BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Pfizer untuk anak usia 6 bulan hingga 11 tahun. Ini akan membantu pemenuhan kebutuhan vaksin pada anak.
28 Des 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Ketahui rencana pemberian vaksin pfizer untuk anak usia 6 bulan hingga 11 tahun
Table of Content
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara resmi mengizinkan pemberian darurat vaksin virus corona (covid-19) pada anak usia 6 bulan hingga 11 tahun.
Advertisement
Jenis vaksin berupa comirnaty children dengan platform mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer-Biontech.
Ini adalah jenis vaksin berbeda dengan vaksin Pfizer yang digunakan untuk orang dewasa. Upaya ini didukung oleh tim ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI).
Menurut Kepala BPOM Penny K. Lukito lewat keterangan tertulis, vaksin covid 19 comirnaty children ini formulanya berbeda dengan vaksin untuk remaja dan orang dewasa.
Maka dari itu, vaksin covid 19 untuk anak ini tidak bisa digunakan anak usia 12 tahun ke atas.
Sebelumnya, telah tersedia vaksin covid 19 untuk anak usia 6 hingga 11 serta remaja usia 12 hingga 17 tahun dengan tiga jenis vaksin corona, yaitu Sinovac, Pfizer, dan Sinopharm.
Ada dua kategori pemberian dosis vaksin Pfizer anak sesuai dengan rentang umur, seperti:
Akan diberikan tiga dosis suntikan, masing-masing sebanyak 3 mcg/0,2 mL. Dua dosis pertama diberikan dalam rentang waktu tiga minggu. Dosis ketiga akan dilanjutkan setidaknya delapan minggu setelah pemberian dosis kedua.
Pada rentang anak usia 5 hingga 11 tahun, hanya akan diberikan dua dosis suntikan. Masing-masing dosis sebanyak 10 mcg/0,2 mL. Jarak waktu dosis pertama dan kedua adalah sekitar 3 minggu.
Baca Juga
“Efikasi (tingkat kemanjuran) dan respons imun vaksin comirnaty children ini sebanding dengan vaksin Pfizer untuk usia 16-25 tahun. Keamanan serta serta efek sampingnya juga dapat ditoleransi,” ujar Penny Lukito.
Artinya, efek samping vaksin Pfizer pada anak kelompok usia 6 bulan hingga 4 tahun secara umum dilaporkan terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang, misalnya limfadenopati, alias pembengkakan kelenjar getah bening.
Sementara itu, efek samping pada anak kelompok usia 5-11 tahun, dilaporkan terjadi reaksi pembengkakan pada area suntikan disertai kemerahan.
Persentase anak usia 6 bulan hingga kurang 2 tahun yang mengalami efek samping hanya sebesar 0,2%. Sementara itu, untuk kalangan anak usia 2-4 tahun sebesar 0,1%.
Saat ini, belum diketahui tanggal pasti kapan vaksin untuk anak berusia 6 bulan mulai diberikan. Namun, vaksin yang digunakan tentu akan memenuhi izin penggunaan darurat (emergency use authorization).
Baca Juga
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai vaksin Pfizer covid 19 untuk anak usia 6 bulan hingga 11 tahun? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Jangankan bayi, orang dewasa saja bisa merasa terganggu saat mengalami bibir kering. Lantas, apa penyebab bibir bayi kering? Apa saja yang bisa dilakukan ayah dan bunda untuk mengatasi bibir bayi kering?
Penyebab pusar bayi berdarah karena tali pusar mengering dan terlepas adalah hal yang normal terjadi. Namun, orangtua perlu berhati-hati apabila penyebabnya adalah karena gesekan atau infeksi.
Studi terbaru menunjukkan pasien sembuh dari corona mempunyai imunitas selama 5-7 bulan. Baca ulasan lengkap mengenai kekebalan tubuh dari coronavirus, dan tes yang perlu dijalani pasien yang sembuh dari corona.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved