logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kulit & Kecantikan

Waspadai 10 Kandungan Skincare yang Berbahaya, Apa Saja?

open-summary

Menggunakan produk skincare untuk tampil lebih cantik tentu sah-sah saja. Tapi Anda wajib tahu apa saja kandungan skincare yang berbahaya agar tidak terkena efek negatifnya. Apa lagi setelah terserap, zat-zat ini akan masuk ke aliran darah.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

12 Des 2020

Mengenal kandungan skin care yang berbahaya untuk kulit

Tak semua skincare aman digunakan

Table of Content

  • Jenis skincare berbahaya yang harus dihindari
  • Catatan dari SehatQ

Menggunakan produk skincare untuk tampil lebih cantik tentu sah-sah saja. Tapi Anda wajib tahu apa saja kandungan skincare yang berbahaya agar tidak terkena efek negatifnya. Apa lagi setelah terserap, zat-zat ini akan masuk ke aliran darah.

Advertisement

Efek samping yang timbul akibat bahan berbahaya dapat berupa masalah saraf, kanker, hingga hormon berantakan. Tak hanya itu, ada potensi juga Anda mengalami masalah keterlambatan perkembangan.

Jenis skincare berbahaya yang harus dihindari

no caption
Tidak semua bahan skincare aman untuk kulit

Beberapa kandungan di bawah ini – baik pada skincare maupun kosmetik – sama-sama berbahaya dan sebaiknya dihindari. Apa saja?

1. Talc

Talc adalah mineral alami yang memiliki komposisi magnesium, silicon, oksigen dan hidrogen. Sebutan kimiawi talc adalah magnesium silikat. Talc menjadi berbahaya karena dapat mengandung asbestos, suatu senyawa kimia penyebab kanker (karsinogenik). Di Amerika Serikat, tahun 2019 lalu Food and Drug Administration (FDA) meminta konsumen menghindari kosmetik yang terbukti positif mengandung asbestos. Contoh produk yang mengandung zat ini adalah eye shadow, blush, dan bronzer.

Banyak jenis produk kosmetik yang di dalamnya mengandung talc karena dapat menyerap kelembapan, memberikan hasil akhir merata, serta mencegah makeup menggumpal. Sekalipun sudah banyak produk kosmetik mengandung talc dan berlabel bebas asbestos, penggunaan di area selangkangan atau genital sebaiknya dihindarkan.

2. Triclosan

Pada beberapa produk kosmetik yang dijual bebas, bisa saja ada kandungan triclosan. Beberapa produsen menambahkannya untuk mengurangi risiko kontaminasi dengan bakteri. Contoh produk yang mungkin mengandung triclosan adalah pasta gigi, sabun antibakteri, dan sabun mandi lainnya.

Ketika kadar triclosan terlalu tinggi, kinerja hormon tiroid bisa terganggu. Tak hanya itu, ini juga dapat memicu terjadinya resistansi antibiotik. Masih banyak pula penelitian yang menyoroti dampak jangka panjang dari triclosan terhadap perkembangan kanker kulit.

3. Timbal

Sejak dulu timbal diketahui berbahaya bagi tubuh dan juga lingkungan. Beberapa produk kosmetik untuk mata yang mengandung kohl bisa saja mengandung timbal cukup tinggi. Di Amerika Serikat, peredaran produk semacam ini sudah dilarang karena termasuk dalam daftar pewarna sintetis ilegal.

4. Merkuri dan thimerosal

Produk yang mengklaim dapat mencerahkan warna kulit bisa mengandung merkuri. Ini adalah jenis metal yang berbahaya bagi tubuh. Dampaknya tak hanya untuk sistem saraf saja, tetapi juga dapat mengakibatkan kerusakan ginjal. Ibu hamil yang terpapar merkuri juga bisa membahayakan janin dalam kandungannya.

Sementara thimerosal adalah jenis zat pengawet yang bisa saja digunakan dalam produk kosmetik. Sayangnya, ini termasuk zat yang mengandung merkuri.

5. Phthalates

Phthalates ada pada beberapa jenis produk pewarna kuku dan hair spray. Tak hanya itu, beberapa produk kosmetik dan pembersih rumah tangga juga bisa mengandung phthalates.

Adanya zat ini bisa menyebabkan hormon menjadi tidak seimbang, terutama yang berkaitan dengan estrogen seperti testosteron. Ini adalah zat yang juga meningkatkan risiko mengalami kanker payudara, mengingat kaitan eratnya dengan perubahan tertentu pada level estrogen.

6. Paraben

Banyak juga produsen yang menggunakan paraben sebagai pengawet dalam produk kosmetik mereka. Biasanya, paraben tertera dalam daftar komposisi dengan nama seperti:

  • Methylparaben
  • Propylparaben
  • Ethylparaben
  • Butylparaben

Paraben bisa ada pada produk kosmetik, pelembap, perawatan rambut, dan juga krim untuk mencukur (shaving creams). Ketika masuk ke tubuh lewat kulit, paraben bekerja serupa seperti estrogen.

Meskipun paraben merupakan versi lemah dari estrogen sesungguhnya, tetap saja bisa mengakibatkan pertumbuhan sel-sel kanker payudara. Alasannya karena terjadi ketidakseimbangan hormon estrogen.

7. Formaldehyde

Zat formaldehyde ada pada produk kosmetik, lotion, sampo, shower gel, pewarna kuku, dan produk perawatan rambut. Tak hanya itu, formaldehyde bisa menyebabkan reaksi alergi, iritasi pada mata, dan juga sistem pernapasan. Beberapa studi pada hewan juga menemukan kaitannya sebagai pemicu kanker.

Menurut American Cancer Society, kosmetik semacam ini dapat meningkatkan konsentrasi formaldehyde di udara. Tak hanya itu, produk perawatan rambut yang mengandung keratin juga bisa meningkatkan risiko terkonsentrasinya formaldehyde hingga level berbahaya.

8. Toluene

Pada beberapa produk perawatan kuku, bisa saja ada kandungan zat pelarut toluene. Zat ini bersifat sangat beracun pada otak, sistem saraf, dan janin dalam kandungan. Sama seperti halnya triclosan, produk skincare berbahaya yang mengandung toluene telah dilarang peredarannya.

9. Carbon black

Ada pula kandungan skincare yang berbahaya berupa carbon black, bentukan unsur karbon dan kerap ada di dalam maskara, eye liner, dan juga lipstik. Adanya carbon black membuat produk-produk semacam itu menjadi berwarna.

Menurut The Environmental Working Group (EWG), carbon black bisa bersifat karsinogenik pada manusia. Umumnya, para peneliti melakukannya untuk level paparan industrial di pabrik-pabrik. Masih perlu penelitian lebih lanjut untuk tahu dampak penggunaannya dalam produk kosmetik.

10. Per- and polyfluoroalkyl substances

PFAS bisa terkandung dalam produk-produk seperti foundation, concealer, dan juga eyeliner. Menurut EWG, terdapat lebih dari 4.000 zat kimia yang termasuk dalam PFAS.

Risiko dari masuknya zat ini dalam tubuh bisa membahayakan janin, meningkatkan risiko mengalami kanker, mengganggu sistem imun, bahkan berpengaruh pada ketidakseimbangan hormon.

Baca Juga

  • Penyebab Flek Hitam di Wajah Pria dan Cara Mengatasinya
  • 8 Manfaat Ketumbar untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Tinggi Antioksidan
  • 8 Jenis Diet Ekstrem yang Sebaiknya Dihindari, Apa Saja?

Catatan dari SehatQ

Sebisa mungkin, pilih produk skincare dan kosmetik dengan komposisi yang jelas dan tidak terlalu kompleks. Jangan pula tergiur dengan produk yang mengklaim organik, natural, atau pure karena tidak serta merta membuatnya lebih aman.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar produk kosmetik dan skincare yang berbahaya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

perawatan kulitkulit dan kecantikanhidup sehat

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved