Vitamin dan mineral yang baik untuk ginjal antara lain vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, zat besi, dan kalsium. Sementara itu, penderita penyakit ginjal perlu menghindari beberapa vitamin, termasuk vitamin A, vitamin E dan vitamin K. Ketiga vitamin tersebut lebih mungkin mengalami penumpukan di dalam tubuh sehingga memperberat kerja ginjal.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
20 Okt 2022
Vitamin yang baik untuk ginjal bisa didapatkan dari sayur dan buah
Table of Content
Vitamin dan mineral memiliki peranan sangat penting dalam menjaga fungsi normal tubuh, tak terkecuali ginjal. Bagi orang yang sudah didiagnosis mengalami penyakit ginjal, kekurangan vitamin atau mineral tertentu rentan terjadi karena banyaknya pantangan makanan yang harus dihindari.
Advertisement
Karena itu, minum vitamin ginjal bisa jadi salah satu siasat yang efektif untuk memenuhi kebutuhan harian.
Ada beberapa alasan penderita penyakit ginjal kronis membutuhkan asupan vitamin dan mineral tambahan, termasuk di antaranya perubahan cara tubuh mengolah vitamin dan mineral akibat penumpukan limbah atau penggunaan obat-obatan, banyak vitamin dan mineral terbuang saat cuci darah, serta kurangnya asupan vitamin dan mineral akibat pola makan ketat selama mengidap penyakit ginjal atau kehilangan selera makan.
Tergantung pada kondisi kesehatan dan berbagai faktor lainnya, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi beberapa vitamin yang baik untuk ginjal, seperti:
Salah satu vitamin yang bagus untuk ginjal adalah vitamin B kompleks. Jenis vitamin yang masuk ke dalam kelompok ini antara lain vitamin B6 (piridoksin), vitamin B12 (kobalamin), dan vitamin B9 (asam folat). Vitamin-vitamin ini bekerja sama dengan zat besi untuk mencegah anemia atau kekurangan sel darah merah.
Sel darah merah memiliki peran penting untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh Anda.
Di samping itu, terdapat juga vitamin B tambahan berupa viamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B5 (asam pantotenat) dan vitamin B3 (niasin), yang dapat membantu mengubah asupan makanan menjadi energi yang dapat digunakan oleh tubuh untuk tetap berfungsi dan beraktivitas dengan baik.
Vitamin yang baik untuk ginjal berikutnya adalah vitamin C yang dapat mencegah infeksi, membantu menyerap zat besi dari makanan, serta menyembuhkan luka dan memar lebih cepat. Vitamin C juga turun berperan dalam memperbaiki tulang dan jaringan di dalam tubuh.
Vitamin C bersifat antioksidan, sehingga dapat mengurangi efek radikal bebas berlebih yang bisa memicu berbagai penyakit kronis, termasuk kanker ginjal.
Asupan vitamin C yang direkomendasikan adalah 90mg untuk pria dewasa dan 75mg untuk wanita dewasa. Kelebihan vitamin C akan disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urin.
Orang yang menjalani dialisis dapat meningkatkan penyerapan zat besi dengan mengonsumsi asupan suplemen vitamin C dosis rendah antara 60 - 100mg per hari.
Jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, maka dapat terjadi penumpukan vitamin C yang dapat menyebabkan kerusakan di dalam tubuh. Maka dari itu, penderita ginjal kronis perlu memperhatikan asupan vitamin C-nya.
Kadar tinggi vitamin C dapat menyebabkan penumpukan oksalat dan meningkatkan risiko pembentukan kalsium oksalat, salah satu jenis batu ginjal yang paling umum.
Maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum Anda mengonsumsi suplemen vitamin C harian dalam dosis tinggi.
Vitamin ginjal yang tak kalah penting adalah vitamin D. National Kidney Foundation menyebutkan bahwa penelitian terbaru menunjukkan vitamin D dapat melindungi dari penyakit jantung. Pasalnya, orang dengan kadar vitamin D rendah memiliki risiko 40% lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular.
Ginjal juga turut berperan dalam membantu tubuh menggunakan vitamin D. Caranya adalah dengan mengubah vitamin D yang diperoleh dari suplemen atau matahari menjadi bentuk aktif vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh.
Penderita penyakit ginjal kronis dapat memiliki kadar vitamin D yang rendah. Hal ini terjadi karena ginjal yang sakit kurang mampu mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya.
Jika hal ini dibiarkan, maka dapat meningkatkan risiko penyakit terkait kekurangan vitamin D seperti pengeroposan tulang serta peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Anemia adalah salah satu komplikasi yang umum dialami penderita penyakit ginjal kronis. Hal ini dikarenakan salah satu fungsi ginjal adalah menghasilkan hormon eritropoietin (EPO) yang berfungsi merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah.
Penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan ginjal tidak dapat menghasilkan cukup EPO, sehingga produksi sel darah merah menurun. Pada akhirnya ini dapat mengakibatkan anemia akibat komplikasi penyakit ginjal kronis.
Jika Anda minum obat untuk mengatasi anemia, maka Anda mungkin perlu juga minum pil zat besi atau suntikan zat besi. Namun, hanya konsumsi suplemen zat besi jika dokter meresepkannya untuk Anda.
Penyakit ginjal kronis telah dikaitkan dengan gangguan tulang dan mineral yang disebut osteodistrofi ginjal. Sama halnya dengan osteoporosis, gangguan ini dapat meningkatkan risiko patah tulang yang lebih tinggi.
Lebih dari itu, saat ini pasien penyakit ginjal kronis yang secara bersamaan memiliki osteoporosis sudah semakin umum terjadi.
Studi menunjukkan bahwa pasien dengan gangguan ginjal dapat mengalami penurunan kepadatan mineral tulang dan peningkatan risiko patah tulang.
Penurunan fungsi ginjal dapat memengaruhi tulang dalam berbagai cara, termasuk metabolisme kalsium dan fosfat yang abnormal, serta defisiensi vitamin D.
Suplementasi kalsium dan vitamin D dapat bersama-sama membantu menjaga kesehatan tulang. Untuk mencegah efek samping kelebihan kalsium, mineral ini harus diberikan dalam dosis yang telah disesuaikan oleh dokter bagi penderita penyakit ginjal kronis.
Baca Juga: Sayuran yang Bagus untuk Penderita Ginjal
Selain memastikan kecukupan vitamin ginjal dan mineral penting, penderita penyakit ginjal mungkin perlu menghindari beberapa vitamin, termasuk vitamin A, vitamin E dan vitamin K.
Ketiga vitamin tersebut lebih mungkin mengalami penumpukan di dalam tubuh sehingga memperberat kerja ginjal dan memberikan efek berbahaya. Anda mungkin akan mengalami pusing, mual, dan bahkan kematian.
Anda hanya boleh mengonsumsi vitamin-vitamin tersebut jika dokter memberikan resepnya.
Baca Juga
Itulah informasi seputar vitamin ginjal dan mineral yang penting untuk menjaga kondisi tubuh selama menjalani dialisis. Selalu perhatikan anjuran dan larangan yang dokter sarankan agar Anda dapat menjaga kesehatan tubuh sebaik mungkin saat mengalami gangguan ginjal dan terhindar dari komplikasi berbahaya.
Jika masih memiliki pertanyaan seputar vitamin yang paling baik untuk penderita penyakit ginjal, konsultasikan langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Malaise adalah perasaan tidak nyaman, pegal-pegal, dan lelah tanpa sebab yang jelas. Apabila berkelanjutan, keluhan ini perlu diperiksa untuk mencegah gejala penyakit kronis.
30 Apr 2023
Hindari makanan yang bisa menyebabkan dan memperburuk sakit ginjal kronis. Biasanya Anda perlu menjaga asupan kalium, fosfor, dan sodium untuk membantu mengelola penyakit.
3 Agt 2022
Pielonefritis adalah infeksi ginjal yang harus diwaspadai. Bila infeksi ginjal ini dibiarkan tanpa pengobatan, dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan Anda.
13 Jan 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved