Cari Dokter

Dokter Spesialis Anestesi

Dokter anestesi adalah dokter spesialis yang memiliki keahlian dalam proses pembiusan pasien sebelum operasi, saat menjalani operasi, dan pasca operasi. Dokter yang disebut anestesiolog ini juga membantu dokter bedah melakukan operasi, menjaga kondisi pasien agar tetap baik selama proses operasi, dan memastikan pasien tetap merasa nyaman serta tidak mengalami nyeri pasca operasi. Anestesiolog juga memiliki tanggung jawab untuk menentukan jenis anestesi yang akan diterapkan pada pasien berdasarkan kondisi dan riwayat kesehatan pasien.

Dokter anestesi memiliki gelar spesialis anestesi (Sp.An) dari seorang dokter umum yang harus menempuh pendidikan spesialis anestesiologi minimal 8 semester untuk sekolah kedokteran, 3 hingga 4 tahun untuk program residensi anestesiolog. Setelah menempuh pendidikan dokter spesialis anestesi, dokter dapat memilih fokus dan sub-spesialis anestesiologi sebagai berikut:

• Konsultan Anestesi Ambulatori untuk penanganan bedah yang tidak membutuhkan rawat inap (Sp.An-KAP)
• Konsultan Anestesi Kardiotorasik untuk penanganan bedah jantung, toraks, dan lainnya (Sp.An-KAKV)
• Konsultan Anestesi Pediatri untuk penanganan bedah anak (Sp.An-KAP)
• Konsultan Anestesi Obstetri untuk persalinan, kebidanan dan masalah terkait lainnya (Sp.AN-KAO)
• Konsultan Anestesi Regional untuk tindakan bedah (Sp-An-KAR)
• Konsultan Perawatan Intensif untuk penanganan pasien kritis (Sp.An-KIC)
• Konsultan Manajemen Nyeri untuk prosedur medis meredakan dan menghilangkan nyeri (Sp.An-KMN)
• Konsultan Neuroanestesi untuk penanganan bedah saraf (Sp.An-KNA).

Kompetensi yang dimiliki oleh dokter spesialis anestesi

Agar dapat memberikan penanganan terbaik kepada pasien, berikut beberapa kompetensi dan tindakan yang biasa dilakukan oleh dokter anestesi:

• Mengadakan penilaian terhadap kondisi pasien sebelum operasi
• Memonitor fungsi organ vital pasien sebelum, selama, dan sesudah operasi
• Memahami dan menganalisa hasil pemeriksaan fisik, riwayat medis, pemeriksaan tes laboratorium, CT scan, ekokardiografi, rontgen, dan ekg
• Mengatur posisi pasien yang nyaman dan aman selama proses operasi
• Menentukan jenis anestesi untuk pasien dan mengamati kondisi pasien sebelum, selama, dan setelah dilakukan proses anestesi
• Melakukan tindakan darurat pada kasus gawat darurat seperti pemasangan kateter vena sentral dan arteri, pungsi pleura pneumotoraks, dan trakeostomi
• Memiliki kemampuan dan melakukan tindakan pertolongan pertama serta resusitasi jantung paru (RJP)
• Mengatur jalan napas dan memakai sungkup muka, laring, dan intubasi pada jalan napas
• Menentukan pilihan bantuan pernapasan yang sesuai pada kondisi pasien
• Mengelola kasus di ICU dan perawatan pasien kritis
• Melaksanakan tatalaksana nyeri akut maupun kronis.

Persiapan sebelum berkonsultasi dengan dokter spesialis anestesi

Sebelum melakukan konsultasi atau pemeriksaan dengan dokter anestesi, Anda disarankan untuk mempersiapkan beberapa hal berikut:

• Informasi terkait alergi, riwayat kesehatan seperti penyakit yang pernah diderita dan riwayat penyakit yang dimiliki keluarga
• Obat medis atau suplemen yang sedang Anda konsumsi
• Riwayat operasi dan tindakan anestesi yang pernah dilakukan, juga efeknya.

Informasi-informasi tersebut akan membantu Anda dan dokter anestesi untuk menentukan jenis anestesi dan dosis yang akan dipakai pada saat operasi. Anda juga dapat bertanya kepada dokter anestesi Anda apapun mengenai seperti berapa lama anestesi bekerja pada tubuh Anda, efek samping anestesi, pantangan apa saja perlu Anda lakukan sebelum menjalani operasi dan lainnya.

Anda dapat membuat janji dengan dokter anestesi terdekat atau melalui booking online rumah sakit SehatQ untuk menemui dokter di layanan kesehatan terpercaya Anda.