Virus HPV ditularkan melalui kontak kulit dan dapat ditularkan secara seksual. Virus HPV bisa saja tidak menimbulkan gejala sehingga perlu dilakukan pemeriksaan. Virus HPV menyebabkan kanker serviks dan kutil. Langkah pencegahan penyebaran virus HPV dapat dilakukan dengan melakukan imunisasi HPV Gardasil 9.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
21 Mei 2019
Virus HPV menyebabkan kanker serviks dan kutil kelamin.
Table of Content
Human papillomavirus atau HPV merupakan virus yang menular melalui kontak kulit dan memiliki lebih dari 100 jenis virus. Kurang lebih 40 jenis virus HPV dapat menular secara seksual. Bahkan, virus HPV merupakan salah satu virus yang paling umum ditularkan secara seksual.
Advertisement
Beberapa infeksi HPV dapat memicu kanker, tetapi tidak semuanya. Jenis kanker yang dapat dipicu oleh virus HPV adalah kanker serviks atau leher rahim, tenggorokan, dan anus.
Umumnya, virus HPV mengakibatkan pertumbuhan kutil pada kulit penderita. Jenis HPV yang berbeda menginfeksi daerah tubuh yang berbeda pula.
Virus HPV bisa saja tidak menimbulkan gejala dan karenanya diperlukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui apakah Anda terinfeksi virus HPV atau tidak. Beberapa virus HPV dapat bertahan dalam badan penderita selama bertahun-tahun dan penderita tidak merasakan gejala apapun.
Kebanyakan penderita berhasil membentuk antibodi untuk melawan virus HPV dalam kurun waktu satu sampai dua tahun. Selain itu, biasanya tubuh berhasil mengeliminasi virus HPV sebelum virus HPV memicu munculnya kutil pada kulit.
Tidak semua virus HPV menimbulkan kanker serviks, virus HPV 16 dan 18 adalah jenis virus HPV yang berpotensi menjadi penyebab kanker serviks.
Virus HPV terbagi menjadi banyak jenis. Berikut ini tipe HPV yang paling umum dijumpai:
Virus HPV 16 dan HPV 18 adalah salah satu penyebab kanker serviks. Berdasarkan data dari CDC, kurang lebih 70% kasus kanker serviks di dunia disebabkan oleh virus HPV 16 dan HPV 18.
Tidak hanya kanker serviks, virus HPV 16 dan HPV 18 juga bisa menyebabkan kanker di bagian belakang tenggorokan, kanker di dasar lidah, kanker vagina, kanker anus, kanker penis, kanker vulva yang merupakan bagian luar vagina, dan sebagainya
Pada stadium awal, kedua virus HPV ini umumnya tidak menunjukkan gejala-gejala pada penderita, meskipun virus HPV ini dapat memberikan perubahan pada serviks seiring perjalanan waktu. Sehingga cara untuk memastikannya adalah dengan melakukan pap smear atau tes pap.
Baca Juga
Berbeda dengan virus HPV 16 dan HPV 18, virus HPV 6 dan HPV 11 tidak seberbahaya virus HPV 16 dan HPV 18. Virus HPV 6 dan HPV 11 biasanya merupakan penyebab umum dari kutil di kelamin.
Kutil pada kelamin biasanya muncul beberapa minggu atau bulan setelah terinfeksi virus HPV. Biasanya kulit akan berbentuk gumpalan seperti kembang kol. Kutil kelamin dapat diobati dengan obat yang dioleskan pada kulit.
Kutil adalah ciri yang khas pada setiap penderita HPV. Namun, tidak semua pengidap penyakit ini memiliki kasus kutil yang sama. Kutil akibat HPV bisa memiliki bentuk yang berbeda dan juga muncul di daerah yang berbeda. Beberapa jenis kutil yang mungkin muncul adalah:
Kutil kelamin dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya benjolan seperti kol, luka yang datar, atau seperti tonjolan-tonjolan kecil. Kutil kelamin dapat menyebabkan gatal tetapi jarang yang menyebabkan rasa sakit.
Pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh di bagian anus, serviks, dalam vagina, atau di vulva (bagian luar kelamin). Sementara pada pria, kutil kelamin dapat tumbuh di bagian penis, anus, atau skrotum.
Kutil biasa tidak hanya tidak sedap untuk dipandang, tetapi juga kadang menimbulkan rasa sakit dan membuat kulit rentan terluka dan berdarah. Kutil biasa umumnya berupa benjolan-benjolan yang kasar dan muncul pada jari tangan, tangan, atau siku.
Seperti namanya, kutil datar memiliki permukaan yang datar dan benjolannya hanya sedikit membengkak. Kutil datar terlihat lebih gelap daripada kulit penderita. Kutil datar dapat muncul di mana saja.
Pada anak-anak, kutil datar dapat muncul di wajah, sementara pada pria, kutil datar muncul di area tumbuhnya jenggot dan pada wanita, kutil datar muncul pada daerah paha.
Kutil plantar dapat muncul di tumit atau telapak kaki bagian depan. Kutil plantar terasa keras dan seperti berpasir.
Cara paling sederhana untuk mencegah penularan HPV adalah dengan melakukan berhubungan seksual secara aman, menggunakan kondom. Selain itu, Anda juga bisa menerima vaksin HPV yang sekaligus juga bisa mencegah terjadinya kanker serviks maupun infeksi akibat virus ini.
Vaksin HPV dianjurkan untuk diberikan pada anak laki-laki dan perempuan mulai usia 11 dan 12 tahun. Vaksin diberikan sebanyak dua kali, dengan jarak enam bulan. Sementara itu, perempuan yang belum sempat menerima vaksin ini, bisa mendapatkannya di usia 15-26 serta 27-45 tahun dan dibagi menjadi tiga dosis.
Pemberian vaksin ini akan membantu mencegah Anda terinfeksi berbagai jenis virus HPV yang berbahaya. Karena itu, jangan ragu untuk segera menjadwalkan waktu vaksin secepat mungkin.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Kolposkopi adalah pemeriksaan vagina untuk mendiagnosis perubahan sel di area tersebut. Perubahan sel bisa menandakan kutil kelamin, polip, hingga kanker serviks.
30 Agt 2020
Cara menghilangkan kulit secara alami bisa Anda lakukan sebagai pengobatan rumahan. Jika tidak ampuh, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pilihan cara mengobati kutil yang ampuh.
27 Jan 2021
Perbedaan radang vagina dan kanker serviks bukan hanya bisa dilihat dari lokasi awal terjadinya penyakit. Radang vagina bisa menyebabkan keputihan yang berbau amis, sementara kanker serviks menyebabkan perdarahan dari vagina.
14 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved