Retinol dan AHA/BHA, retinol dan benzoil peroksida, AHA/BHA dan niacinamide merupakan beberapa kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan karena dapat meningkatkan risiko iritasi. Meski demikian, ada pula kandungan skincare yang dapat digunakan secara berbarengan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
28 Apr 2023
Penggunaan skincare berlapis seringkali dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit wajah
Table of Content
Banyak orang menggunakan produk perawatan kulit atau skincare berlapis untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit wajahnya. Namun, ada beberapa kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan. Padahal, Anda sebaiknya menghindari penggunaan lebih dari satu kandungan bahan skincare secara bersamaan.
Advertisement
Adapun kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan adalah sebagai berikut:
Alih-alih membuat kulit wajah semakin sehat dan cantik, salah satu kesalahan dalam menggunakan skincare ini justru dapat meningkatkan risiko kulit iritasi, efek samping, hingga mematikan manfaat kandungan skincare yang digunakan.
Simak penjelasan selengkapnya mengenai kandungan skincare yang tidak boleh dicampur di bawah ini.
Untuk memaksimalkan penggunaan produk perawatan wajah, banyak orang menggunakan skincare lebih dari satu di saat bersamaan. Akan tetapi, Anda tidak boleh asal dalam menerapkannya. Sebab, ada beberapa jenis kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan, seperti:
Salah satu kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan adalah retinol dengan AHA dan BHA.
Retinol, alpha hydroxy acid/AHA (termasuk asam glikolat, asam laktat), dan beta hydroxy acid/BHA adalah tiga bahan skincare yang ampuh mengatasi berbagai masalah kulit.
Jerawat, kulit kusam, penumpukan sel-sel kulit mati, hingga tanda-tanda penuaan, dapat diatasi dengan ketiga kandungan skincare ini.
Namun, ketiga kandungan skincare ini sebaiknya tidak boleh dipakai bersamaan. Pasalnya, mencampur retinol dan AHA/BHA memperbesar risiko kulit mengalami iritasi, kemerahan, dan mengelupas. Terutama bila dilakukan pada kulit wajah kombinasi.
Retinol dan AHA/BHA adalah bahan skincare yang cara kerjanya agak mirip satu sama lain, yaitu untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan mempercepat regenerasi kulit. Nah, bila digunakan secara bersamaan, sel kulit akan terangkat secara berlebihan.
Apalagi, retinol dan AHA/BHA sama-sama cenderung membuat kulit kering jika cara pakainya tidak tepat. Mencampur penggunaan skincare yang punya kandungan retinol dan AHA/BHA secara bersamaan akan meningkatkan risiko ini.
Meski sebaiknya penggunaan skincare dengan kandungan retinol dan AHA/BHA tidak dicampur, Anda tidak perlu menghentikan salah satunya. Anda bisa menggunakan retinol dan AHA/BHA secara bergantian, alias hari yang berbeda. Misalnya, Anda bisa menggunakan produk skincare AHA/BHA pada hari Senin, lalu skincare retinol pada hari Selasa, dan seterusnya.
Kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan berikutnya adalah retinol dan benzoyl peroxide.
Bagi Anda yang memiliki masalah kulit, seperti jerawat, mungkin sudah tidak asing lagi dengan kedua produk perawatan kulit ini. Pasalnya, baik retinol dan benzoil peroksida dikenal dapat mengobati jerawat.
Tak ayal bila banyak orang yang menggunakan produk skincare yang mengandung dua bahan aktif ini secara berdampingan untuk memaksimalkan proses pengobatan jerawat.
Akan tetapi, retinol dan benzoyl peroxide adalah dua kandungan skincare yang tidak boleh dicampur penggunaannya.
Apabila digunakan secara berbarengan, beberapa orang mungkin akan mengalami kulit kering, kemerahan, dan mengelupas.
Selain itu, menurut beberapa hasil penelitian, penggunaan keduanya secara bersamaan dapat mematikan khasiat zat aktif satu sama lain.
Alhasil, kedua bahan aktif ini malah jadi tidak bermanfaat dan jerawat Anda tidak kunjung sembuh. Untuk mengakalinya, sebaiknya gunakan benzoyl peroxide pada siang hari dan retinol pada malam hari.
Kandungan skincare yang tidak boleh dicampur lainnya adalah retinol dan salicyclic acid.
Retinol adalah turunan dari vitamin A yang berfungsi merangsang pergantian sel-sel kulit mati, meningkatkan produksi kolagen, dan mengurangi tanda-tanda penuaan.
Sedangkan, manfaat salicyclic acid untuk kulit adalah membantu meregenerasi kulit dan mengobati jerawat.
Baik retinol dan salicyclic acid dapat menyebabkan kulit kering apabila digunakan secara sendiri-sendiri. Apabila kemudian keduanya dicampur penggunaannya, risiko masalah kulit tentu meningkat lebih besar. Misalnya, kulit semakin kering, iritasi, mengelupas, bahkan memperburuk kulit Anda yang berjerawat.
Alternatifnya, gunakan skincare yang mengandung asam salisilat atau salicyclic acid pada pagi hari dan retinol pada malam hari.
Anda mungkin bisa menggunakan bahan skincare ini secara bersamaan bila mendapat rekomendasi dan dosis yang tepat dari dokter spesialis kulit.
Retinol dan vitamin C sering kali menjadi kandungan produk perawatan kulit yang digunakan berlapis. Kedua bahan skincare ini bertujuan untuk mengurangi kerutan dan noda hitam di wajah serta meratakan tekstur kulit.
Faktanya, retinol dan vitamin C adalah kandungan skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan. Retinol dan vitamin C untuk kulit sejatinya bekerja pada lingkungan pH yang berbeda.
Retinol bekerja dalam kadar pH yang lebih tinggi (basa), sedangkan vitamin C diformulasikan pada lingkungan pH lebih rendah (asam). Ketika digunakan secara bersamaan, retinol dan vitamin C tidak dapat bekerja secara optimal.
Jika ingin tetap menggunakan skincare yang mengandung retinol dan vitamin C, sebaiknya gunakan skincare dengan kandungan vitamin C pada siang hari.
Hal tersebut bertujuan untuk melindungi kulit dari paparan polusi dan sinar ultraviolet (UV). Kemudian, gunakan produk skincare retinol di malam hari.
AHA/BHA dan vitamin C juga menjadi kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan.
Alih-alih membuat kulit tampak halus dan cerah, penggunaan AHA dan BHA dan vitamin C secara berlapis justru berisiko menyebabkan iritasi serta menurunkan khasiat masing-masing kandungan skincare ini.
Vitamin C mengandung banyak antioksidan yang melindungi kulit. Jika Anda menggabungkannya dengan AHA maka dapat mengubah pH yang terdapat pada vitamin C. Akibatnya, fungsi antioksidan di dalamnya bisa hilang.
Sebaiknya, gunakan skincare yang mengandung vitamin C pada siang hari. Lalu, gunakan produk skincare AHA/BHA pada malam hari agar khasiatnya lebih efektif di kulit.
Kandungan skincare niacinamide dan vitamin C penting untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi, mengurangi kemerahan pada kulit, dan meratakan warna kulit.
Akan tetapi, banyak ahli berpendapat bahwa niacinamide tidak boleh digabung dengan vitamin C. Sejumlah ahli berpendapat bila dipakai secara berbarengan atau layering, niacinamide dan vitamin C dapat saling mengurangi keefektifan masing-masing zat aktif.
Penggunaan niacinamide dan vitamin C secara bersamaan juga diduga dapat meningkatkan risiko kulit kemerahan dan membuat warna kulit tidak merata.
Meski reaksi yang mungkin terjadi berbeda-beda pada setiap orang, tak ada salahnya bila Anda menggunakan vitamin C dan niacinamide pada waktu yang berbeda. Misalnya, serum vitamin C pada pagi hari dan niacinamide pada malam hari.
Saat memilih dan membeli produk skincare, Anda tentu mengenal tekstur oil-based (berbahan dasar minyak) dan water-based (berbahan dasar air).
Seperti yang diketahui bahwa kedua zat ini tidak dapat disatukan, begitu pula dalam hal perawatan wajah.
Formula skincare oil-based dapat menghalangi produk skincare water-based dalam penyerapan ke kulit.
Beta hydroxy acids atau yang dikenal dengan BHA berfungsi untuk mengeksfoliasi kulit. Akan tetapi, jangan sampai Anda menggabungkan kandungan skincare yang mengandung BHA dengan benzoyl peroxide. Pasalnya, kedua bahan ini dapat memicu jerawat aktif dan iritasi bila dipakai bersamaan.
Niacinamide tidak boleh digabung dengan kandungan skincare yang bersifat asam. Kandungan bahan aktif bersifat asam termasuk AHA dan BHA.
Niacinamide tidak boleh digabung dengan AHA dan BHA karena dapat mengurangi kinerja kedua kandungan bersifat asam. Alhasil, hasil eksfoliasi dari kedua senyawa tersebut tidak dapat berjalan optimal, serta kulit menjadi iritasi karenanya.
Begitu pula bila ingin menggunakan niacinamide dan salicylic acid (golongan BHA) secara berbarengan. Penggunaan niacinamide yang dilanjutkan dengan salicylic acid terlalu cepat dapat meningkatkan kadar pH asam salisilat.
Akibatnya, kedua kandungan skincare menjadi tidak efektif serta menyebabkan kulit kemerahan dan sensasi panas di kulit.
Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, setelah mengoleskan skincare mengandung salicylic acid sebaiknya tunggu selama 30 menit terlebih dulu agar kadar pH kulit mendekati normal. Kemudian, baru gunakan niacinamide.
Vitamin C dan benzoil peroksida merupakan kandungan skincare yang tidak boleh dicampur pemakaiannya. Sebab, bisa membuat efektivitas kedua zat bekerja tidak maksimal. Benzoil peroksida bisa berisiko mengoksidasi vitamin C.
Sebaiknya, gunakan vitamin C dan benzoil peroksida secara selang-seling pada hari yang berbeda. Misalnya, pakai serum vitamin C pada hari Senin, lalu oleskan benzoil peroksida pada hari Selasa, dan seterusnya.
Selain memperhatikan kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan, Anda juga perlu memperhatikan kandungan dari produk skincare yang berbeda. Anda sebaiknya tidak menggunakan dua produk skincare yang berbeda, tapi punya kandungan bahan aktif yang sama secara berbarengan.
Misalnya, Anda menggunakan serum dan obat jerawat yang mengandung benzoyl peroxide. Atau, Anda menggunakan masker wajah dengan kandungan asam glikolat, kemudian melapisinya dengan krim wajah mengandung asam mandelat atau mandelic acid. Keduanya sama-sama merupakan golongan bahan aktif AHA.
Pasalnya, dapat berisiko meningkatkan reaksi iritasi pada kulit. Meski demikian, kondisi ini belum tentu terjadi pada setiap orang.
Sebagian orang mungkin mendapatkan hasil yang diinginkan saat menggunakannya secara bersamaan.Sedangkan, pada beberapa orang lainnya justru bisa menimbulkan iritasi, kulit kemerahan, dan mengelupas.
Jika demikian kondisi yang Anda alami, sebaiknya hentikan penggunaan produk skincare yang mengandung bahan-bahan tersebut dan segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit.
Dengan demikian, dokter dapat memberikan penanganan dan rekomendasi produk perawatan kulit yang tepat.
Baca Juga: Urutan Pemakaian Skincare Pagi dan Malam Hari yang Tepat
Walaupun ada beberapa jenis kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan, Anda tak perlu khawatir.
Pasalnya, masih ada sejumlah kandungan skincare yang dapat digunakan bersamaan, seperti:
Seiring bertambahnya usia, Anda membutuhkan produk skincare yang mengandung retinol atau retinoid.
Retinol berfungsi untuk mencegah penyumbatan pori-pori, mengeksfoliasi kulit, meningkatkan produksi kolagen, mempercepat regenerasi kulit, hingga melembutkan kulit.
Namun, pada awal-awal penggunaan skincare yang mengandung retinol, kulit Anda mungkin akan terasa kering.
Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk memakai skincare dengan hyaluronic acid untuk menghidrasi kulit dan mencegah timbulnya iritasi akibat penggunaan retinol.
Jika memiliki jenis kulit berjerawat, Anda mungkin akan menggunakan berbagai produk skincare yang mengandung AHA (seperti asam glikolat), BHA (asam salisilat), dan benzoyl peroxide.
Penggunaan AHA dan BHA secara berbarengan dapat memaksimalkan pengelupasan kulit serta mempercepat penyerapan benzoyl peroxide ke dalam kulit secara efektif. Sebab, kedua zat ini bekerja pada lapisan kulit yang berbeda.
Vitamin C dan vitamin E adalah salah satu kombinasi kandungan skincare yang boleh digunakan bersamaan.
Baik vitamin C dan vitamin E mengandung antioksidan yang dapat membantu menutrisi dan memperbaiki sel-sel kulit, terutama kulit wajah yang mulai menua dan kehilangan elastisitasnya.
Vitamin C dapat merangsang produksi kolagen, mengurangi kerutan, dan melindungi kulit dari paparan polusi dan sinar UV. Sementara itu, fungsi vitamin E untuk kulit dapat mencegah radikal bebas dan mengurangi tanda-tanda penuaan.
Niacinamide dan ceramide juga menjadi dua kandungan skincare yang dapat digunakan bersamaan.
Niacinamide dapat membantu mengecilkan pori-pori dan memperbaiki tekstur kulit. Sementara itu, ceramide berfungsi untuk meningkatkan fungsi lapisan kulit dan meningkatkan kelembapan.
Jika digunakan berbarengan, manfaat keduanya dapat membuat kulit Anda terasa lembut, cerah bercahaya, serta warna kulit tampak merata.
Anda dapat menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung retinol dan peptide secara berlapis.
Retinol bekerja dengan meningkatkan produksi kolagen. Bila dilanjutkan dengan penggunaan skincare mengandung peptide sesudahnya, dapat meningkatkan penyerapan kandungan peptide secara maksimal.
Selain itu, skincare mengandung peptida biasanya mengandung banyak emolien, yakni zat yang kerap ditemukan dalam pelembap, sehingga dapat membantu melawan risiko iritasi kulit yang kerap timbul setelah menggunakan retinol. Kulit juga akan terasa kencang maksimal.
Kuncinya, gunakan produk mengandung retinol terlebih dahulu, lalu lapisi dengan skincare mengandung peptide.
Meski demikian, penggunaan keduanya secara bersamaan akan terasa maksimal bila digunakan oleh pemilik kulit berminyak dan kulit kombinasi.
Kulit kering dan kulit sensitif sebaiknya perlu berhati-hati karena dapat meningkatkan risiko iritasi dan kulit semakin kering.
Selain retinol, peptida juga dapat digunakan bersamaan dengan niacinamide.
Itulah berbagai kandungan skincare yang boleh dan tidak boleh dicampur atau digunakan secara bersamaan.
Perlu diketahui bahwa setiap jenis kulit setiap orang berbeda-beda sehingga penggunaan kandungan skincare tertentu secara bersamaan bisa menimbulkan efek yang berbeda pula.
Bila Anda ingin menggunakan produk skincare berlapis, sebaiknya cermati setiap kandungan yang terdapat di dalamnya, lalu sesuaikan dengan jenis dan masalah kulit Anda.
Anda pun bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit terlebih dahulu guna mengetahui kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan.
Dengan ini, kesalahan dalam menggunakan skincare dapat dihindari dan manfaat dari setiap kandungan produk perawatan kulit bisa didapat secara optimal.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Penggunaan kuku palsu memang bisa membuat penampilan terlihat cantik dan menarik. Namun, sebaiknya Anda mengetahui bahaya kuku palsu yang mungkin mengintai di baliknya.
2 Mei 2023
Bleaching badan adalah cara memutihkan kulit yang sangat berisiko. Agar aman, Anda disarankan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mencegah efek samping yang berbahaya.
31 Agt 2023
Manfaat masker gelatin diyakini dapat menghaluskan kulit dan menyingkirkan komedo. Namun, ketahui cara pakainya yang benar agar terhindar dari risiko efek samping.
9 Okt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved