Vitiligo adalah kelainan kulit karena kurangnya melanin pada kulit. Gejala vitiligo bisa sembuh sementara dengan perawatan seperti obat oles, terapi cahaya, PUVA, operasi, dan depigmentasi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
9 Jun 2019
Bercak vitiligo dapat dikurangi dengan perawatan yang tepat
Table of Content
Sudah banyak pengidap vitiligo yang membuktikan bahwa kondisi kelainan pada kulit itu bukan halangan untuk sukses. Sebut saja king of pop Michael Jackson dan aktor senior India Amitabh Bachchan sebagai contohnya. Namun sebagian besar penderita vitiligo mungkin masih memiliki pertanyaan yang sama, yaitu apakah vitiligo bisa sembuh atau tidak?
Advertisement
Vitiligo adalah sebuah gangguan kulit di mana melanosit tidak mampu memproduksi melanin yang berperan sebagai pembentuk pigmen kulit. Ketiadaan pigmen ini membuat penderita vitiligo berwarna putih memiliki kulit belang-belang pada beberapa bagian tubuhnya.
Baca Juga
Hingga saat ini, penyebab munculnya vitiligo belum diketahui secara pasti. Yang jelas, vitiligo termasuk sebagai penyakit autoimun dan dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan. Salah satu studi menyatakan bahwa, vitiligo disebabkan sistem kekebalan tubuh yang menghancurkan melanosit atau suatu pigmen yang bertanggungjawab memberikan warna gelap pada kulit dan rambut.
Jika Anda mengidap vitiligo, tak perlu berkecil hati karena Anda tidak sendirian. Siapa pun bisa terkena penyakit ini, tak peduli usia, jenis kelamin, maupun ras. Pasalnya, terdapat sekitar dua persen dari populasi manusia di seluruh penjuru dunia yang mengalami kondisi ini.
Sayangnya, belum ada obat yang bisa menyembuhkan vitiligo. Namun para ahli terus berupaya mengadakan penelitian agar penderita vitiligo bisa menjalankan hidupnya dengan normal.
Salah satu pendekatan yang dilakukan para ilmuwan adalah dengan mempelajari gen pada penderita vitiligo. Mereka percaya bahwa cara ini bisa mengantar mereka untuk memahami penyebab di balik hancurnya melanosit pada tubuh penderita vitiligo sekaligus menemukan pengobatan atau perawatan yang tepat.
Vitiligo memang belum bisa disembuhkan secara permanen, namun gejalanya bisa dikurangi dengan berbagai perawatan. Tujuannya hanya satu, yakni menyamarkan warna kulit yang belang pada tubuh penderita.
Kuncinya adalah memilih jenis perawatan yang sesuai dengan kebutuhan, usia, dan jenis kelamin penderita, serta lokasi munculnya vitiligo itu sendiri. Ingat, perawatan yang sukses pada orang lain belum tentu menghasilkan efek yang sama pada Anda.
Berikut sederet jenis perawatan vitiligo yang bisa Anda pilih:
Ini adalah cara paling aman untuk memperbaiki warna kulit Anda yang terdampak vitiligo. Penggunaan kosmetik juga kerap menjadi rekomendasi dari dokter bagi penderita vitiligo anak-anak.
Kosmetik yang digunakan bisa berupa make-up atau tanner guna menyamarkan warna kulit yang belang. Namun kosmetik harus diaplikasikan berkali-kali dan butuh penyesuaian agar warna kulit tampak alami, sehingga tergolong kurang praktis.
Dokter bisa meresepkan salep yang mengandung kortikosteroid untuk mengembalikan warna kulit penderita vitiligo. Secera umum, warna kulit penderita bisa merata setelah menjalani perawatan hingga enam bulan.
Meski demikian, pemakaian salep kortikosteroid ini harus dalam pengawasan dokter. Pasalnya, penggunaan jangka panjang bisa mengakibatkan kondisi kulit yang tipis, kering, dan rapuh.
Terapi cahaya bisa dilakukan dengan memakai laser atau kotak khusus yang memancarkan cahaya. Bila bagian kulit yang ditangani termasuk kecil, laser akan dianjurkan. Sementara penderita dengan vitiligo di sekujur tubuh, umumnya perlu menjalani terapi cahaya dalam kotak khusus.
Banyak penderita vitiligo bisa sembuh lewat terapi ini. Namun bercak vitiligo bisa kembali nampak dalam kurun satu hingga empat tahun setelah perawatan usai.
Terapi ini mengombinasikan penembakan sinar ultraviolet A (UVA) dengan obat bernama psoralen (bisa diminum atau dioles). Sekitar 50% hingga 70% penderita vitiligo mengaku terbantu dengan perawatan ini.
Meski demikian, kondisi mata Anda akan dicek sebelum menjalani perawatan. Pasalnya, obat psoralen bisa memiliki efek negatif pada mata.
Jika terapi di atas tidak ada yang berhasil, Anda bisa memilih opsi terakhir, yakni operasi. Dokter akan mengambil bagian kulit yang normal pada tubuh Anda, kemudian mencangkokkannya ke kulit yang belang akibat vitiligo. Tetapi prosedur ini tidak boleh dijalani oleh pasien vitiligo anak-anak atau orang yang memiliki bakat keloid.
Langkah terakhir yang bisa Anda tempuh ialah menjadikan kulit Anda sepenuhnya putih alias depigmentasi. Cara ini dilakukan dengan menghancurkan melanosit yang masih tersisa pada kulit.
Depigmentasi dilakukan dengan mengoleskan salep tertentu sebanyak satu atau dua kali sehari. Anda butuh waktu satu hingga empat tahun untuk sepenuhnya mengubah kulit menjadi putih seperti bercak vitiligo.
Meski belum ada obat tertentu yang menjamin penderita vitiligo bisa sembuh, beberapa perawatan di atas mungkin bisa membantu Anda dalam menyamarkan bercak vitiligo Anda. Harap diingat bahwa efek perawatan yang satu dan lainnya tentu bisa berbeda-beda, tergantung pada kondisi Anda.
Mengombinasikan satu atau dua perawatan juga mungkin dapat memperbesar peluang Anda untuk pulih dari vitiligo. Namun jangan lupa untuk senantiasa berkonsultasi dengan dokter sebelum memilih perawatan tertentu.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Bercak putih pada kulit tidak hanya disebabkan oleh panu, melainkan penyakit kulit lainnya. Penyebab bercak putih pada kulit bisa karena eksim, vitiligo, hingga morfea.
11 Sep 2023
Enzim katalase berperan mencegah tubuh mengalami stres oksidatif. Stres ini merupakan penyebab munculnya beragam penyakit, seperti diabetes melitus, vitiligo, dll.
2 Mei 2023
Vitiligo adalah kelainan pigmen kulit yang bisa terjadi karena kondisi autoimun hingga mutasi genetik. Dokter salma menyebut dirinya mulai menunjukkan gejala vitiligo setelah rutin minum suplemen herbal dari MLM yang diduga menjadi pemicu munculnya kondisi autoimun pada dirinya.
26 Jul 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved