logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kehamilan

Arti Warna Air Ketuban dari yang Normal dan Tidak Normal

open-summary

Warna air ketuban yang normal adalah bening agak keruh dengan gurat kekuningan. Jika warna air ketuban terlalu kuning atau oranye, maka artinya ketuban mengandung bilirubin yang tinggi, sementara jika coklat artinya bercampur darah.


close-summary

7 Feb 2023

| Nenti Resna

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Warna air ketuban yang normal adalah bening

Warna air ketuban yang normal adalah bening

Table of Content

  • Arti warna air ketuban
  • Mengetahui ciri-ciri air ketuban yang merembes

Ketika seorang wanita memasuki masa kehamilan, tubuhnya akan memproduksi air ketuban yang digunakan untuk menunjang perkembangan janin. Bau, bentuk, hingga warna air ketuban yang merembes juga bisa menunjukkan kondisi kehamilan saat itu.

Advertisement

Pada kondisi kehamilan yang normal, air ketuban ini akan dikeluarkan pada proses persalinan. Akan tetapi, tak jarang ibu hamil yang mengalami air ketuban pecah, merembes, atau keluar sebelum waktu persalinan.

Jika kamu mengalami hal tersebut, kenali cirinya baik dari warna air ketuban, hingga rupa maupun baunya agar tak salah menentukan langkah selanjutnya. 

Arti warna air ketuban

Mengetahui warna air ketuban dapat menjadi salah satu tanda penting untuk mengetahui kondisi kehamilan. Berikut ini beberapa warna air ketuban yang dapat ditemukan pada ibu hamil:

1. Bening

Warna air ketuban yang normal biasanya bening agak keruh dengan gurat kekuningan. Umumnya, air ketuban yang normal tidak berbau, tapi ada juga yang sedikit berbau.

Meskipun dikeluarkan melalui vagina, tekstur air ketuban normalnya encer. Jika sudah menempel di pakaian dalam, air ketuban akan merembes dan meninggalkan bekas dengan bentuk bintik-bintik.

Ini berbeda dengan cairan urine yang bertekstur cair dan berbau, atau cairan keputihan yang lazimnya berwarna putih dengan tekstur kental.

2. Kuning jingga

Jika kamu mendapati air ketuban berwarna kuning jingga, maka ini dapat menandakan air ketuban yang telah bercampur bilirubin.

Ini disebabkan adanya ketidakcocokan darah akibat perbedaan rhesus antara ibu dan janin di dalam kandungan.

3. Cokelat

Saat warna air ketuban terlihat cokelat, maka ini bisa berarti bahwa air ketuban bercampur dengan darah. Ini menunjukkan kemungkinan adanya perdarahan.

4. Hijau tua

Air ketuban berwarna hijau tua bisa muncul akibat air ketuban tercampur dengan feses pertama bayi atau disebut mekonium. Ini adalah kondisi yang berbahaya, karena mekonium bisa tertelan oleh janin dan masuk ke paru-paru sehingga memicu gangguan pernapasan yang disebut sindrom aspirasi mekonium

5. Merah-coklat tua

Saat warna air ketuban merah-coklat tua maka hal ini perlu diwaspadai karena dapat menandakan kondisi yang membahayakan janin, salah satunya adalah kematian janin di dalam kandungan.

Baca Juga: Penyebab Air Ketuban Berwarna Keruh

Mengetahui ciri-ciri air ketuban yang merembes

Cairan ketuban yang merembes akan terasa seperti cairan hangat yang menetes secara lambat dari vagina. Jika sudah sekali mengalir, biasanya rembesan ini tidak bisa dihentikan begitu saja dan akan terus menerus merembes.

Untuk membedakannya dengan cairan lain, kamu bisa mengamati cairan yang keluar tersebut, apakah warna, bau, dan rupanya sesuai dengan ciri-ciri air ketuban normal yang sudah dijelaskan.

Jangan sampai tertukar dengan cairan lainnya karena pada saat hamil, seorang ibu normalnya memang sering mengeluarkan cairan lainnya, seperti urine atau keputihan.

Selain itu, air ketuban bisa bocor kapan saja. Untuk mengantisipasi berbagai dampak buruk yang bisa ditimbulkan masalah ini, kamu sebaiknya mengetahui batas normal jumlah air ketuban yang bocor.

Jumlah air ketuban cenderung meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Volume tertingginya ada pada usia kehamilan 36 minggu, di mana persalinan sudah dapat dilakukan.

Sebelum mencapai volume tersebut, air ketuban dalam kandungan umumnya berjumlah sebagai berikut:

  • Dalam 12 minggu, cairan mencapai 60 ml
  • Dalam 16 minggu mencapai 175 ml
  • Dalam 34-38 minggu mencapai 400-1.200 ml.

Apabila kamu mengalami air ketuban yang rembes atau bocor sebelum waktu persalinan, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Nantinya, dokter akan menggunakan USG untuk mengukur jumlah cairan ketuban dengan memeriksa kedalaman cairan hingga ke area terdalam rahim. Langkah ini penting untuk dilakukan agar bisa menghindari bahaya kekurangan air ketuban sebelum persalinan.

Baca Juga

  • Inilah Penyebab Kelahiran Bayi Prematur yang Mungkin Tidak Anda Sadari!
  • Telur Asin untuk Ibu Hamil, Kenali Risiko yang Mungkin Terjadi
  • Payudara Gatal Saat Hamil? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar warna air ketuban maupun tentang masalah kehamilan, konsultasikan langsung pada dokter lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.

Advertisement

menjaga kehamilankehamilan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved