Gejala meningitis anak memang kadang sulit dideteksi dan disalahartikan dengan gejala flu. Penyakit meningitis pada bayi dan anak-anak ditandai dengan sakit kepala, nyeri pada otot sendi, hingga demam tinggi.
3
(2)
9 Mei 2019
Gejala meningitis pada anak kadang sulit dideteksi dan dianggap sebagai gejala flu biasa.
Table of Content
Tidak mudah memang untuk mendeteksi atau menemukan gejala meningitis pada anak. Orang-orang pada umumnya sering salah mengartikan sebagai gejala flu.
Advertisement
Faktanya, meningitis mungkin datang bersamaan dengan penyakit atau infeksi yang mirip flu. Itulah mengapa penting bagi Anda untuk tetap waspada, mempelajari tanda-tanda dan gejala meningitis, dan bertindak cepat.
Meningitis adalah infeksi pada selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini dapat menimpa siapa saja, tetapi sangat sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Meningitis pada anak dapat berkembang dengan cepat dan menjadi sangat serius jika tidak segera ditangani.
Baca Juga
Pertanyaan tentang meningitis pada anak yang paling umum adalah seputar penyebab dari penyakit tersebut. Ada dua jenis meningitis yang dibedakan berdasarkan penyebabnya. Pertama meningitis yang disebabkan oleh bakteri dan kedua mengitis yang disebabkan oleh virus. Berikut penjelasan selengkapnya:
Ini adalah jenis meningitis yang paling umum terjadi. Virus yang dapat menyebabkan meningitis jenis ini adalah gondongan, enterovirus (yang biasanya menyebabkan sakit perut ringan), atau herpes simpleks (yang biasanya menyebabkan cold sores).
Meningitis yang disebabkan virus realtif ringan, dapat diobati di rumah, dan biasanya akan sembuh dalam waktu 7 - 10 hari. Namun, kadang-kadang sulit membedakan meningitis virus dan meningitis bakteri sehingga seringkali menyebabkan komplikasi.
Meningitis bakteri adalah penyakit yang lebih serius. Untungnya, penyakit ini lebih jarang terjadi ketimbang meningitis virus.
Meningitis bakteri disebabkan oleh bakteri meningokokus, bakteri pneumokokus, atau bakteri haemophilus influenzae tipe B (HiB). Penyakit ini dapat mengancam nyawa atau menyebabkan kecacatan permanen, termasuk tuli dan kerusakan otak.
Bila tidak diobati, meningitis bakteri juga dapat menyebabkan keracunan darah atau septikemia.
Meningitis pada anak susah untuk dikenali karena gejalanya mirip penyakit lain. Anak yang mengalami meningitis akan menunjukkan gejal-gejala berikut ini, entah muncul ruam maupun tidak.
Gejala awal meningitis bakteri dan meningitis virus juga sangat mirip. Maka, sebaiknya segera bawa anak ke dokter jika mendapati tanda-tanda awal berikut ini.
Selain itu, anak yang mengalami meningitis jadi tidak nafsu makan bahkan menolak minum. Pada bayi, bagian lunak di atas kepala (ubun-ubun) mungkin tampak menonjol.
Tidak dapat dipastikan mengapa beberapa anak terkena meningitis sementara anak-anak lain tidak. Namun, ada kelompok anak yang memang rentan mengalami meningitis.
Anak yang terkena meningitis bisa menjadi parah dengan cepat. Meski komplikasi meningitis kemungkinannya sangat kecil, Anda tetap harus memastikan keamanan dan keselamatan anak. Jika Anda mencurigai tanda-tanda di atas terjadi pada anak, segera hubungi dokter.
Anda harus membawa anak ke ruang gawat darurat terdekat jika dokter tidak dapat dihubungi dengan segera. Jangan buang banyak waktu agar gejala yang timbul tidak menjadi semakin parah, dan anak Anda bisa mendapatkan perawatan medis dengan cepat.
Gejala meningitis pada anak tidak dapat dihiraukan begitu saja. Kenali lebih dalam tentang gejalanya agar Anda bisa segera bertanya kepada ahlinya.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Berbagai penyebab mimisan pada anak saat tidur di antaranya udara kering, alergi, flu, paparan zat kimia, hingga obat-obatan tertentu.
Libur yang sebentar lagi selesai, menandakan tahun ajaran baru untuk anak. Saat di sekolah, anak rentan tertular penyakit dari murid lain. Untuk memastikannya tetap sehat, ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan, terutama saat anak berada di sekolah.
Gejala difteri pada anak, di antaranya penglihatan ganda, bicara yang tidak jelas, suara serak, hidung berair, hingga pembengkakan langit-langit mulut. Cara mengobatinya pun beragam, mulai dari menggunakan obat antitoksin hingga antibiotik.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved