logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo

Artikel Bersponsor

Hidup Sehat

WFH atau WFO, Mana yang Rentan Alami Kekurangan Vitamin D?

open-summary

Sebenarnya baik bekerja secara WFH atau WFO, Anda tetap berisiko mengalami kekurangan vitamin D. Terlepas Anda bekerja secara WFH atau WFO, kebiasaan buruk lebih berpengaruh menyebabkan kekurangan vitamin D.


close-summary

29 Okt 2021

| Marco Anthony

Bekerja dari rumah mulai populer semenjak pandemi

Bekerja dari rumah mulai populer semenjak pandemi

Table of Content

  • Vitamin D dan daya tahan tubuh
  • Risiko kekurangan vitamin D
  • WFH vs WFO: mana yang berisiko menyebabkan kekurangan vitamin D?
  • Sakatonik Activ D3-1000 untuk kebutuhan vitamin D

Semenjak terjadinya pandemi, cara orang bekerja pun berubah. Pandemi membuat metode bekerja dari rumah atau work from home (WFH) yang tadinya hanya dilakukan oleh pekerja di bidang pekerjaan tertentu, kini menjadi sesuatu yang mainstream.

Advertisement

Tujuan diberlakukannya WFH adalah untuk mengurangi interaksi antar pekerja agar menurunkan potensi terjangkit COVID-19.

Meski begitu, beberapa perusahaan masih menerapkan bekerja dari kantor atau work from office bagi para karyawannya.

Kedua metode kerja ini memang punya plus minusnya tersendiri bukan hanya soal tingkat produktivitas kerja tetapi juga memengaruhi kesehatan.

Vitamin D dan daya tahan tubuh

Menjaga daya tahan tubuh selama pandemi adalah hal penting untuk mencegah seseorang gampang sakit dan tertular virus.

Salah satu cara menjaga daya tahan tubuh tetap dalam kondisi yang baik adalah memastikan kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi. Salah satu nutrisi tersebut adalah vitamin D.

Sayangnya, kekurangan vitamin D adalah masalah yang cukup sering di alami orang dewasa di seluruh dunia. Bahkan, menurut sebuah penelitian, prevalensi kekurangan vitamin D pada populasi orang dewasa di Asia bisa mencapai 14-59%.

Bila dikaitkan dengan metode bekerja, hal ini berarti bahwa seseorang yang bekerja secara WFO maupun WFH sama-sama memiliki risiko mengalami penurunan daya tahan tubuh akibat kekurangan vitamin D.

Risiko kekurangan vitamin D

Kekurangan vitamin D bisa terjadi tanpa disadari. Seseorang mungkin saja mengalami kelelahan dan menganggapnya akibat terlalu banyak bekerja, padahal hal itu bisa saja pertanda ia sedang mengalami defisiensi vitamin D.

Berikut beberapa gejala yang kekurangan vitamin D yang bisa terjadi namun tak disadari:

  • Kelelahan
  • Nyeri tulang
  • Nyeri otot
  • Kram otot
  • Mood swing, depresi

Bahkan kondisi ini juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius seperti:

  • Radang sendi
  • Rambut rontok
  • Mudah terserang flu
  • Obesitas
  • Gagal jantung
  • Osteoporosis

Berbagai gangguan ini tentunya akan membuat aktivitas dan pekerjaan Anda terganggu. Ketika daya tahan tubuh melemah, Anda juga lebih rentan terkena virus COVID-19.

Di samping itu, jika Anda sedang hamil, kekurangan vitamin D bisa meningkatkan risiko terjadinya preklampsia, kelahiran prematur, diabetes gestasional, dan melahirkan caesar.

WFH vs WFO: mana yang berisiko menyebabkan kekurangan vitamin D?

Sebenarnya baik bekerja secara WFH atau WFO, Anda tetap berisiko mengalami kekurangan vitamin D.

Terlepas Anda bekerja secara WFH atau WFO, kebiasaan buruk lebih berpengaruh menyebabkan kekurangan vitamin D.

Beberapa kebiasaan tersebut bisa berupa:

  • Kurang terpapar sinar matahari karena berada di dalam ruangan dalam waktu yang lama atau bekerja di shift malam
  • Mengonsumsi alkohol
  • Merokok
  • Meminum kopi secara berlebihan
  • Mengonsumsi makanan yang tidak bergizi

Jika Anda merasa memiliki kebiasaan buruk seperti ini, ada baiknya untuk segera mengubahnya. Dan tak lupa juga memenuhi kebutuhan vitamin D Anda dengan cara berjemur secara teratur serta mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin D seperti jamur, ikan laut, yogurt, keju, telur, sereal hingga susu.

Namun, di era yang serba sibuk dan cepat seperti ini, Anda tentunya membutuhkan sumber vitamin D yang praktis. Oleh karena itu, Sakatonik Activ D3-1000 hadir untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian Anda dengan cepat, praktis, dan tepat.

Sakatonik Activ D3-1000 untuk kebutuhan vitamin D

sakatonik d3-1000

Sakatonik Activ D3-1000 merupakan suplemen yang mengandung vitamin D dengan dosis 1000 IU untuk memenuhi kebutuhan dosis vitamin D harian.  Dosis 1000 IU terbukti aman dikonsumsi secara rutin selama satu bulan.

Sakatonik Activ D3-1000 mengandung cholecalciferol (vitamin D siap konsumsi) yang mudah diserap oleh pencernaan sehingga kebutuhan vitamin D lebih cepat terpenuhi.

Suplemen Sakatonik Activ D3-1000 hadir dalam ukuran kecil yang mudah dibawa ke mana saja. Anda dapat mengonsumsinya dengan cara dikunyah atau diminum langsung.

Dengan suplemen ini Anda tak perlu lagi khawatir mengalami kekurangan vitamin D meski bekerja secara WFO maupun WFH. Sakatonik Activ D31000 adalah pilihan cepat, tepat dan praktis untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian Anda.

Advertisement

menjaga kesehatanvitamin dkekurangan vitamin cadv sakatonik d3 1000

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved