satu dari mereka dan membatasi layanan mereka untuk spesialisasi mereka.
Mereka dapat mengatasi beberapa hal, seperti:
Dokter spesialis otorinolaringologi menjalani pendidikan hingga 15 tahun. Awalnya, mereka harus menyelesaikan kuliah kedokteran di perguruan tinggi selama 4 tahun dan pelatihan khusus selama 5 tahun. Kemudian, mereka juga menjalani fellowship selama 1 atau 2 tahun untuk mengambil satu dari dari tujuh subspesialisasi.
Gelar dokter spesialis otorinolaringologi di Indonesia adalah Sp.THT-KL yang artinya spesialis telinga hidung tenggorok-bedah kepala leher.
Sumber
Health Science Center of Houston. https://med.uth.edu/orl/2010/10/12/otolaryngologist-head-neck-surgeon/
Postgraduate Medicine United Kingdom. https://pmj.bmj.com/content/postgradmedj/76/892/65.full.pdf
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/287230.php