Vaksin mRNA adalah vaksin yang dibuat dengan menempatkan mRNA untuk membentuk spike protein virus di sel tubuh. Ini akan memicu pembentukan antibodi terhadap virus tersebut.
2023-03-30 07:49:14
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Vaksin mRNA adalah salah satu jenis vaksin untuk mencegah atau mengurangi risiko keparahan infeksi virus. mRNA merupakan vaksin jenis baru yang pertama kali digunakan secara luas untuk Covid-19.
Advertisement
Contoh vaksin yang dibuat dengan metode ini adalah vaksin Covid-19 produksi Pfizer dan Moderna. Sejauh ini, efikasi dari vaksin mRNA lebih tinggi daripada vaksin Covid-19 yang dibuat dengan metode lain, seperti metode virus inaktif maupun adenovirus.
Vaksin merupakan zat yang dimasukkan ke tubuh dengan tujuan agar sistem imun mengenal penyebab penyakit. Jadi, ketika ada virus atau bakteri yang memicu infeksi, sistem pertahanan tubuh kita sudah mengenal patogen tersebut.
Ini memungkinkan tubuh untuk melawan bakteri maupun virus tersebut. Hasilnya, infeksi bisa dicegah atau meski terjadi, infeksi yang dialami tidak parah.
Biasanya, untuk mengenalkan virus ke tubuh, vaksin yang diberikan pada manusia berisi virus yang sudah tidak aktif, lemah, bahkan mati. Karena itu, sistem imun tetap bisa mengenali bentuk, karakteristik, dan ciri khas virus lainnya dan membangun daya tahan tanpa tubuh perlu mengalami infeksi.
Pada vaksin mRNA, yang dipakai untuk mengenalkan virus ke tubuh bukanlah virus utuh yang sudah dilemahkan atau mati, melainkan molekul messenger ribonucleic acid atau disingkat mRNA. Molekul ini mengandung informasi seputar karakteristik virus yang bersangkutan.
Berikut ini tahapan cara kerja vaksin mRNA saat disuntikkan ke tubuh:
Baca Juga: Informasi Terbaru tentang Vaksin Covid-19
Vaksin mRNA memang baru pertama kali digunakan secara luas pada masa pandemi Covid-19. Namun, penelitian mengenai teknologi pembuatannya sudah dimulai sejak beberapa dekade lalu.
Sebelum dipakai dalam pembuatan vaksin Covid-19, vaksin mRNA pernah diteliti untuk membuat vaksin flu, zika, rabies, dan cytomegalovirus (CMV). Karena itu, para peneliti sudah cukup memahami konstruksi yang dibutuhkan guna memproduksi vaksin ini.
Begitu informasi mengenai virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 tersedia, pembuatan vaksin dengan metode mRNA bisa dilakukan dengan cepat.
Meski begitu, selain kelebihan yang mampu diberikan, vaksin ini juga masih memiliki beberapa kekurangan. Berikut penjelasannya:
Kelebihan vaksin mRNA adalah proses pembuatannya yang cenderung lebih cepat dibandingkan vaksin yang dibuat dengan metode lain. Ini memungkinkan vaksin diproduksi dalam jumlah besar dalam waktu singkat, sehingga ideal untuk mempercepat distribusi di kala pandemi.
Kekurangannya, vaksin mRNA lebih tidak stabil daripada vaksin yang dibuat dengan metode lain. Vaksin ini harus disimpan di suhu yang sangat rendah, bahkan hingga -70°C.
Karena itu, vaksin mRNA menjadi tidak ideal untuk didistribusikan ke area-area yang lebih terpencil sebab perlu kulkas khusus. Sementara vaksin inaktif bisa disimpan di freezer kulkas biasa.
Baca Juga: Informasi Terkini Tentang Covid-19
Vaksin mRNA aman digunakan dan hanya menimbulkan efek samping ringan pada sebagian besar orang yang menerimanya. Kini, tak hanya orang dewasa berusia di atas 18 tahun yang boleh menjalaninya, ibu hamil dan anak berusia 12-17 tahun pun sudah boleh menerima vaksin.
Sementara itu, ada pula sederet efek samping yang mungkin terjadi akibat vaksinasi Covid-19 dengan metode mRNA. Beberapa di antaranya meliputi:
Beberapa orang mungkin saja memiliki alergi terhadap bahan yang ada dalam vaksin tersebut. Itu sebabnya Anda akan diminta menunggu selama 30 menit untuk observasi setelah menerima vaksin.
Gejala alergi akibat vaksin tidak jauh berbeda dengan gejala alergi bahan lain. Segera hubungi dokter apabila timbul reaksi alergi, seperti gatal-gatal, bengkak, atau sesak napas setelah menerima vaksin.
Baca Juga
Apabila Anda masih punya pertanyaan seputar vaksin mRNA maupun vaksin Covid-19 jenis lain, diskusikan langsung dengan dokter lewat fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh secara gratis di Appstore dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penambahan kasus COVID-19 di seluruh dunia dan Indonesia terus meningkat hingga saat ini. Virus corona belum ada obatnya. Bagaimana mencegah penyebarannya?
Naik ojek online atau "pangkalan" di fase new normal, tidak boleh dilakukan sembarangan. Mengingat Covid-19 alias virus corona masih "gentayangan". Oleh karen aitu, ikuti tips naik ojek ini agar terhindar dari penyebaran virus corona!
Rasa kesepian akibat hidup sendiri bisa mengakibatkan stres, depresi, hingga ingin bunuh diri. Menonton film ternyata bisa mengatasinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved