Pusar berair dapat disebabkan oleh beberapa kondisi tertentu mulai dari infeksi bakteri hingga kista sebasea. Kondisi ini bahkan dapat mengeluarkan bau yang mengganggu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
29 Jul 2020
Pusar berair bisa menjadi tanda dai infeksi bakteri
Table of Content
Pernahkah Anda mengalami pusar berair? Pusar yang berair ternyata bisa menjadi tanda infeksi akibat penumpukan bakteri, jamur, dan kuman lainnya di dalam pusar. Cairan yang keluar pun beragam dapat berwarna putih, kekuningan, hingga kecoklatan.
Advertisement
Bahkan pada kasus yang parah bisa terjadi pendarahan pada pusar. Jika dibiarkan, kondisi tersebut mungkin saja akan berbahaya. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengenal berbagai penyebab pusar berair.
Pusar berair dapat mengeluarkan bau yang tak sedap maupun gejala lainnya. Adapun beberapa penyebab keluarnya cairan dari pusar, yaitu:
Umumnya, terdapat 70 jenis bakteri yang berbeda pada pusar. Ketika bakteri terus berkembang biak dan menumpuk bersama kotoran lainnya, maka dapat memicu terjadinya infeksi. Infeksi bakteri pun menyebabkan pusar mengeluarkan cairan berwarna kuning atau hijau.
Selain itu, Anda juga bisa mengalami nyeri, pembengkakan, dan keropeng di sekitar pusar. Adanya luka terbuka di sekitar kulit pusar meningkatkan risiko Anda terkena infeksi bakteri karena memudahkan bakteri untuk masuk dan menginfeksi.
Infeksi jamur juga bisa menjadi penyebab pusar berair. Cairan yang keluar dari pusar memiliki tekstur yang lebih tebal dan berwarna putih pucat. Kondisi ini juga kerap ditandai dengan adanya ruam pada pusar dan sekitarnya. Biasanya, ruam tersebut kemerahan dan terasa gatal.
Ini terjadi akibat pertumbuhan jamur candida yang menyukai area lembap dan gelap. Jika Anda tidak menjaga pusar tetap bersih dan kering, maka jamur tersebut dapat berkembang di pusar Anda dan menyebabkan infeksi.
Penyakit diabetes dapat membuat seseorang berisiko mengeluarkan cairan dari pusarnya pada saat-saat tertentu. Menurut penelitian dalam Journal of Pediatric & Adolescent Gynecology, tampaknya terdapat hubungan antara tingginya gula darah dan infeksi jamur candida. Penderita diabetes memiliki gula darah yang lebih tinggi dari biasanya dan jamur memakan gula tersebut.
Jamur pun kemudian dapat menyebar lebih mudah di dalam tubuh dan kulit hingga menyebabkan infeksi dan memicu pusar berair. Penelitian lain pun menunjukkan bahwa infeksi jamur di pusar lebih umum terjadi di antara penderita diabetes sehingga perlu waspada jika Anda memiliki kondisi tersebut.
Kista urachal adalah kista yang muncul ketika saluran kemih yang terhubung ke tali pusar gagal menutup dengan benar. Umumnya, kondisi ini terjadi ketika janin masih berada dalam rahim ibu dan tetap tak menutup dengan benar hingga bayi dilahirkan.
Benjolan tersebut pun dapat terinfeksi dan mengakibatkan keluarnya cairan keruh atau darah dari pusar. Gejala lain yang mungkin dapat terjadi, yaitu sakit perut, demam, sakit saat buang air kecil, dan adanya benjolan di perut.
Pembedahan di area pusar, seperti operasi hernia umbilikalis memungkinkan terjadinya komplikasi berupa keluarnya cairan atau nanah dari pusar. Jika Anda mengalami kondisi tersebut, sebaiknya segera hubungi dokter sebab ini dapat menjadi tanda infeksi internal yang perlu mendapat penanganan dengan segera.
Kista sebasea adalah benjolan yang dapat terbentuk di kelenjar sebaceous (penghasil minyak alami kulit), baik pada pusar maupun bagian tubuh lainnya. Jika kista ini terinfeksi, maka akan keluar cairan tebal kuning berbau busuk dari pusar Anda. Kista juga dapat mengalami pembengkakan dan kemerahan.
Jika mengalami pusar gatal dan berair, cobalah untuk mencuci atau membasuhnya dengan hati-hati untuk menghilangkan baunya.
Jika bau tersebut ternyata merupakan tanda dari adanya infeksi, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan penanganan dan pengobatan yang tepat.
Baca Juga
Jangan anggap remeh pusar berbau apalagi jika disertai dengan demam tinggi, keluar cairan kuning, dan tampak kemerahan. Pusar berair terutama pada bayi dan anak bisa menimbulkan kejang. Jika hal tersebut terjadi, segeralah ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Masing-masing penyebab memerlukan perawatan khusus sehingga jangan ragu untuk memeriksakan diri pada dokter apabila khawatir pusar Anda berair. Dokter akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk menghentikan keluarnya cairan maupun mengatasi pembengkakan pada pusar. Bahkan operasi atau laser mungkin diperlukan pada kasus yang parah.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Memar umumnya terjadi ketika tubuh berbenturan dengan benda keras. Untuk mengatasinya, terdapat beberapa cara mengobati luka memar yang dapat dilakukan.
3 Agt 2023
Mukormikosis adalah jenis infeksi jamur langka yang muncul akibat lemahnya sistem imunintas tubuh. Penyakit ini tidak menular, tapi tetap harus diwaspadai oleh masyarakat.
29 Nov 2022
Perubahan iklim yang kian parah menyebabkan global warming sudah berubah menjadi global boiling. Suhu bumi semakin panas, sehingga banyak bencana alam dan kesehatan yang berisiko terjadi.
2 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved