logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kehamilan

Warna Urine Ibu Hamil Berubah-Ubah, Apa Sebabnya?

open-summary

Saat mengandung, ada perubahan tubuh luar biasa pada sang ibu. Termasuk warna urine ibu hamil yang bisa saja jadi tidak konsisten. Jangan diremehkan, sebab warna urine ini termasuk salah satu indikator penting kondisi tubuh ibu hamil dan kesehatan janin dalam kandungan.


close-summary

19 Sep 2021

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Saat hamil warna urine bisa berubah-ubah

Saat hamil warna urine bisa berubah-ubah

Table of Content

  • Perubahan warna urine ibu hamil
  • Kapan harus khawatir?
  • Catatan dari SehatQ

Saat mengandung, ada perubahan tubuh luar biasa pada sang ibu. Termasuk warna urine ibu hamil yang bisa saja jadi tidak konsisten. Jangan diremehkan, sebab warna urine ini termasuk salah satu indikator penting kondisi tubuh ibu hamil dan kesehatan janin dalam kandungan.

Advertisement

Bahkan, urine ibu hamil ini juga yang menjadi cara deteksi pertama seseorang dinyatakan hamil. Alat test pack mendeteksi kadar human chorionic gonadotropin atau hCG dalam urine untuk menyatakan hasilnya positif atau negatif hamil.

Perubahan warna urine ibu hamil

Sebenarnya bukan hanya perubahan warna urine ibu hamil yang terjadi saat mengandung. Hal yang paling terasa adalah meningkatnya frekuensi buang air kecil karena pengaruh hormon hCG.

Lalu, apa saja arti dari perubahan warna urine ibu hamil?

  • Kuning pekat

Apabila warna urine saat hamil cenderung keruh alias kuning pekat, ini bisa menandakan dehidrasi. Ingatlah bahwa ibu hamil perlu mendapatkan asupan cairan yang lebih banyak dari sebelumnya. Pastikan lebih sering minum air putih, bahkan jika Anda merasa tidak haus.

Selain itu, morning sickness atau mual dan muntah yang biasa terjadi pada trimester pertama kehamilan juga bisa menyebabkan dehidrasi. Ketika mendapati warna urine cenderung pekat, sebaiknya segera cukupi asupan cairan tubuh.

Urine menjadi berwarna keruh saat dehidrasi karena amonia lebih terkonsentrasi. Ketika asupan cairan tubuh kurang, tubuh akan menahan lebih banyak air dan lebih sedikit membuangnya lewat urine. Konsekuensinya, urine berwarna lebih pekat.

  • Kemerahan

Ini adalah sinyal bahaya ketika warna urine tampak kemerahan atau kecokelatan. Artinya, ada endapan darah di dalam urine. Segera hubungi dokter untuk tahu apa yang harus dilakukan.

Lebih jauh lagi, ibu hamil ada yang mengalami perdarahan atau flek pada proses perlekatan janin ke dinding rahim. Hal ini disadari ketika sedang buang air kecil. Namun, ini belum tentu merupakan masalah.

Perlu perhatian apabila urine dalam darah disertai dengan gejala infeksi vagina atau serviks.

  • Keabuan

Warna urine yang cenderung gelap atau keabuan juga menandakan kemungkinan ibu hamil mengalami dehidrasi. Selain itu, warna yang tidak biasa ini juga terjadi sebagai efek samping mengonsumsi obat atau suplemen tertentu.

Dehidrasi ini lebih rentan dialami oleh ibu hamil karena tubuh memerlukan lebih banyak cairan untuk banyak urusan. Mulai dari membentuk air ketuban, memproduksi volume darah lebih banyak, membangun jaringan baru, menyalurkan nutrisi, hingga membuang racun dari tubuh.

Kapan harus khawatir?

Apabila mendapati warna urine ibu hamil bukan kuning cerah sebagaimana mestinya dan dicurigai mengalami dehidrasi, segera cukupi kebutuhan cairan. Lihat apakah perubahan ini bisa membuat warna urine menjadi lebih cerah.

Jika tidak, atau terdeteksi ada darah di urine, sebaiknya sampaikan kepada dokter tanpa harus menunggu jadwal konsultasi berikutnya.

Amati pula gejala lain yang mungkin muncul seperti telapak kaki dan tangan terasa gatal, serta kulit yang kuning utamanya pada trimester kedua. Bisa saja, ini mengindikasikan gangguan aliran empedu.

Ibu hamil dengan riwayat penyakit ginjal atau hati juga perlu memperhatikan adanya gejala lain. Contohnya adalah sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil.

Tak kalah penting, ingat pula bahwa ibu hamil lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih. Gejala awalnya adalah rasa sakit ketika buang air kecil. Setidaknya 10% ibu hamil pernah mengalami infeksi saluran kemih karena anatomi tubuhnya sedikit berubah.

Hormon juga membuat otot lebih rileks sehingga bakteri lebih bisa menjangkau saluran kemih. ISK terjadi ketika bakteri masuk ke uretra dan menginfeksi kandung kemih atau ginjal.

Baca Juga

  • Hamil Tanpa Gejala Umum, Apakah Normal?
  • Apa Efek Samping KB Suntik 1 Bulan Membahayakan Tubuh?
  • Obat Masuk Angin untuk Ibu Hamil, Apa Saja?

Catatan dari SehatQ

Kunci agar menjaga warna urine ibu hamil tetap ideal atau berwarna kuning cerah adalah hidrasi. Cukupi asupan cairan semaksimal mungkin. Pastikan minum 8-10 gelas air putih setiap harinya.

Namun, tentu realitanya tak semudah teori. Terlebih jika ibu hamil masih merasa mual dan ingin muntah, bahkan dari minum air putih saja.

Alternatifnya jika merasa bosan dengan air putih, tambahkan potongan buah segar menjadi infused water. Pilihan lain bisa dengan minum air kelapa, teh herbal, sup hangat, dan minuman lainnya yang aman untuk ibu hamil.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar frekuensi dan warna urine ibu hamil, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

menjaga kehamilankehamilanibu hamil

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved