Lansia adalah kelompok usia yang rentan terserang penyakit. Itu sebabnya, vaksin untuk lansia dibutuhkan untuk membantu mencegah penyakit, menurunkan keparahan gejala, bahkan mencegah risiko kematian. Terdapat beberapa program imunisasi untuk manula, beberapa di antaranya perlu pengulangan agar hasilnya maksimal.
2023-03-24 05:10:03
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Vaksin untuk lansia berguna untuk mencegah penyakit hingga menurunkan risiko gejala berat dan kematian
Table of Content
Seiring bertambahnya usia, orang tua akan lebih rentan terhadap penyakit karena penurunan fungsi tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh. Itulah sebabnya vaksin untuk lansia diperlukan untuk mencegah berbagai infeksi dan penyakit.
Advertisement
Sebagai salah satu upaya untuk menjaga lansia tetap sehat, imunisasi menjadi salah satu cara yang dapat Anda atau orang tua Anda lakukan.
Simak ulasan mengenai jenis vaksin untuk orang tua yang direkomendasikan untuk mencegah penyakit pada lansia dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Vaksinasi adalah proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh untuk membuat tubuh kebal terhadap penyakit tertentu. Saat vaksin masuk, tubuh akan membentuk antibodi untuk melawan penyakit, proses ini disebut dengan imunisasi.
Lansia adalah kelompok usia yang amat rentan infeksi. Itu sebabnya, imunisasi untuk manula sangat penting untuk menciptakan kekebalan, mencegah penyakit, menghindari gejala berat, bahkan menurunkan risiko kematian.
Baca Juga
Berikut ini beberapa jenis imunisasi yang perlu dijalani oleh manula.
Influenza atau flu mungkin dianggap penyakit yang umum terjadi dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun, bagi orang tua, proses penyembuhan flu dapat berlangsung lebih lama. Bahkan, dalam kondisi berat, komplikasi flu bisa saja muncul pada lansia. Itu sebabnya, vaksin flu untuk lansia diperlukan.
Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam jurnal Vaccine juga menyatakan bahwa vaksin flu untuk lansia di atas 65 tahun memiliki tingkat kemanjuran hingga 53 persen.
Oleh karena itu, vaksin flu perlu diberikan satu kali setiap tahun sebagai booster agar lansia terhindar dari infeksi virus flu dan komplikasinya.
Satu lagi imunisasi untuk lansia yang direkomendasikan adalah vaksin pneumococcal (PCV). Vaksin pneumococcal berguna untuk mencegah berbagai penyakit akibat infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae, seperti pneumonia (infeksi paru), otitis media (infeksi telinga tengah), dan meningitis (infeksi selaput otak dan tulang belakang).
Jurnal Clinical Microbiology and Infection menyebutkan bahwa infeksi bakteri pneumokokus berisiko tinggi menyerang lansia, bahkan menyebabkan kematian.
Vaksin PCV untuk lansia ini dilakukan sebanyak dua kali. Apabila vaksinasi pertama dilakukan pada usia di atas 65 tahun, orang tua Anda dianjurkan mendapatkan vaksin lagi pada 5 tahun kemudian.
Namun, pemberian vaksin pneumonia tahap kedua bisa saja berbeda pada orang dewasa atau lansia yang memiliki kondisi khusus. Konsultasikan dengan dokter terkait hal ini.
Jenis imunisasi untuk manula selanjutnya adalah vaksin herpes zoster. Herpes zoster (cacar api atau cacar ular), disebut juga shingles disebabkan oleh virus Varicella zoster yang menginfeksi saraf dan kulit. Virus ini merupakan virus yang sama dengan penyebab cacar air.
Jika Anda atau orang tua Anda pernah mengalami cacar air di masa muda atau anak-anak, virus ini akan “tertidur” di saraf Anda, alias dorman.
Virus bisa “bangkit” kembali saat daya tahan tubuh turun. Itu sebabnya, cacar ular menjadi salah satu penyakit kulit pada lansia yang rentan terjadi.
Tidak jarang virus ini menyebabkan komplikasi yang ditandai dengan demam, nyeri berbulan-bulan setelah kondisi akut, hingga kehilangan nafsu makan.
Vaksin herpes zoster biasanya diberikan dua kali dalam waktu yang berbeda. Namun, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter apakah Anda atau orang tua Anda memerlukan vaksinasi tahap dua.
Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus dan bersifat menular. Komplikasi pada penyakit ini dapat menimbulkan kerusakan hati hingga kematian.
Perlukah lansia mendapatkan vaksin hepatitis? Jawabannya, iya. Fungsi hati mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Hal ini menyebabkan orang dewasa dan orang tua lebih rentan terkena hepatitis.
Vaksin hepatitis dapat diberikan sebanyak 2 hingga 4 kali suntikan dalam 1 hingga 6 bulan.
Saat ini, dunia sedang dilanda pandemi Covid-19. Untuk segera keluar dari pandemi, vaksinasi menjadi salah satu upaya yang dilakukan.
Lansia merupakan kelompok usia yang rentan terjangkit Covid-19 hingga berisiko kematian.
Selain karena sistem kekebalan tubuh yang menurun, penyakit penyerta (komorbid) yang sebagian besar dialami lansia membuat mereka sangat berisiko mengalami gejala yang lebih parah hingga kematian.
Itu sebabnya, lansia menjadi salah satu kelompok masyarakat prioritas yang mendapatkan vaksin Covid-19.
Untuk menjalani vaksinasi, para lansia perlu memenuhi beberapa syarat vaksin Covid-19, termasuk surat keterangan sehat dan persetujuan dari dokter, terlebih bagi yang memiliki penyakit penyerta.
Vaksinasi ini akan dilakukan dua kali dengan jeda waktu 28 hari antara pemberian vaksin pertama dan kedua dengan vaksin Sinovac.
Imunisasi untuk lansia jenis ini dapat mencegah mereka terjangkit virus SARS-Cov-2 yang menjadi penyebab Covid-19. Meskipun tidak 100% mencegah penyakit, vaksin Covid-19 untuk lansia dapat mengurangi keparahan gejala hingga menurunkan risiko kematian akibat Covid-19.
Baca Juga
Vaksinasi merupakan upaya yang paling efektif untuk mencegah penyakit menular. Tidak hanya anak-anak, vaksin penting diberikan pada segala usia, termasuk untuk lansia.
Vaksinasi bertujuan membentuk sistem kekebalan tubuh mampu mengenali dan melawan dengan cepat mikroorganisme penyebab penyakit. Meskipun tidak 100% mencegah penyakit, vaksin dapat mengurangi gejala hingga angka kematian akibat penyakit infeksi.
Sebelum melakukan vaksinasi, penting bagi Anda untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda, mekanisme pemberian vaksin, serta kemungkinan reaksi yang ditimbulkan setelah vaksin dan solusinya.
Reaksi berupa demam, nyeri otot, pusing, dan bengkak pada area suntik merupakan hal yang umum terjadi. Namun jika reaksi tersebut mengganggu atau bahkan tak kunjung hilang, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Anda juga bisa berkonsultasi menggunakan fitur chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ usai menjalani vaksin untuk lansia. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Presbikusis adalah penurunan kemampuan mendengar yang dialami lansia. Semakin tua, risiko pendengaran berkurang akan semakin tinggi. Namun sebenarnya, usia bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi. Ada banyak hal yang bisa jadi faktor risiko kondisi ini.
Mengenali kadar gula darah normal pada lansia dapat membantu deteksi diabetes sejak dini. Berikut ini angka kadar gula darah normal lansia yang penting untuk diketahui.
Vaksin adalah zat yang digunakan untuk membangun kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi. Vaksin bisa terbuat dari mikroba penyebab penyakit seperti virus dan bakteri yang dilemahkan ataupun dari zat lain seperti protein mRNA dari virus.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved