Vitamin untuk anak stunting dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak agar pertumbuhannya berjalan lebih optimal. Namun, pastikan orangtua juga berkonsultasi pada dokter.
21 Okt 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Vitamin untuk anak stunting dapat diperoleh melalui makanan atau suplemen
Table of Content
Curiga anak mengalami stunting? Memenuhi kebutuhan vitamin untuk anak stunting disinyalir bisa menjadi salah satu cara untuk meminimalisir risikonya.
Advertisement
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak di mana tinggi badannya lebih pendek daripada tinggi badan anak seusianya. Kondisi ini dapat terjadi akibat kekurangan gizi kronis untuk waktu yang cukup lama.
Dilansir dari laman Litbang Kemkes, pada tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,6 persen. Angka tersebut masih tergolong tinggi karena melebihi ambang batas dari WHO, yaitu sebesar 20 persen.
Walaupun tidak tumbuh setinggi anak-anak seusianya, bukan berarti si kecil pasti mengalami stunting. Sebab, terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, misalnya genetik, nutrisi, dan aktivitas fisik.
Namun, jika Anda khawatir anak mengalami stunting, segera bawa ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, penuhi kebutuhan vitamin untuk anak stunting agar pertumbuhannya bisa berjalan lebih optimal.
Untuk menangani anak stunting sebenarnya memerlukan penanganan yang komprehensif. Namun, berikut adalah sejumlah vitamin untuk anak stunting yang dapat orangtua untuk mengurangi risikonya.
Vitamin A dapat membantu meningkatkan kesehatan tulang dan mendorong anak tumbuh lebih tinggi.
Vitamin ini dapat diperoleh melalui makanan atau suplemen. Beberapa makanan yang mengandung vitamin A adalah lain ubi jalar, labu, wortel, sawi, bayam, ikan salmon, hati ayam, dan telur rebus.
Penelitian yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2000 menyatakan bahwa suplementasi vitamin A dapat meningkatkan tinggi badan sebesar 0,10 cm per 4 bulan pada anak berusia kurang dari 2 tahun, dan sebesar 0,22 cm per 4 bulan pada anak berusia di atas 2 tahun.
Vitamin A juga berperan penting dalam menjaga kesehatan penglihatan dan fungsi kekebalan tubuh.
Pemberian vitamin untuk anak stunting juga dapat dilakukan dalam bentuk vitamin B12. Kekurangan vitamin ini ternyata berkontribusi terhadap terjadinya stunting dan anemia.
Vitamin yang larut dalam air ini dinilai penting untuk menunjang pertumbuhan tinggi anak dan pembuatan sel darah merah.
Vitamin B12 dapat diperoleh dari produk-produk hewani, seperti daging, ikan, susu, keju, dan telur. Cobalah membuat menu untuk anak stunting yang menyehatkan dari bahan-bahan tersebut.
Vitamin C dapat mendorong sintesis kolagen yang merupakan protein penting di dalam tubuh. Protein ini disinyalir bisa meningkatkan kesehatan dan kepadatan tulang sehingga membantu anak tumbuh lebih tinggi.
Selain itu, vitamin C juga membantu memperkuat kekebalan tubuh. Sebaliknya, kekurangan vitamin ini dapat memicu terganggunya pertumbuhan anak.
Beberapa contoh sumber vitamin C dari makanan yang bisa dikonsumsi adalah buah jeruk, stroberi, paprika, brokoli, dan kentang.
Namun, jika makanan tidak bisa memenuhi kebutuhan vitamin C anak, Anda dapat memberikan suplemen.
Vitamin untuk anak stunting selanjutnya adalah vitamin D. Berdasarkan sejumlah penelitian, kekurangan vitamin D dikaitkan dengan stunting.
Selain itu, ibu hamil yang kekurangan vitamin ini juga meningkatkan risiko stunting pada bayinya nanti ketika lahir hingga anak-anak.
Vitamin D berperan dalam membantu tubuh menyerap kalsium yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang. Memenuhi kebutuhan vitamin ini memungkinkan anak untuk tumbuh lebih tinggi.
Sebuah penelitian dalam Journal PLOS ONE pada tahun 2017 menemukan bahwa pemberian suplemen vitamin D pada anak-anak dengan tingkat yang rendah menghasilkan pertumbuhan tinggi badan selama 6 bulan.
Selain itu, vitamin D juga bisa ditemukan secara alami pada ikan tuna, susu yang difortifikasi, atau kuning telur. Anak juga bisa mendapatkannya melalui sinar matahari pagi yang menyentuh permukaan kulit.
Baca Juga
Pastikan anak mendapatkan makanan bergizi seimbang agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Anda bisa membuat menu untuk anak stunting dengan berbagai bahan makanan yang sehat. Sementara itu, untuk penggunaan suplemen, pastikan Anda memberikannya sesuai anjuran dokter.
Stunting harus dideteksi sejak dini agar anak bisa segera mendapat penanganan. Jadi, pantau terus tumbuh kembang anak setiap bulan hingga usianya dua tahun. Jka usia anak sudah mencapai dua tahun lebih, lakukan pemantauan secara berkala setiap 6-12 bulan. Jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter mengenai pertumbuhan anak.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar anak stunting, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara meninggikan badan secara alami, dibutuhkan oleh yang kurang "pede" dengan tinggi badannya. Namun, beberapa metode ini mungkin hanya efektif untuk remaja.
Faktor keturunan dipercaya mempengaruhi tinggi badan anak, dan kemungkinan anak mengalami obesitas Meski memang berpengaruh, ternyata ada faktor lain yang ikut berperan.
Anak bermain game online terus tanpa kenal waktu lama-lama berdampak negatif pada kesehatannya. Dorong anak untuk eksplorasi keterampilan dan hobi baru.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved