Pemerintah resmi mengumumkan vaksin booster Covid-19 diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia. Ada enam jenis vaksin booster yang bisa digunakan oleh masyarakat, yakni Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J), dan Sinopharm.
2023-03-28 12:25:22
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Vaksin booster Covid-19 diberikan untuk melindungi kekebalan tubuh sekaligus mencegah penularan varian mutasi baru
Table of Content
Vaksin booster atau suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 telah dilakukan sejak 12 Januari 2022 lalu. Vaksinasi booster untuk masyarakat Indonesia ini diberikan secara gratis alias tanpa dipungut biaya. Apa fungsi booster dan apa saja kombinasi vaksin Covid-19 dosis ketiga yang digunakan?
Advertisement
Vaksin booster adalah dosis vaksin tambahan yang diberikan untuk meningkatkan perlindungan tubuh terhadap risiko paparan infeksi virus penyebab penyakit.
Pemberian booster vaksin dalam dunia medis sebenarnya bukan hal yang baru. Sejak dahulu, sudah ada beberapa jenis vaksin yang diberikan saat Anda kecil untuk mencegah penularan dan terjadinya risiko komplikasi penyakit.
Ketika beranjak remaja dan dewasa, booster vaksin diperlukan untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh dalam melawan virus yang kemungkinan besar telah bermutasi.
Beberapa contoh vaksin yang dimaksud adalah vaksin influenza, yang diberikan setiap setahun sekali, serta vaksin difteri dan tetanus, yang bahkan diberikan tiap 10 tahun sekali.
Banyak orang berpikir apabila dirinya sudah aman setelah mendapat vaksin Covid-19. Padahal, virus corona dapat bermutasi seiring berjalannya waktu sehingga membuat vaksin yang sebelumnya telah diterima menjadi kurang efektif.
Untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh dalam melawan mutasi virus penyebab Covid-19 maka pemberian vaksin booster diperlukan.
Terlebih, kekebalan tubuh seseorang secara alami dapat berkurang seiring bertambahnya waktu. Tanpa adanya perlindungan tambahan, sistem kekebalan mungkin menjadi kurang mampu mencegah infeksi virus penyebab Covid-19.
Nah, di sinilah fungsi booster bekerja, yakni untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus SARS-CoV-2.
Kedua, fungsi vaksin booster adalah untuk mencegah dari penularan dari varian Covid-19 yang sudah bermutasi.
Rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) juga menyatakan bahwa 6 bulan sejak pemberian vaksin inactivated, antibodi diketahui mulai berkurang sehingga pemberian vaksin booster Covid-19 dapat diberikan, terutama untuk menghadapi mutasi varian Covid-19 baru.
Lebih lanjut, rekomendasi juga diberikan berdasarkan hasil studi terkait pemberian vaksinasi heterolog/kombinasi vaksin booster di beberapa negara yang menggunakan vaksin inactivated (seperti Sinovac).
Umumnya, vaksin mengandung bentuk virus atau bakteri penyebab penyakit yang sudah dilemahkan, atau bagian tubuh dari virus tersebut.
Adanya suntikan vaksin dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang virus penyebab penyakit sehingga tubuh mampu melawannya.
Langkah tersebut dapat membantu sistem imunitas dalam mengenali virus penyebab penyakit, dalam hal ini Covid-19, dan membunuhnya sebelum menimbulkan kerusakan.
BACA JUGA: Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum dan Sesudah Vaksin Covid-19
Beberapa hasil studi awal yang dimuat dalam jurnal Nature membuktikan, walaupun beberapa vaksin menawarkan perlindungan terhadap jenis varian tertentu, efektivitasnya tetap dapat menurun apabila virus penyebab Covid-19 bermutasi yang memunculkan varian baru.
Sebagai contoh, sebuah studi yang dimuat dalam BMJ Yale membuktikan bahwa orang-orang yang sudah mendapat vaksin Covid-19 berupa Pfizer-BioNTech atau AstraZeneca, ternyata memiliki antibodi yang lemah bila terpapar dengan varian delta dan beta Covid-19. Studi ini ditemukan di India dan Afrika Selatan.
Itu sebabnya, peneliti studi tersebut merekomendasikan pemberian booster vaksin dari waktu ke waktu untuk mencegah virus mutasi penyebab Covid-19.
Meski begitu, sejumlah penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengetahui efektivitas booster vaksin Covid-19.
Mengutip dari Medical News Today, vaksin booster Covid-19 direkomendasikan untuk kelompok orang berisiko tinggi.
Misalnya, orang lanjut usia, orang-orang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh lemah, dan kelompok orang yang rentan, terutama memiliki komorbid atau penyakit bawaan.
Hal ini karena tubuh mereka mungkin tidak dapat menghasilkan respons kekebalan yang cukup kuat setelah vaksin awal diberikan.
Di Indonesia sendiri, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa vaksinasi booster diberikan kepada kelompok masyarakat berusia 18 tahun ke atas yang telah memperoleh suntikan vaksin dosis lengkap minimal selama 6 bulan.
Sama seperti vaksin pertama dan kedua, vaksinasi booster diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, vaksin booster digunakan sesuai dengan ketersediaan di setiap daerah. Selain itu juga mengutamakan vaksin dengan masa kedaluwarsa terdekat.
Mengenai jenis dan dosis vaksin yang diberikan kepada masyarakat Indonesia, Kementerian Kesehatan mengumumkan kombinasi vaksin booster yang bisa digunakan di Indonesia.
Mengutip dari laman CNBC Indonesia, ada enam jenis vaksin booster yang bisa digunakan oleh masyarakat. Keenam jenis vaksin ini adalah Sinovac (CoronaVac), AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J), dan Sinopharm.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, pemberian kombinasi vaksin booster Covid-19 ini sudah mendapat pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri, serta Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
Kombinasi vaksin booster tersebut ada yang menggunakan homolog dan heterolog. Homolog artinya memberikan dosis booster dengan jenis yang sama seperti vaksin primer sebelumnya. Sedangkan, heterolog adalah jenis vaksin booster berbeda dengan dua dosis vaksin awal.
Berikut daftar dan kombinasi vaksin booster yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:
Baca Juga
Itu dia informasi mengenai pemberian vaksin booster lengkap dengan cara kerja, syarat dan kriteria, serta jenis kombinasi vaksinnya.
Walaupun sudah mendapatkan booster vaksin, pastikan Anda juga tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, yakni dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Jika masih ada pertanyaan seputar booster vaksin atau vaksin ketiga Covid-19, tanyakan langsung dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, unduh aplikasi melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Baru-baru ini, sebuah riset menyatakan bahwa ruam kulit bisa dianggap sebagai gejala virus corona Covid-19 terbaru.
Limbah masker sekali pakai bisa saja menyimpan virus dan perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Anda perlu menghancurkannya sebelum membuangnya ke tempat sampah agar tidak bisa digunakan kembali.
T-cell adalah bagian dari sistem kekebalan (imun) tubuh yang berfokus pada zat asing tertentu. Ada tiga jenis sel T di dalam tubuh kita, yaitu sel T sitotoksik, sel T pembantu, dan sel T regulator.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved