Vaksin palsu menjadi isu tersendiri di kalangan orangtua yang ingin memberikan imunisasi pada anak. Sebenarnya, vaksin palsu tidak menimbulkan dampak negatif yang signifikan. Namun, bukan berarti keberadaan vaksin palsu ini bisa diabaikan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
11 Apr 2023
Vaksin palsu tentu saja tidak bisa memberikan perlindungan bagi tubuh layaknya vaksin asli.
Table of Content
Peredaran vaksin palsu yang meresahkan masyarakat, membuat tidak sedikit orangtua khawatir dengan keamanan prosedur vaksinasi anak. Vaksin palsu ini sebenarnya tidak membawa efek negatif yang signifikan bagi kesehatan Si Kecil.
Advertisement
Namun dengan menerima vaksin palsu dan malah melewatkan jadwal pemberian imunisasi yang sesungguhnya, anak akan kehilangan manfaat dari vaksin. Sebab, vaksin palsu memiliki kandungan yang meski tidak begitu berbahaya bagi tubuh, tapi tidak memberikan manfaat perlindungan layaknya vaksin asli.
Vaksin palsu merupakan produk yang dilabeli sebagai vaksin, tetapi tidak memiliki kandungan antigen di dalamnya. Sehingga, vaksin palsu tidak dapat merangsang pembentukan antibodi di dalam tubuh dan tidak bermanfaat sama sekali.
Keaslian sebuah vaksin dapat diketahui melalui proses pemeriksaan laboratorium yang dilakukan BPOM. Dari hasil pemeriksaan tersebut, umumnya vaksin palsu mengandung bahan-bahan berikut ini:
Baca Juga
Berdasarkan hasil investigasi pemerintah dan instansi kesehatan terkait, efek samping vaksin palsu diduga sangat kecil. Hal ini disebabkan oleh rendahnya dosis vaksin palsu yang masuk ke dalam tubuh.
Vaksin palsu dengan kandungan antibiotik gentamisin sekalipun diperhitungkan akan masuk ke dalam tubuh sebanyak 20 mg. Saat mencapai peredaran darah, kandungan vaksin palsu ini akan dibuang melalui ginjal.
Efek jangka panjang dari vaksin palsu dengan kandungan gentamisin pun sangat kecil. Sebab, gangguan fungsi ginjal dan pendengaran hanya dapat terjadi jika gentamisin diberikan dalam dosis tinggi.
Sementara itu, hasil investigasi juga menemukan adanya risiko jangka pendek akibat suntikan vaksin palsu yang mengandung cairan infus. Risiko jangka pendek berupa infeksi dan reaksi alergi itu diduga terjadi akibat proses pembuatan vaksin yang tidak higienis.
Untuk dapat menghindari vaksin palsu dan memperoleh vaksin asli, kunjungilah sarana pelayanan kesehatan pemerintah, seperti Puskesmas, Posyandu, atau rumah sakit pemerintah. Kementerian Kesehatan RI menjamin keaslian dan keamanan vaksin yang disalurkan melalui instansi pemerintah tersebut.
Melalui layanan kesehatan yang disediakan pemerintah pula, Si Kecil dapat memperoleh vaksin secara gratis.
Selain itu, Anda juga dapat memastikan keaslian vaksin dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:
Memastikan anak memperoleh vaksin asli sangatlah penting. Sebab, vaksin dapat memberikan perlindungan bagi anak terhadap berbagai risiko penyakit di kemudian hari. Vaksin merupakan antigen berupa mikroorganisme (virus atau bakteri) hidup yang telah dilemahkan. Produk ini berfungsi untuk merangsang kekebalan tubuh manusia.
Pemberian vaksin atau vaksinasi dapat dilakukan melalui suntikan, maupun oral. Saat vaksin bekerja, tubuh akan mengira tengah diserang mikroorganisme aktif. Sehingga, tubuh akan memproduksi antibodi agar bersiap melawan serangan infeksi di kemudian hari.
Jika anak Anda terlanjur memperoleh vaksin palsu, buatlah laporan pada satuan petugas (satgas) penanganan vaksin palsu. Setelah terdaftar dan terverifikasi, Si Kecil bisa mendapatkan vaksinasi ulang secara gratis di sarana pelayanan kesehatan rujukan Dinas Kesehatan provinsi setempat.
Advertisement
Ditulis oleh Aditya Prasanda
Referensi
Artikel Terkait
Selain anak-anak, orang dewasa harus melindungi diri dengan vaksin. Sebab, efek vaksin yang diterima pada usia kanak-kanak, akan berkurang seiring berjalannya waktu.
9 Mei 2019
Pemasangan infus adalah tindakan medis di rumah sakit yang dilakukan dengan memberikan cairan dan obat melalui pembuluh darah. Kapan tindakan ini diperlukan dan adakah efek samping yang mungkin ditimbulkan dari pemasangan infus? Dapatkan informasi serba serbi pemasangan infus di sini.
15 Feb 2020
Vaksin HiB adalah imunisasi yang diberikan guna mencegah meningitis maupun pneumonia akibat bakteri HiB. Imunisai ini dilakukan saat bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan serta diulang pada usia 18 bulan.
2 Mei 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved