logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Wanita

Vagina Sempit Sebenarnya Normal atau Tidak?

open-summary

Vagina yang terlalu sempit bisa menandakan gangguan, mulai dari ketidakseimbangan hormon, kelainan selaput dara, hingga vaginismus.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

14 Okt 2021

Vagina yang terlalu sempit akan membuat nyeri saat berhubungan seks

Vagina yang terlalu sempit justru bisa menandakan gangguan

Table of Content

  • Penyebab vagina terasa sempit
  • Cara mengatasi vagina terlalu sempit
  • Mitos tentang anggapan vagina longgar

Masih banyak orang yang beranggapan bahwa memiliki vagina yang sempit adalah hal yang baik karena akan menambah sensasi kenikmatan ketika berhubungan intim. Padahal, vagina yang terlalu sempit justru akan membuat wanita merasakan nyeri ketika berhubungan seks.

Advertisement

Apalagi, definisi vagina sempit sendiri bisa berbeda-beda tiap wanita. Tidak ada ukuran yang pasti tentang seberapa lebar seharusnya bukaan vagina ketika berhubungan seks.

Perlu Anda ketahui, vagina adalah organ yang fleksibel dan bisa melebar ketika melahirkan dan kembali ke bentuknya semula setelah pemulihan pascapersalinan. Jadi, istilah vagina sempit dan longgar sebenarnya sangat subjektif.

Penyebab vagina terasa sempit

Vagina terasa sempit bisa pertanda penyakit
Vagina terasa sempit bisa menandakan penyakit

Ketika vagina terasa terlalu sempit untuk penetrasi dan membuat Anda kesakitan, ada beberapa hal yang bisa memicunya, yaitu:

1. Kurangnya rangsangan

Secara alami, ketika menerima rangsangan, bentuk vagina akan berubah menjadi lebih panjang dan longgar untuk bisa menerima penetrasi. Selain berubah bentuk, vagina juga akan memproduksi cairan yang berfungsi sebagai pelumas.

Namun, ketika seorang wanita tidak cukup terangsang, perubahan-perubahan tersebut tidak akan terjadi. Hal ini menyebabkan vagina terasa lebih kering dan terlalu sempit untuk menerima penetrasi. Akibatnya, Anda mengalami sakit saat berhubungan seks.

2. Vaginismus

Vaginismus terjadi akibat rasa takut dan tidak nyaman ketika penetrasi akan dimulai.

Kondisi membuat otot vagina secara otomatis mengencang dan bahkan tertutup, seolah menolak penetrasi. Kejadian ini berlangsung spontan tanpa ada kontrol yang bisa dilakukan oleh pengidapnya.

Itu sebabnya, orang yang mengalamii vaginismus akan merasa vaginanya sempit.

Vaginismus bisa muncul sewaktu-waktu, termasuk pada wanita yang sebelumnya tidak memiliki masalah menerima penetrasi.

Sebagian besar pemicu vaginismus berkaitan dengan isu psikologis, seperti rasa tidak percaya diri dengan kondisi tubuh, pernah punya pengalaman seksual yang membuat trauma, atau merasa bersalah melakukan hubungan intim.

3. Kelainan selaput dara

Selaput dara adalah selaput tipis yang berada di bukaan vagina. Normalnya, selaput ini bersifat elastis dan memang memiliki lubang yang berfungsi sebagai jalan keluar darah saat menstruasi.

Ketika penetrasi terjadi, selaput dara akan melebar mengikuti penis maupun objek lain yang masuk ke vagina.

Namun ada beberapa wanita yang memiliki selaput dara yang terlalu tebal dan kaku. Hal ini membuat vagina terasa terlalu sempit sehingga rasa nyeri bisa muncul ketika penetrasi dilakukan.

4. Vagina terlalu kering

Vagina yang terlalu kering juga bisa membuat vagina terasa terlalu sempit. Ada banyak hal yang bisa memicu kondisi ini, mulai dari menopause, proses menyusui, hingga efek samping pengobatan KB.

Beberapa wanita juga secara alami ada yang memiliki vagina yang lebih kering.

5. Proses persalinan

Kondisi vagina setelah melahirkan bisa saja berubah. Tak hanya proses persalinan, menyusui juga bisa memengaruhi vagina.

Beberapa wanita ada yang merasa vaginanya terasa lebih kering dan sempit. Hal ini disebabkan kedua kondisi tersebut juga memicu perubahan hormon.

Pada kondisi tertentu, vagina bisa benar-benar menjadi lebih sempit karena proses penjahitan vagina pascapersalinan yang terlalu ketat. Kondisi ini jarang terjadi, tapi bisa jadi salah satu alasan wanita merasa vaginanya lebih sempit setelah melahirkan.

Cara mengatasi vagina terlalu sempit

Senam kegel bisa mengatasi vagina terlalu sempit
Senam kegel akan membantu masalah vagina terlalu sempit

Cara mengatasi vagina yang terlalu sempit tentu tergantung dari penyebab utamanya. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Senam kegel

Senam kegel akan membantu membuat otot vagina menjadi lebih rileks. Cara ini dianjurkan untuk mengatasi masalah vagina sempit akibat vaginismus.

Melakukan senam kegel secara teratur akan membantu Anda menjadi lebih nyaman saat menerima penetrasi.

2. Menggunakan pelumas

Apabila penyebab vagina sempit adalah karena kurangnya cairan alami yang diproduksi, solusi untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan pelumas ketika berhubungan seks. Anda disarankan untuk memilih pelumas berbahan dasar air yang lebih aman.

3. Konsultasi psikologi

Salah satu penyebab vagina terasa sempit adalah vaginisnmus. Vaginismus sendiri bisa disebabkan oleh masalah psikologi,

Itu sebabnya, konsultasi psikologi bisa membantu memperbaiki pandangan seseorang terhadap tubuhnya sendiri dan hubungan intim. Dengan demikian, mereka bisa menjalaninya dengan lebih rileks dan menikmati.

4. Terapi hormon

Terapi hormon dengan menggunakan krim yang mengandung estrogen dapat membantu mengatasi vagina yang terlalu sempit karena terlalu kering dan iritasi.

Umumnya, ini dipilih untuk wanita yang sudah masuk usia menopause. Krim ini bisa dioleskan secara langsung ke area vagina.

Baca Juga

  • Kenali Perasaan Wanita Setelah Bercerai dan 8 Cara Menata Hati
  • Ketahui Aktivitas Seksual yang Ternyata Berbahya untuk Kesehatan
  • Menyingkirkan Rambut Kemaluan dengan Brazilian Wax, Yes or No?

Mitos tentang anggapan vagina longgar

Vagina terlalu longgar atau sempit sering dikaitkan dengan seberapa sering seorang wanita melakukan hubungan seksual. Padahal, keduanya tidak berhubungan.

Vagina adalah organ yang elastis. Saat seorang wanita menerima rangsangan, respons biologis akan membuatnya lebih “longgar”. Mekanisme yang sama juga terjadi ketika melahirkan. Namun, perubahan bentuk ini tidaklah permanen.

Setelah penetrasi selesai dan pemulihan persalinan berlangsung dengan baik, vagina akan kembali ke bentuknya semula.

Memang, faktor usia dan proses persalinan bisa sedikit mengubah bentuk vagina. Namun secara umum, dinding otot vagina cukup elastis untuk menyesuaikan kondisi yang dialami tubuh.

Apabila Anda masih punya pertanyaan seputar kesehatan vagina lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan dokter lewat fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh secara gratis di Appstore dan Google Play.

Advertisement

hubungan seksualvagina gatalkesehatan vagina

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved