(Oleh: Nadya)
Ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari studi, diagnosis, dan pengobatan bagi gangguan muskuloskeletal (otot, tulang belakang, tulang, dan sendi). Kondisi gangguan pada tulang dapat diobati dengan obat-obatan, terapi fisik, olahraga, terapi alternatif, atau bedah. Tujuan dari keseluruhan perawatan ini adalah untuk mengembalikan sistem muskuloskeletal.
Dalam hal ini, dokter spesialis ortopedi atau dokter bedah ortopedi lebih berfokus pada menangani masalah sistem muskuloskeletal yang memengaruhi tulang dan jaringan lunak (ligamen dan tendon). Bidang ortopedi terus berkembang dan mencakup banyak subspesialisasi, seperti:
Ortopedi sebagai salah satu cabang ilmu kedokteran bermula pada pertengahan abad ke-18. Pada 1740, Nicolas Andry menerbitkan buku berjudul L’Orthopedie, ou l’art de prevenir et de corriger dans les enfans, les difformites du corps yang ditujukan untuk para orang tua dan masyarakat yang ingin tahu tentang membesarkan anak. Kata orthopedie dalam bukunya menjadi terkait dengan tindakan bedah dengan diagnosis dan pengobatan penyakit dan cedera pada sistem lokomotor, seperti osteoporosis, arthritis, patah tulang, sakit pungung, sakit leher, dan peradangan.
Pada 1780, Jean-Andre Venel mendirikan lembaga ortopedi pertama yang ditujukan untuk merawat cacat tulang pada anak-anak. Ia melakukan metode berupa terapi mandi air hangat, kelas untuk para pasien, pijat, manipulasi (sekarang menjadi chiropractic), dan peregangan.
Setelah Venel meninggal, metodenya dilanjutkan oleh Robert Chessher, bapak ortopedi Inggris. Salah satu penemuan yang berpengaruh hingga saat ini adalah double-inclined plane atau terapi tulang paha yang patah dengan menekuk pinggul dan lutut. Hal itu membuat pasien harus berbaring miring di salah satu sisi.
Perkembangan ortopedi terus berkembang, dimulai dari masa perang hinggg saat ini. Pada 2005, David L. Macintosh melakukan pembedahan pertama pada ligamentum cruciatum anterius yang biasa tejadi pada atlit olahraga. Ia melakukan kerja sama dengan para pemain sepak bola untuk memikirkan cara membetulkan ligamen tersebut. Penelitian bedah ortopedi dan muskuloskeletal modern telah menemukan cara untuk membuat pembedahan kurang invasif dan membuat komponen yang ditanam lebih baik dan tahan lama.
Dokter spesialis ortopedi dapat mendiagonsis dan mengatasi cedera akibat olahraga atau aktivitas fisik. Mereka pun dapat membantu Anda untuk mengontrol kondisi yang memungkinkan untuk memburuk terus-menerus, seperti radang sendi dan osteoporosis. Selain itu, mereka dapat membantu Anda mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman akibat menggunakan otot atau sendi karena terlalu seding digunakan.
Masyarakat biasanya berkonsultasi pada dokter spesialis ortopedi karena:
Untuk dokter spesialis anak, mereka merawat gangguan perkembangan tulang pada anak-anak, seperti skoliosis. Selain itu, mereka juga mengatasi masalah perkembangan pada anak sejak lahir, seperti kaki pengkor atau displasia pinggul.
Dokter spesialis ortopedi akan menentukan rencana pemulihan Anda berdasarkan kebutuhan. Beberapa perawatan yang akan dilakukan, antara lain:
Minimal pendidikan dokter spesialis ortopedi adalah 10 tahun. Para calon dokter spesialis ortopedi harus menyelesaikan pendidikan kedokteran selama 4 tahun. Kemudian, merekaharus mengikuti residensi bedah ortopedi di rumah sakit selama 4-5 tahun. Jika ingin mengambil subspesialis, mereka harus menjaani 1-2 tahun beasiswa setelah residensi.
Gelar dokter spesialis ortopedi di Indonesia diberi gelar Sp.OT (spesialis ortopedi dan traumatologi) atau Sp.BO (spesialis bedah ortopedi).
Sumber:
Health Care. https://healthcare.utah.edu/orthopaedics/specialties/what-is-orthopedic-doctor.php
Ortho. https://www.se-ortho.com/orthopedic-specialist-you/
Peltier, Leonard F. 1993. Orthopedics: A History and Iconography. San Fransisco: Norman Publishing.