Autism spectrum disorder adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi kemampuan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi, bersosialisasi, dan berperilaku.
2023-03-22 18:40:01
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Salah satu gejala anak dengan autism spectrum disorder adalah menghindari kontak mata
Table of Content
Memiliki anak yang tumbuh dengan sehat, baik secara fisik maupun mental, tentu menjadi keinginan setiap orangtua. Akan tetapi, tidak sedikit orangtua yang diberi kepercayaan mendapatkan anak “spesial”, misalnya anak dengan autism spectrum disorder atau gangguan spektrum autisme.
Advertisement
Autism spectrum disorder adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi kemampuan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi, bersosialisasi, dan berperilaku.
Gangguan ini umumnya dimulai sejak anak berusia dini dan berlangsung sepanjang hidupnya.
Kondisi ini disebut ‘spektrum’ karena orang yang menyandang ASD dapat memiliki berbagai gejala dan tingkat keparahan yang berbeda.
Anak mungkin sulit berbicara dengan Anda atau tidak menatap mata Anda saat berbicara dengannya.
Mereka juga mungkin mengatakan kalimat yang sama atau melakukan sesuatu berulang kali, misalnya mengangguk-anggukan kepala. Hal itu membuat anak dengan gangguan spektrum autisme sering kali tampak berada di dunianya sendiri.
Setelah mengetahui pengertian autis, Anda juga harus memperhatikan tanda-tandanya.
Selain memiliki masalah dengan keterampilan sosial, emosional, dan komunikasi, anak dengan ASD juga cenderung mengulangi perilaku tertentu dan tak menginginkan perubahan dalam kegiatan sehari-harinya.
Selain itu, mereka memiliki cara belajar, memperhatikan, atau bereaksi yang berbeda. Anak-anak sering kali menunjukkan gejala autisme dalam tahun pertama kehidupannya.
Akan tetapi, sebagian anak tampak berkembang secara normal pada tahun pertama dan mulai menunjukkan tanda ketika berusia 18-24 bulan.
Ciri-ciri autism spectrum disorder adalah sebagai berikut:
Tingkat keparahan dan gejala autisme bisa bervariasi pada setiap anak. Oleh sebab itu, mungkin saja tidak semua gejala yang telah disebutkan muncul pada diri anak.
Terdapat banyak kemungkinan penyebab autism spectrum disorder. Namun, faktor genetik dan lingkungan dianggap memainkan peran.
Mutasi gen tampak terlibat dalam ASD. Beberapa anak yang mengalami gangguan ini dikaitkan dengan kelainan genetik, seperti sindrom Rett atau sindrom Fragile X.
Selain itu, mutasi gen dapat mempengaruhi perkembangan otak atau cara sel-sel otak berkomunikasi, bahkan dapat menentukan tingkat keparahan gejalanya.
Para peneliti juga menganggap bahwa faktor lingkungan, seperti infeksi, obat-obatan, atau komplikasi selama kehamilan, serta polutan udara, berperan dalam memicu gangguan spektrum autisme.
Ada pula beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak terkena gangguan ini, di antaranya:
Jika anak menunjukkan tanda-tanda autism spectrum disorder, Anda dapat memeriksakannya pada psikolog atau psikiater anak, ahli saraf anak, atau dokter perkembangan anak untuk mengevaluasi kondisi anak Anda tersebut.
Baca Juga
Diagnosis ASD terkadang sulit dilakukan karena tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis gangguan tersebut. Belum lagi, gejala autisme pada anak bisa berbeda-beda.
Walaupun begitu, dokter akan melakukan pendekatan berikut untuk membuat diagnosis.
Evaluasi tersebut dapat memberikan hasil diagnosis dan rekomendasi perawatan yang tepat untuk anak.
Autism spectrum disorder adalah kondisi seumur hidup dan dapat berlanjut semakin parah bila tak mendapat perawatan yang tepat. Dengan begitu, autis artinya kondisi yang tidak boleh diabaikan.
Perawatan dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan anak, mengurangi gejala ASD, serta mendukung perkembangan dan pembelajarannya.
Sejumlah opsi perawatan yang dapat dilakukan adalah:
Terapi perilaku akan membantu anak menghadapi kesulitan bersosial, berbahasa, dan berperilaku yang berkaitan dengan autism spectrum disorder.
Selain itu, anak akan diajarkan berkomunikasi lebih baik, bertindak dalam situasi sosial, mengurangi perilaku bermasalah, dan mengajarkan keterampilan baru.
Penyandang autisme dapat mengalami gangguan bicara sehingga sulit untuk berbahasa. Namun, terapi wicara dapat membantu meningkatkan pemahaman maupun penggunaan bahasa dan bicara anak autis.
Terapi okupasi mengajarkan keterampilan yang membantu anak autis untuk lebih mandiri, misalnya untuk berpakaian, makan, atau menggunakan toilet sendiri.
Terapi okupasi juga dapat mencakup terapi untuk meningkatkan keterampilan fisik anak, seperti gerakan halus jari atau gerakan tubuh yang lebih besar, agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Terapi pendidikan sangat bermanfaat bagi anak yang mengalami kesulitan menerima pelajaran di sekolah.
Para pengajar akan memberi program pendidikan yang terstruktur sehingga mudah dimengerti anak ASD.
Anak akan dilibatkan dengan berbagai kegiatan untuk meningkatkan keterampilan sosial, komunikasi, dan perilaku. Anak sering kali menunjukkan kemajuan yang baik dengan terapi ini.
Dalam terapi keluarga, orangtua dan anggota keluarga lain dapat mempelajari cara bermain dan berinteraksi dengan anak autism spectrum disorder.
Hal ini dapat mendorong anak meningkatkan keterampilan interaksi sosial, mengelola perilaku bermasalah, dan berkomunikasi.
Obat-obatan tertentu dapat membantu mengendalikan gejala. Obat antipsikotik kadang digunakan untuk mengobati masalah perilaku yang parah, sedangkan antidepresan diresepkan untuk kecemasan.
Perawatan lain mungkin diperlukan untuk autism spectrum disorder. Akan tetapi, hal ini bergantung pada kebutuhan anak. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk selalu berkonsultasi pada psikolog maupun psikiater anak.
Mendampingi anak autis adalah tantangan tersendiri bagi orangtua. Bukan hanya sekadar memahami apa arti autis, Anda harus memberikan perhatian ekstra agar mereka dapat menjalani hidup dengan normal.
Berikut adalah beberapa tips mendampingi anak ASD:
ASD adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan. Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar autism spectrum disorder, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Berat badan anak 4 tahun yang ideal pada anak perempuan, yaitu 12,3-21,5 kg dengan tinggi 101 cm. Sementara itu, berat badan ideal anak laki-laki sekitar 12,7-21,2 kg dan tingginya 102,5 cm.
Speech delay pada anak adalah gangguan komunikasi yang menyebabkan anak terlambat bicara sekalipun sudah usianya. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh gangguan mulut, masalah pendengaran, hingga kurang stimulus.
Anak yang tidak mau makan mungkin memerlukan terapi agar tidak sampai memengaruhi kesehatannya. Terapi untuk anak susah makan dapat meliputi melatih mengunyah hingga membangung suasana positif saat makan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved