Penyebab vagina hitam antara lain karena perubahan akibat pubertas dan kehamilan. Kondisi ini juga bisa terjadi akibat rangsangan seksual, kanker, obesitas, dan kebiasaan menggunakan celana yang terlalu ketat.
2023-03-25 14:23:54
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Vagina hitam tidak selalu menandakan penyakit
Table of Content
Vagina hitam sering dianggap sebagai hal yang harus dihindari. Meski sebagian memang bisa disebabkan oleh penyakit seperti obesitas dan kanker, kebanyakan area vagina yang menggelap disebabkan oleh perubahan akibat pubertas, kehamilan, maupun rangsangan seksual dan hal tersebut adalah normal.
Advertisement
Sebelum membahas lebih lanjut, perlu diluruskan terlebih dahulu bahwa istilah vagina biasanya digunakan orang untuk menggambarkan bagian organ intim yang disebut labia atau bibir vagina. Bagian terluarnya disebut labia majora, sedangkan bagian dalam yang terhubung dengan pintu vagina dinamakan labia minora.
Cara mengatasi vagina hitam ada beragam, tergantung penyebabnya. Pada vagina yang menggelap akibat penyakit, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menyembuhkan penyakit pemicunya. Sementara itu, jika menggelap akibat perubahan normal, maka tidak ada perawatan yang perlu dilakukan. Meski begitu, jika Anda merasa terganggu secara estetika, dokter mungkin meresepkan krim tertentu untuk mencerahkannya.
Merupakan hal yang normal bagi wanita untuk memiliki labia (majora maupun minora) dengan warna kulit lebih gelap dari sekitarnya. Ada labia yang berwarna merah muda, keunguan, kemerahan, kecokelatan, hingga terlihat lebih gelap sesuai dengan kondisi genetik pribadi.
Jika vagina hitam ini tidak disertai gejala lain (misalnya nyeri atau kulit berkerak), kondisi tersebut biasanya normal. Sebaliknya, bila merasakan ada tanda lain yang menyertai perubahan warna labia, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.
Warna vagina bisa berubah menjadi hitam dalam kondisi-kondisi tertentu. Beberapa penyebab vagina hitam antara lain:
Warna miss V yang gelap belum tentu penyakit, sebab salah satu penyebab paling umum dari menggelapnya area kewanitaan ini adalah pubertas. Pada wanita yang baru memasuki masa pubertas alias peralihan dari anak-anak ke dewasa, vagina hitam merupakan respons tubuh atas meningkatnya kadar hormon estrogen dan hormon-hormon lain di dalam tubuh ketika wanita mulai dewasa.
Wanita yang baru memasuki masa pubertas juga akan mengalami pertumbuhan rambut kemaluan yang tebal dan keriting. Begitu pula dengan labia minora yang membesar. Sementara itu, warna vagina bisa menghitam atau berubah menjadi warna lain, tergantung etnisnya.
Bagi Anda yang merasa mengalami vagina hitam saat mulai puber, tidak perlu panik. Kondisi ini normal dan merupakan bagian dari proses tubuh menuju dewasa.
Perubahan kadar hormon estrogen dan lainnya juga terjadi ketika Anda tengah hamil. Sama halnya dengan pubertas, warna vagina bisa berubah menjadi gelap atau menghitam, terutama pada bagian labia minora. Namun, ini masih masuk sebagai warna miss V yang sehat, sehingga Anda tidak perlu terlalu khawatir.
Jika vagina hitam yang Anda alami terjadi karena naiknya hormon kehamilan, kondisi ini akan hilang sendiri secara gradual setelah melahirkan.
Ketika terangsang secara seksual, area klitoris dan labia minora bisa saja terlihat seperti berubah warna menjadi lebih gelap, merah tua, atau bahkan hitam. Sebab, bagian tersebut tengah mendapat aliran darah yang deras sehingga darah berkumpul dan mengakibatkan ‘efek’ bibir vagina hitam.
Meskipun demikian, tak perlu cemas. Sebab, warna vagina akan kembali normal ketika Anda sudah tidak lagi merasa terangsang.
Dalam kasus yang jarang, vagina hitam juga bisa menandakan kanker vulva. Namun, kulit gelap yang dimaksud biasanya berbentuk seperti bercak tak beraturan yang mengalami perubahan bentuk dan warna seiring dengan pertambahan usia Anda.
Selain itu, kanker vulva juga ditandai dengan gejala-gejala lain, seperti benjolan di sekitar vagina serta munculnya rasa seperti terbakar, kebas, dan gatal di vulva. Jika Anda merasa memiliki gejala kanker vulva, segera periksakan diri ke dokter dokter.
Semakin cepat kondisi Anda ditangani, semakin besar peluang kesembuhannya.
Gesekan antar paha dalam dan bokong akibat berat badan berlebih dapat menjadi penyebab vagina hitam. Menjaga berat badan ideal dapat menjadi solusi dari kondisi ini.
Menggunakan celana terlalu ketat menyebabkan area vagina lebih lembap. Akibatnya, sirkulasi terganggu sehingga vagina akan menjadi kehitaman.
Selain keenam penyebab di atas, Anda mungkin juga pernah mendengar bahwa mencukur bulu kemaluan bisa mengakibatkan vagina hitam. Perlu diketahui bahwa anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Mencukur tidak membuat vagina hitam. Namun apabila saat mencukur, Anda menekan pisau cukur terlalu dalam, maka kulit akan terkikis dan akan menjadi kehitaman.
Baca Juga
Jika vagina hitam disebabkan oleh kanker, sebaiknya Anda selalu mengikuti saran dokter, baik dalam konsumsi obat hingga perawatan yang harus Anda jalani. Sedangkan jika vagina hitam karena hal non-penyakit, Anda pun sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengoleskan apapun ke area yang sensitif tersebut.
Dokter mungkin akan memberikan beberapa pilihan untuk mencerahkan kulit, seperti:
Setiap perawatan memiliki efek samping sendiri-sendiri. Pastikan Anda juga mendiskusikan hal ini dengan dokter yang akan melakukan tindakan pada vagina Anda.
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang vagina hitam dan cara mengatasinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Antibiotik untuk keputihan antara lain metronidazole dan clindamycin. Obat ini hanya boleh digunakan jika keputihan menandakan adanya infeksi bakteri.
Utuhnya selaput dara menjadi salah satu yang dinilai dalam tes keperawanan. Padahal, hal itu tidaklah benar. Keperawanan ditentukan dari cara seorang individu mendefinisikan virginitas.
Infeksi endogenus adalah infeksi saluran reproduksi para wanita yang banyak terjadi di dunia. Namun, infeksi ini bisa juga terjadi pada pria
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved