Warna feses bisa berubah dari waktu ke waktu. Meski umumnya berwarna cokelat, tinja juga bisa berubah menjadi merah, kuning, bahkan putih. Apa arti dari perubahan warna ini?
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
26 Agt 2020
Sesekali, perhatikan warna feses ketika Anda BAB
Table of Content
Tubuh kita bisa menunjukkan gejala kondisi tertentu dari banyak hal, salah satunya warna feses atau tinja. Warna tinja bisa saja berubah dari waktu ke waktu akibat kondisi tertentu. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui setiap arti warna tinja Anda.
Advertisement
Warna feses orang dewasa umumnya berwarna cokelat. Warna ini berasal dari apa yang Anda makan dan berapa banyak empedu di tinja Anda. Empedu adalah cairan yang diproduksi oleh hati untuk mencerna lemak.
Cairan ini awalnya berwarna kuning kehijauan. Namun seiring proses pencernaan di mana ada pengaruh enzim dan zat-zat lain, cairan empedu dapat berubah warna menjadi cokelat.
Selain cokelat, tinja juga dapat hadir dalam berbagai warna lain. Berikut beberapa di antaranya:
Tinja dengan warna kehijauan masih tergolong normal. Namun bila tinja sebelumnya berwarna cokelat kemudian berubah menjadi hijau seluruhnya, ada beberapa kemungkinan alasannya.
Pertama, Anda mungkin makan terlalu banyak sesuatu yang berwarna hijau, baik itu sayuran atau makanan yang mengandung pewarna hijau seperti es krim atau kue tertentu. Kondisi ini juga bisa terjadi jika Anda mengonsumsi suplemen zat besi.
Selanjutnya, alasan lain warna feses hijau adalah Anda sedang mengalami diare. Kondisi diare menyebabkan perpindahan makanan di usus menjadi sangat cepat akibatnya, enzim pencernaan tidak memecah pigmen empedu yang membuat kotoran berwarna coklat.
Kuning adalah warna tinja normal. Pasalnya, warna ini muncul karena zat bilirubin yang dihasilkan oleh organ hati dan dikeluarkan melalui tinja.
Namun bila terjadi pada orang dewasa dan disertai dengan tesktur berlemak dan bau sangat busuk, warna feses kuning dapat menjadi tanda terlalu banyak lemak pada tinja.
Keadaan tersebut bisa menjadi tanda bahwa tubuh Anda tidak mencerna makanan dengan benar. Tinja berwarna kuning bisa menjadi gejala gangguan malabsorbsi, seperti penyakit celiac. Jika kondisi ini sering terjadi, periksakan diri ke dokter.
Warna feses pucat atau keputihan (seperti dempul) bisa terjadi sebagai efek samping konsumsi obat tertentu, seperti obat untuk diare dan barium. Barium adalah cairan putih yang Anda minum sebelum menjalani rontgen untuk saluran pencernaan atas.
Selain akibat konsumsi obat dan barium, tinja putih juga dapat berarti kurangnya cairan empedu dalam tubuh. Pasalnya, cairan inilah yang akan memberi warna cokelat pada tinja.
Kekurangan cairan empedu pada tinja bisa menjadi tanda sejumlah penyakit tertentu. Mulai dari batu empedu, tumor di kantong empedu, atresia bilier, dan penyakit hati.
Tinja hitam umum terjadi pada tinja bayi yang baru lahir yang disebut dengan meconium. Bila kondisi ini terjadi pada orang dewasa, penyebabnya mungkin karena konsumsi sesuatu yang mengandung pewarna hitam.
Beberapa makanan yang berwarna hitam, seperti blueberry dan licorice, dapat membuat warna feses turut menghitam.
Konsumsi obat atau suplemen tertentu juga bisa menjadikan tinja berwarna hitam. Umumnya, obat dengan kandungan bismuth dan suplemen zat besi.
Namun jika Anda tidak mengonsumsi makanan berwarna hitam atau obat tertentu, tinja hitam bisa menjadi tanda gangguan pencernaan yang serius.
Warna feses hitam bisa berarti ada perdarahan pada bagian atas saluran cerna Anda. Perdarahan ini dapat menjadi tanda ada luka, tumor, ataupun kanker, di area tersebut biasanya kondisi ini disertai dengan nyeri perut, mual, dan muntah. Oleh karena itu, segeralah melakukan pemeriksaan oleh dokter.
Tinja berwarna kemerahan bisa berarti Anda baru saja mengonsumsi makanan yang berwarna merah. Misalnya, buah bit, buah naga merah, jus tomat, atau makanan dengan pewarna merah.
Tapi bila Anda tidak mengonsumsi makanan berwarna merah, warna fese merah dapat berarti adanya darah. BAB berdarah bisa mengindikasikan ada perdarahan di saluran cerna bagian bawah.
Perdarahan tersebut bisa menjadi tanda dari sejumlah kondisi tertentu. Contohnya, peradangan usus besar, ambeien, atau ada benjolan di saluran cerna bagian bawah, seperti polip, tumor, ataupun kanker.
Baca Juga
Perubahan warna feses umumnya disebabkan oleh sesuatu yang Anda makan. Bila banyak mengonsumsi sajian berwarna merah, tinja akan bersemu merah. Namun perubahan warna tinja juga bisa menjadi gejala penyakit tertentu.
Oleh karena itu, bila Anda tidak mengonsumsi sesuatu yang memicu perubahan warna tinja, segera konsultasikan ke dokter. Pemeriksaan medis akan membantu dokter untuk menemukan penyebabnya sehingga pengobatan bisa diberikan dengan tepat guna.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Trimirasti
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat jahe untuk kesehatan adalah mengurangi mual, mengatasi gangguan pencernaan, meredakan gejala flu dan pilek, hingga menurunkan kadar gula darah.
4 Jul 2022
Nitrogen cair kadang digunakan untuk membekukan makanan lebih cepat. Namun, apakah ini aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan?
6 Jan 2023
Diare persisten adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi diare yang berlangsung lebih dari 7 hari tetapi kurang dari 30 hari atau sekitar 2 hingga 4 minggu.
24 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved