Pencegahan kanker serviks atau kanker leher rahim bisa dilakukan dengan vaksin HPV, rutin pap smear, serta tes HPV, berhenti merokok, dan melakukan hubungan seksual dengan aman. Kanker ini paling sering disebabkan oleh infeksi virus HPV akibat perilaku seks risiko tinggi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
30 Jul 2021
Salah satu cara mencegah kanker serviks adalah dengan vaksin HPV
Table of Content
Kanker serviks tercatat sebagai salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita. Padahal kanker ini dapat dicegah dengan beberapa cara, seperti rutin menjalan pemeriksaan pap smear dan tes HPV, menerima vaksin HPV, tidak merokok, dan tidak melakukan hubungan seks berisiko.
Advertisement
WHO mencatat setidaknya terdapat 570.000 penderita kanker serviks baru pada tahun 2018. Secara global, kanker yang sering juga disebut sebagai kanker leher rahim ini diperkirakan menjangkiti 6,6% dari total populasi wanita di seluruh dunia. Populasi yang paling umum mengidap penyakit ini adalah wanita berusia 30 hingga 45 tahun.
Terdapat banyak pilihan pencegahan kanker serviks yang bisa Anda terapkan, seperti:
Tes ini dilakukan oleh dokter kandungan dengan mengambil sampel jaringan pada serviks atau leher rahim Anda. Sampel kemudian diperiksa di bawah mikroskop guna melihat ada atau tidaknya sel kanker atau sel prakanker.
Pap smear sangat disarankan bagi kaum hawa yang berusia 21 hingga 65 tahun terutama yang sudah aktif secara seksual. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan tiga tahun sekali.
Tes ini biasanya dilakukan jika hasil Pap smear Anda menunjukkan adanya sel kanker pada leher rahim. Tes ini sangat disarankan untuk Anda yang berusia di atas 30 tahun.
Anda juga bisa melakukan kombinasi tes HPV dengan Pap smear untuk menguatkan diagnosis mengenai ada atau tidaknya kanker serviks. Walaupun demikian, tes HPV hanya mengkonfirmasi keberadaan HPV, bukan diagnosis pasti kanker serviks.
Vaksin ini bisa mencegah perkembangan virus HPV 16 dan HPV 18, yang menjadi penyebab kanker serviks. Meski kanker serviks biasanya menyerang wanita usia produktif, tapi vaksin HPV sudah bisa diberikan sejak usia 11 atau 12 tahun.
Anda dapat mengurangi risiko terkena kanker ini dengan tidak merokok. Orang yang merokok akan lebih sulit untuk menyingkirkan infeksi virus HPV dari tubuh. Hal ini dapat memicu terjadinya kanker.
Tidak sedikit kasus kanker serviks yang terjadi berhubungan dengan infeksi virus HPV. Virus ini dapat tersebar melalui hubungan seksual. Jadi, pasangan Anda disarankan untuk menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual agar terhindar dari risiko penularan virus ini.
Baca Juga: 6 Makanan Pencegah Kanker Serviks yang Baik untuk Dikonsumsi
Hampir seluruh kasus kanker serviks disebabkan oleh human papilomavirus (HPV). HPV adalah virus yang sangat lazim berpindah dari manusia ke manusia lain lewat hubungan seksual.
Terdapat lebih dari 100 tipe virus HPV, tapi kebanyakan dari mereka tidak berbahaya. Setidaknya terdapat dua jenis HPV yang umumnya menyebabkan kanker serviks pada wanita, yakni HPV 16 dan HPV 18.
Selain HPV, faktor-faktor risiko di bawah ini juga dianggap dapat menjadi penyebab terjadinya kanker serviks meliputi:
Berganti-ganti pasangan seksual atau berhubungan seks sejak usia dini bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks.
Wanita perokok memiliki risiko dua kali lebih besar terkena kanker serviks dibanding wanita yang tidak merokok.
Orang yang berisiko terkena kanker serviks biasanya memiliki penyakit yang berhubungan dengan sistem imun. Misalnya mengidap HIV atau pernah menjalani transplantasi organ yang menyebabkan pasien harus meminum obat imunosupresan yang menekan kinerja sistem imun.
Penyakit menular seksual juga bisa mempertinggi kemungkinan kaum hawa untuk mengidap kanker serviks. Contohnya, klamidia, gonorea, dan sifilis.
Servisitis adalah peradangan pada serviks. Selain penyakit menular seksual, cedera pada leher rahim, serta alat kontrasepsi (seperti diafragma atau cervical cap) bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Apabila servisitis terus terjadi tanpa diobati dengan benar, kemungkinan penderita untuk mengalami kanker serviks akan meningkat. Sebaliknya, kanker serviks juga bisa memicu terjadinya peradangan pada serviks ini.
WHO juga mencatat bahwa kanker serviks banyak terjadi di wilayah dengan kondisi sosial dan ekonomi yang rendah. Angka kematian akibat kanker ini mencapai hingga 90%.
Prevalensi tersebut sebetulnya bisa ditekan lewat pendekatan menyeluruh. Salah satunya dengan memberikan penyuluhan yang berisi langkah-langkah pencegahan.
Baca Juga: Apakah Cara Mendeteksi Kanker Serviks Melalui Darah Haid Bisa Dilakukan?
Dengan mengetahui faktor risiko dan penyebab kanker serviks, kaum hawa niscaya bisa lebih waspada dalam mencegah penyakit mematikan ini. Lakukan juga gaya hidup sehat, vaksin HPV, serta pemeriksaan secara berkala agar pencegahan kanker serviks lebih optimal.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Agar tidak "kebobolan" hamil, pakailah kondom saat berhubungan seks. Kondom juga bisa cegah risiko tertular penyakit. Bagaimana cara memakai kondom yang benar?
1 Jul 2020
Kini, perangkat teknologi sudah lebih canggih dan serba wireless. Hanya dengan mengandalkan bluetooth, perangkat seperti headset bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari mendengarkan musik hingga melakukan panggilan telepon. Ada kontroversi headset bluetooth meningkatkan risiko kanker, namun masih perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.
26 Mei 2020
Ada beberapa jenis olahraga yang dianjurkan untuk pasien kanker, seperti berenang dan latihan beban ringan. Olahraga dipercaya bisa membantu mengurangi gejala yang sering dirasakan pasien kanker, seperti mual dan kelelahan berlebih akibat kemoterapi.
19 Jul 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved