logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Wanita

Vagina Sering Berkeringat? Ini Pemicu dan 7 Cara Mengatasinya

open-summary

Apabila vagina sering berkeringat. Selama tidak disertai bau tak sedap dan keluarnya cairan abnormal, maka tak perlu khawatir. Gunakan celana dalam khusus hingga menghindari pakaian yang tidak ketat untuk mengatasinya.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

28 Mei 2021

Vagina berkeringat adalah hal yang wajar

Vagina berkeringat adalah hal yang wajar

Table of Content

  • Penyebab vagina berkeringat
  • Cara menjaga kebersihan vagina
  • Catatan dari SehatQ

Bagian tubuh seperti ketiak, paha bagian dalam, hingga bokong sangat wajar jika berkeringat saat beraktivitas. Namun menjadi pertanyaan apabila vagina sering berkeringat. Selama tidak disertai bau tak sedap dan keluarnya cairan abnormal, maka tak perlu khawatir.

Advertisement

Namun jangan remehkan pula tanda-tanda keringat berlebihan di vagina yang disertai rasa gatal. Umumnya, ini bisa menandakan masalah seperti infeksi jamur.

Penyebab vagina berkeringat

Keringat adalah cara tubuh mendinginkan temperatur tubuh dalam kondisi tertentu. Beberapa area seperti ketiak dan paha bagian dalam lebih rentan berkeringat karena banyaknya kelenjar keringat dan folikel rambut.

Ketika paha dalam berkeringat, sangat mungkin menyebabkan vagina sering berkeringat pula. Polanya serupa seperti ketiak, memiliki rambut hangat, serta banyak memiliki kelenjar keringat.

Idealnya, kondisi vagina berkeringat ini terjadi saat sedang berada di cuaca panas, beraktivitas dengan intensitas tinggi, atau mengenakan pakaian dalam yang terlalu sempit.

Tetap saja, aturan paling utama adalah menjaga area paha bagian dalam hingga vulva serta vagina tetap kering. Jika dibiarkan lembap terlalu lama, ada kemungkinan kontaminasi bakteri atau jamur.

Cara menjaga kebersihan vagina

Menjaga agar vagina tidak berkeringat berakar dari upaya memastikannya tetap kering sepanjang hari. Beberapa cara untuk mencegah dan mengatasi vagina sering berkeringat di antaranya:

1. Kenakan pakaian dalam khusus

Apabila Anda termasuk yang rutin melakukan olahraga berintensitas tinggi, tak ada salahnya selalu mengenakan pakaian dalam khusus (sweat-wicking) yang menyerap keringat. Cara kerja bahan semacam ini adalah memastikan area kain bagian dalam tetap kering.

Selain itu, beberapa jenis pakaian dalam berbahan ini juga mengandung molekul yang bisa menyerap bau. Ini penting agar area paha dalam dan vagina tidak menimbulkan bau kurang sedap akibat keringat berlebih.

2. Bahan pakaian dalam katun dan linen

Sementara untuk kebutuhan sehari-hari, bahan katun dan linen adalah pilihan paling bijak. Sebaiknya hindari bahan seperti polyester karena tidak menyerap keringat. Di sisi lain, pakaian dalam yang terbuat dari katun dan linen bisa membantu menyerap keringat dengan baik.

Namun perlu diingat, bahan katun tidak mengeringkan keringat secepat bahan sweat-wicking. Jadi, Anda perlu beradaptasi dengan sensasi basah sekejap sebelum keringat mengering.

3. Celana tidak terlalu ketat

Bawahan apapun yang terlalu ketat di area paha dalam akan meningkatkan temperaturnya. Ketika terjadi kontak antara kulit dan bahan celana, akan muncul gesekan pemicu panas. Di sinilah titik awal munculnya keringat berlebihan di vagina.

Oleh sebab itu, tak ada salahnya memilih bawahan yang longgar untuk menghindari gesekan. Sirkulasi udara pun jadi lebih lancar. Pertimbangkan hal ini terutama apabila akan beraktivitas di bawah cuaca panas.

4. Segera ganti baju

Apabila berkeringat, jangan tunda untuk segera berganti baju. Jika tidak, jamur akan dengan cepat berkembang biak di lingkungan yang lembap dan hangat. Jika ini terjadi, sangat mungkin terjadi infeksi dengan ciri vagina terasa gatal hingga muncul sensasi terbakar.

Oleh sebab itu, jangan lupa untuk membawa pakaian dalam dan baju ganti terutama jika aktivitas menyebabkan Anda berkeringat. Bahkan, Anda juga boleh tidak pakai celana dalam saat tidur agar area vulva dan vagina bisa bernapas.

5. Mencukur rambut kemaluan

Secara berkala, upayakan mencukur rambut kemaluan untuk menghindari gesekan saat mengenakan pakaian dalam dan bawahan terlalu ketat. Pastikan untuk melakukannya bersama ahlinya dengan peralatan yang sudah steril.

Jangan salah, rambut kemaluan juga bisa menjebak bakteri di permukaan kulit. Memang bakteri baik diperlukan oleh vagina, namun ketika bercampur dengan keringat dan minyak alami rambut kemaluan, akan muncul bau tidak sedap.

6. Jangan gunakan deodoran

Meskipun deodoran ampuh mengatasi keringat berlebih di ketiak, tidak demikian halnya dengan masalah vagina berkeringat. Jangan aplikasikan deodoran karena vulva terdiri dari jaringan yang sangat lembut dan sensitif.

Tak perlu juga menggunakan sabun pembersih kewanitaan karena dapat merusak keseimbangan bakteri alami di vagina.

7. Tak berlebihan gunakan panty liner

Apabila tidak terpaksa, tak perlu menggunakan panty liner. Ini bisa menyebabkan keringat terperangkap lebih banyak. Sebagian besar bahan panty liner tidak memungkinkan kulit vulva dan vagina bernapas.

Selain itu, ketika sedang haid Anda juga bisa mempertimbangkan memakai menstrual cup. Tanpa adanya kontak langsung antara kulit vulva dan darah haid, maka kondisinya tentu jadi jauh lebih bersih.

Baca Juga

  • Penyebab Setelah Berhubungan Keluar Darah Seperti Haid
  • Kenali Manfaat Pacaran yang Baik untuk Kesehatan
  • Vagina Setelah Melahirkan Ternyata Alami 7 Perubahan Ini

Catatan dari SehatQ

Kondisi keringat berlebihan di vagina dan vulva umumnya bisa teratasi dengan sendirinya lewat beberapa cara di atas. Jangan lupa selalu membawa pakaian dalam cadangan untuk ganti sewaktu-waktu.

Namun ketika langkah di atas tidak juga berhasil mengatasi masalah vagina sering berkeringat, bisa jadi indikasi kondisi hiperhidrosis. Perhatikan frekuensi, intensitas, dan juga gejala yang menyertai.

Untuk berdiskusi lebih lanjut bagaimana membedakan vagina berkeringat biasa dan gejala hiperhidrosis, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

kesehatan wanitavagina gatalvaginosis bakteri

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved