logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Xanthoma, Kelainan Kulit yang Mengintai Penderita Kolesterol

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

17 Feb 2021

Xanthoma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan plak atau benjolan lemak kekuningan

Xanthoma bisa menyebabkan timbulnya plak kekuningan di kelopak mata

Table of Content

  • Penyebab xanthoma
  • Cara mengatasi xanthoma

Pernahkah Anda mendengar istilah xanthoma? Xanthoma adalah kelainan pada kulit yang umumnya ditandai dengan plak atau benjolan kekuningan di bagian tubuh mana pun. Kondisi ini terjadi saat lemak menumpuk di bawah kulit Anda.

Advertisement

Xanthoma sering kali memengaruhi kelopak mata, lutut, siku, kaki, tangan, dan bokong. Ukuran plak atau benjolan yang muncul pun bervariasi, mulai dari sangat kecil hingga besar, dan bisa tersebar maupun berkelompok. Meski biasanya tidak menimbulkan nyeri, xanthoma bisa terasa gatal dan tak nyaman.

Penyebab xanthoma

Xanthoma umumnya disebabkan oleh kadar lemak darah yang tinggi. Namun, masalah kulit ini juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis lainnya, yakni:

1. Kolesterol tinggi

kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi bisa sebabkan xanthoma

Jika Anda memiliki kolesterol yang tinggi, Anda memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami xanthoma. Seseorang dikatakan menderita kolesterol tinggi kalau kadar kolesterolnya mencapai 240 mg/dL atau lebih.

2. Diabetes

Xanthoma bisa dipicu oleh penyakit diabetes. Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi di atas 200 mg/dL. Kondisi ini menjadi salah satu silent killer yang harus diwaspadai.

3. Hipotiroidisme

hipotiroidisme
Hipotiroid tidak mampu menghasilkan hormon tiroid

Hipotiroidisme merupakan kondisi di mana kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon tiroid dengan cukup. Masalah ini juga bisa menyebabkan Anda mengalami xanthoma.

4. Sirosis bilier primer

Sirosis bilier primer adalah kerusakan kantung empedu di hati yang terjadi secara perlahan. Kondisi ini termasuk penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh malah menyerang balik sel-sel sehat. 

5. Kolestasis

Kolestasis merupakan kondisi melambat atau berhentinya aliran empedu dari hati sehingga bisa berbahaya. Kondisi ini bisa terjadi akibat sumbatan pada saluran empedu atau kurangnya cairan empedu.

6. Sindrom nefrotik

no caption
Sindrom nefrotik terjadi akibat rusaknya pembuluh darah di ginjal

Gangguan pada ginjal yang menyebabkan kadar protein dalam urine meningkat disebut sindrom nefrotik. Kondisi ini disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah di ginjal yang berfungsi untuk menyaring limbah pada darah.

7. Kanker

Kanker juga bisa memicu terjadinya xanthoma. Penyakit ini merupakan kondisi serius di mana sel-sel ganas tumbuh dengan cepat dan tak terkendali. 

8. Efek samping obat-obatan tertentu

Obat-obatan tertentu, seperti tamoxifen, prednisone, dan siklosporin, bisa menimbulkan efek samping berupa plak atau benjolan lemak kekuningan di tubuh (xanthoma).

Jika Anda memiliki salah satu kondisi di atas, konsultasikan dengan dokter mengenai risiko Anda sehingga bisa ditanggulangi sedini mungkin. 

Baca Juga

  • Memahami Lipoprotein, Si Pengangkut Lemak dalam Tubuh
  • Mengenal Ciri-Ciri Alergi Kulit Karena Makanan
  • 10 Cara Menghilangkan Flek Hitam Secara Alami dan Medis

Cara mengatasi xanthoma

Dokter biasanya dapat mendiagnosis xanthoma hanya dengan memeriksa kulit. Namun, biopsi kulit juga mungkin dilakukan untuk memastikan adanya timbunan lemak di bawah kulit Anda. Selain itu, Anda juga dapat melewati serangkaian tes untuk memastikan ada atau tidaknya kondisi yang mendasari.

Jika xanthoma yang Anda derita merupakan suatu gejala kondisi medis, tentu penyebab yang mendasarinya tersebut harus diobati. Pengobatan ini bisa menghentikan pertumbuhan plak maupun benjolan xanthoma, serta meminimalisir kemungkinannya untuk datang kembali. 

Sedangkan, jika tidak ada kondisi yang mendasari, perawatan seperti operasi pengangkatan lemak, operasi laser, atau perawatan kimia menggunakan asam trikloroasetat mungkin dilakukan. 

Sayangnya, masa;lah kulit ini bisa kembali lagi sehingga Anda tidak benar-benar sembuh. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kemungkinan kambuhnya penyakit ini bisa diperkecil.

Pastikan Anda mengurangi asupan lemak dan lebih banyak mengonsumsi makanan berserat. Hindari mengonsumsi makanan berminyak, makanan yang digoreng, maupun makanan cepat saji. Selain itu, berolahraga secara teratur minimal 30 menit setiap hari, seperti jalan kaki, jogging, bersepeda, atau berenang.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar xanthoma, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

kolesterolmasalah kulitbenjolan lemak

Ditulis oleh Dina Rahmawati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved