Autism spectrum disorder adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, bersosialisasi, dan belajar seorang anak. Tanda ASD bisa muncul pada tahun pertama kehidupan anak, namun sebagian lain justru baru menunjukkan gejala ketika berusia 18-24 bulan.
3.5
(12)
21 Jun 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Salah satu gejala anak dengan autism spectrum disorder adalah selalu ingin menyendiri serta menghindari kontak mata
Table of Content
Memiliki anak yang tumbuh dengan sehat - baik secara fisik maupun mental - tentu menjadi keinginan setiap orangtua. Akan tetapi, tidak sedikit orangtua yang diberi kepercayaan mendapatkan anak “spesial”, misalnya, anak dengan autism spectrum disorder atau gangguan spektrum autisme.
Advertisement
Autism spectrum disorder adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi, bersosialisasi, dan berperilaku. Gangguan ini umumnya dimulai sejak anak berusia dini, dan berlangsung sepanjang hidup seseorang.
Kondisi ini disebut ‘spektrum’ karena orang yang menyandang ASD dapat memiliki berbagai gejala dan tingkat keparahan yang berbeda. Anak mungkin sulit berbicara dengan Anda, atau tidak menatap mata Anda saat berbicara dengannya.
Ia juga mungkin mengatakan kalimat yang sama atau melakukan sesuatu berulang kali, misalnya mengangguk-anggukan kepala. Anak dengan gangguan spektrum autisme sering kali tampak berada di dunianya sendiri.
Setelah mengetahui pengertian autis, Anda juga harus memperhatikan tanda-tandanya. Selain memiliki masalah dengan keterampilan sosial, emosional, dan komunikasi, anak dengan ASD juga cenderung mengulangi perilaku tertentu dan tak menginginkan perubahan dalam kegiatan sehari-harinya.
Selain itu, mereka juga memiliki cara belajar, memerhatikan, atau bereaksi yang berbeda. Anak-anak seringkali menunjukkan tanda autism spectrum disorder dalam tahun pertama kehidupannya.
Akan tetapi, sebagian anak tampak berkembang secara normal pada tahun pertama dan mulai menunjukkan tanda ketika berusia 18-24 bulan.
Adapun ciri autism spectrum disorder, antara lain:
Tingkat keparahan dan gejala autisme bisa bervariasi pada setiap anak. Oleh sebab itu, mungkin saja tidak semua gejala yang telah disebutkan muncul pada diri anak.
Terdapat banyak kemungkinan penyebab autism spectrum disorder. Namun, faktor genetik dan lingkungan dianggap memainkan peran.
Mutasi gen tampak terlibat dalam ASD. Beberapa anak yang mengalami gangguan ini dikaitkan dengan kelainan genetik, seperti sindrom Rett atau sindrom Fragile X.
Selain itu, mutasi gen juga dapat memengaruhi perkembangan otak atau cara sel-sel otak berkomunikasi bahkan dapat menentukan tingkat keparahan gejala.
Selain itu, para peneliti juga menganggap bahwa faktor lingkungan seperti infeksi, obat-obatan atau komplikasi selama kehamilan, serta polutan udara berperan dalam memicu gangguan spektrum autisme.
Terdapat pula beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak terkena gangguan ini, di antaranya:
Jika anak menunjukkan tanda-tanda autism spectrum disorder, Anda dapat memeriksakannya pada psikolog atau psikiater anak, ahli saraf anak, atau dokter perkembangan anak untuk mengevaluasi kondisi anak Anda tersebut.
Baca Juga
Autism spectrum disorder merupakan kondisi seumur hidup dan dapat berlanjut semakin parah bila tak mendapat perawatan yang tepat.
Perawatan dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan anak, mengurangi gejala ASD, serta mendukung perkembangan dan pembelajarannya. Adapun opsi perawatan yang dapat dilakukan, yaitu:
Terapi ini akan membantu anak menghadapi kesulitan bersosial, berbahasa, dan berperilaku yang berkaitan dengan autism spectrum disorder. Selain itu, anak akan diajarkan berkomunikasi lebih baik, bertindak dalam situasi sosial, mengurangi perilaku bermasalah, dan mengajarkan keterampilan baru.
Terapi ini sangat bermanfaat bagi anak yang mengalami kesulitan menerima pelajaran di sekolah. Para pengajar akan memberi program pendidikan yang terstruktur sehingga mudah dimengerti oleh anak dengan ASD. Anak akan dilibatkan dengan berbagai kegiatan untuk meningkatkan keterampilan sosial, komunikasi, dan perilaku. Anak seringkali menunjukkan kemajuan yang baik dengan terapi ini.
Orangtua dan anggota keluarga lain dapat mempelajari cara bermain dan berinteraksi dengan anak autism spectrum disorder. Hal ini dapat mendorong anak meningkatkan keterampilan interaksi sosial, mengelola perilaku bermasalah, dan berkomunikasi.
Obat-obatan tertentu dapat membantu mengendalikan gejala. Obat antipsikotik kadang digunakan untuk mengobati masalah perilaku yang parah, sedangkan antidepresan diresepkan untuk kecemasan.
Perawatan lain, seperti halnya terapi wicara, terapi fisik, atau terapi okupasi mungkin diperlukan untuk autism spectrum disorder. Akan tetapi, hal ini bergantung pada kebutuhan anak. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk selalu berkonsultasi pada psikolog maupun psikiater anak.
Mendampingi anak autis adalah tantangan tersendiri bagi orangtua. Anda harus memberikan perhatian ekstra agar ia dapat menjalani hidup dengan normal.
Berikut adalah beberapa tips mendampingi anak ASD:
ASD adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan. Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar autism spectrum disorder, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Motorik kasar adalah perkembangan gerak yang meliputi keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, seperti merangkak, berjalan, melompat, atau berlari pada bayi hingga balita.
Anda mungkin pernah melihat fidget spinner dimainkan oleh anak-anak maupun dewasa. Mainan ini pernah menjadi tren beberapa waktu lalu. Manfaat fidget spinner diklaim dapat meningkatkan konsentrasi hingga meredakan stres. Apakah benar demikian?
Bayi boleh naik pesawat mulai usia 2 minggu setelah lahir. Namun, membawa bayi berpergian naik pesawat butuh persiapan ekstra agar ia tidak rewel selama terbang di udara.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Elsinda Eka Sari
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved