Virus adalah organisme terkecil yang bersifat parasit dan bisa menimbulkan penyakit dengan cara menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bahkan bakteri. Virus tersusun atas bagian kepala yang berisi DNA atau RNA, kapsid, virion, dan ekor. Ukuran virus lebih kecil dari bakteri yaitu sekitar 20-300 nm.
5 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Virus adalah penyebab penyakit infeksi
Table of Content
Virus adalah salah satu patogen atau penyebab penyakit yang umum menyerang manusia. Sebagian hanya akan menyebabkan gangguan ringan, sementara lainnya bisa memicu penyakit berat yang mengancam nyawa. Ada ribuan jenis virus di dunia yang bisa menyerang manusia. Karena itu, Anda perlu lebih waspada dengan mengenali lebih lanjut mengenai organisme terkecil di dunia ini.
Advertisement
Virus adalah organisme terkecil di dunia yang dapat dapat menginfeksi makhluk hidup, mulai dari manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bahkan bakteri. Infeksi virus banyak menimbulkan akibat yang fatal bagi makhluk yang diinfeksinya.
Virus tidak bisa bereplikasi atau memperbanyak diri tanpa menumpangi organisme lain. Karena itu virus diklasifikan sebagai organisme yang bersifat parasit atau merugikan.
Sebagai informasi, makhluk yang ditumpangi virus disebut dengan host atau inang. Sebelum masuk ke tubuh inang, virus ‘hadir’ dalam bentuk yang disebut virion.
Apabila virus masuk ke sel inang, organisme ini akan memasukkan sejenis materi genetik ke dalam inang dan mengambil alih fungsi sel inang tersebut. Virus akan terus bereproduksi setelah menginfeksi sel inang.
Ada macam-macam virus yang bisa menginfeksi manusia dan setiap virus memiliki bentuk yang bervariasi. Virus dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya masing-masing, yaitu:
Beberapa komponen penyusun virus adalah:
Kepala virus berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik kehidupannya. Di bagian kepala virus juga terdapat kapsid yang bentuknya dapat berbeda-beda tergantung pada jenis virus.
Kapsid adalah selubung protein yang tersusun atas rangkaian kapsomer atau sub-unit protein. Kapsid memiliki beragam fungsi penting bagi virus, termasuk melindungi isi kepala virus (DNA atau RNA) sebagai pembentuk tubuh, serta melindungi virus dari kondisi lingkungan luar.
Isi tubuh virus adalah bahan genetik berupa asam nukleat DNA atau RNA. Jenis asam nukleat pada virion akan memengaruhi bentuk tubuh virus. Virion berupa RNA biasanya dimiliki virus yang menyerupai kubus, bulat, atau polihedral.
Virus memiliki ekor yang berfungsi sebagai area untuk melekatkan diri pada sel inang atau sel organisme yang dihinggapi. Umumnya ekor virus terdiri atas beberapa tabung tersumbat berisi benang dan serat halus. Namun, bagian tubuh virus yang satu ini umumnya tidak dimiliki oleh virus yang hanya menginfeksi sel eukariotik.
Virus memiliki ciri khas yang membedakannya dari organisme lain. Berikut ini ciri-ciri virus yang dapat dikenali:
Baca Juga: Mengenal Patogen, Penyebab Banyak Penyakit
Jika dibandingkan, maka virus dan bakteri memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut:
Virus berukuran antara 20-300 nm dan lebih kecil dari bakteri yang umumnya berukuran lebih besar dari 1000 nm.
Selain itu, virus hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron (ME) sementara bakteri bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Bakteri memiliki susunan kimiawi yang terdiri dari RNA, DNA dan protein, sedangkan susunan kimiawi virus hanya terdiri dari satu inti berupa satu molekul RNA atau DNA saja.
Pada bakteri terdapat enzim untuk pertukaran zat atau metabolisme sementara virus tidak memiliki enzim.
Bakteri adalah organisme yang dapat hidup dalam sel atau jaringan hidup maupun mati sementara virus hanya bisa hidup dalam sel atau jaringan hidup (inang) seperti manusia atau hewan.
Bakteri juga dapat hidup intraseluler (di dalam sel) maupun ekstraseluler (di luar sel) tetapi virus hanya bisa hidup intraseluler saja.
Bakteri tidak memiliki daya mutasi, yaitu daya untuk mengubah sifat antigennya. Di sisi lain, virus memiliki daya mutasi yang bisa terjadi secara spontan, ketika diradiasi atau diolah dengan bahan kimia tertentu.
Bakteri berkembang biak dengan cara belah pasang (binary fission) sedangkan virus berkembang biak melalui serangkaian tahapan yaitu: infeksi, viroeksis, pinositosis dan fase eclipse.
Jika sel inang mati, virus juga akan mati. Lain halnya dengan bakteri yang tetap bisa hidup sebagai saprofit meskipun sel inang mati.
Baca Juga: Mengenal Peranan Bakteri yang Ternyata Tidak Selalu Merugikan
Seperti yang disampaikan di atas, virus dapat bersifat parasit dan memicu berbagai penyakit, termasuk pada manusia. Berikut ini penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, dan mungkin sudah Anda ketahui:
Ada banyak penyakit yang bisa disebabkan oleh virus dan sebagian sudah ditemukan cara untuk menyembuhkan atau meringankan gejalanya. Berikut beberapa langkah yang pencegahan dan pengobatan yang bisa dilakukan untuk melawan virus:
Secara alami, apabila virus masuk ke tubuh dan dideteksi oleh sistem kekebalan tubuh lalu sistem imun akan merespons serangan tersebut agar sel tubuh bisa bertahan. Proses perlawanan ini disebut dengan RNA interference atau interferensi DNA, yang bertujuan untuk memecah materi genetik virus.
Ketika proses ini terjadi, sistem imun akan menghasilkan antibodi khusus yang dapat berikatan dengan virus, sehingga diharapkan virus tersebut tidak menular.
Sel T dari tubuh juga akan berusaha menghancurkan virus tersebut. Hanya saja, berbagai virus tetap bisa menghindari perlawanan ini, seperti HIV dan virus-virus neurotropik.
Virus neurotropik merupakan virus yang menyerang sel-sel saraf dan memengaruhi struktur sistem saraf pusat.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus neurotropik yaitu polio, rabies, gondong, dan campak.
Apabila infeksi bakteri diatasi dengan antibiotik, maka beberapa infeksi virus ditangani dengan obat antivirus. Antivirus bekerja dengan menghambat kemampuan virus untuk bereproduksi. Beberapa contoh penyakit yang ditangani dengan antivirus yakni infeksi HIV, influenza, hingga hepatitis B dan C.
Vaksin menjadi cara paling efektif dan paling mudah untuk mencegah infeksi virus. Vaksin terdiri atas:
Selain antivirus dan vaksin, terkadang dokter mungkin akan fokus pada penanganan gejala yang diderita oleh pasien.
Pola hidup sehat juga penting dilakukan untuk mencegah virus menyerang tubuh Anda. Metabolisme tubuh yang stabil dapat menurunkan risiko terkena penyakit kronis atau meninggal dunia dalam usia muda. Berikut adalah langkah pola hidup sehat yang dapat Anda lakukan untuk mencegah virus:
Baca Juga: Mengenal Virologi, Cabang Ilmu Biologi yang Meneliti Virus
Ada tiga orang yang bisa dibilang sebagai penemu virus, yaitu Adolf Eduard Mayer, Dmitri Ivanovsky, Martinus Beijerinck.
Catatan sejarah memperlihatkan bahwa Adolf Meyer, ilmuan asal Jerman, menemukan serangan virus pada daun tembakau, dengan gejala bintik-bintik dan warna belang seperti mozaik pada daun. Pada masa ini, istilah "virus" belum dikenal dan digunakan secara resmi.
Kemudian pada tahun 1982, Ivanoski menunjukkan bahwa getah dari tanaman tembakau yang terjangkit virus tetap bisamenular ke tanaman tembakau yang sehat meskipun telah disaring.
Istilah "virus" barulah ditemukan oleh Martinus Beijerinck. Istilah virus ditemukan Beijerinck setelah mendemonstrasikan bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh agen penginfeksi yang lebih kecil daripada bakteri.
Beijerinck adalah orang pertama yang menyadari bahwa virus mereproduksi entitas yang berbeda dari organisme lain. Beijerinck menyatakan bahwa virus sedikit cair di alam, menyebutnya sebagai "contagium vivum fluidum" (cairan hidup menular).
Dia juga menemukan jenis bakteri baru dari tanah dan menjelaskan fiksasi nitrogen biologis (konversi gas nitrogen menjadi amonium, suatu bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman).
Oleh karena kontribusinya ini, Martinus Beijerinck disebut juga sebagai Bapak Virus Dunia.
Setidaknya, terdapat tiga hipotesis yang berusaha memperkirakan asal-muasal virus. Hipotesis tersebut, yaitu:
Menurut hipotesis ini, virus berevolusi dari bagian DNA atau RNA yang "melarikan diri" dari gen organisme yang lebih besar. Pelarian ini membuat virus memperoleh kemampuan untuk menjadi mandiri.
Virus dimulai sebagai organisme independen yang menjadi parasit. Seiring berjalannya waktu, virus melepaskan gen yang tidak berguna dan tidak membantunya menjadi parasit. Virus pun pada akhirnya menjadi organisme yang bergantung pada sel yang dihuni.
Dalam hipotesis ini, virus berevolusi dari molekul asam nukleat dan protein sel, entah itu sebelum atau pada saat yang sama ketika sel pertama muncul di Bumi pada miliaran tahun yang lalu.
Baca Juga
Virus menjadi organisme yang tidak bisa hidup sendiri tanpa makhluk yang ditumpanginya. Beberapa infeksi virus bisa diatasi sendiri berkat perlawanan sistem imun. Namun, obat antivirus mungkin akan diperlukan untuk menghambat replikasi virus tertentu.
Jika Anda masih punya pertanyaan seputar virus dan penyakit yang bisa disebabkannya, konsultasikan langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Happy Hypoxia adalah kondisi yang muncul akibat kurangnya kadar oksigen di tubuh hingga jauh di bawah normal, tanpa gejala apapun. Kondisi ini sangat berbahaya karena bisa memicu kematian.
Walau sering dianjurkan bagi wanita, vaksin HPV untuk pria juga tak kalah penting. Vaksinasi HPV pada pria diketahui dapat mencegah penularan HPV dan penyakit kelamin.
Penggunaan face shield saja tanpa masker tidak bisa mencegah penyebaran Covid-19. Begitupun penggunaan masker filter yang langsung mengeluarkan udara dari mulut tanpa disaring terlebih dahulu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved