Artikel Bersponsor
Kesehatan WanitaVagina gatal setelah berhubungan seksual sebenarnya bukan kondisi yang perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, penting untuk mengetahui penyebabnya sehingga Anda bisa mendapatkan penanganannya dengan tepat.
23 Apr 2020
Vagina gatal setelah berhubungan seksual menyebabkan rasa tidak nyaman
Table of Content
Beberapa dari Anda mungkin ada yang mengeluh vagina gatal setelah melakukan hubungan seksual. Meski dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, kondisi vagina gatal setelah berhubungan intim sebenarnya tak perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, penting untuk mengetahui penyebabnya sehingga Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Advertisement
Ada berbagai kondisi yang menjadi penyebab vagina gatal setelah berhubungan intim. Beberapa di antaranya bersifat sementara dan akan hilang sendiri seiring dengan berjalannya waktu, tetapi ada pula yang memerlukan perawatan khusus. Berikut adalah berbagai penyebab vagina gatal setelah berhubungan seks selengkapnya.
Salah satu penyebab vagina gatal setelah berhubungan seksual adalah alergi. Beberapa hal yang berisiko membuat vagina gatal setelah bercinta adalah cairan lubrikan dan penggunaan kondom berbahan lateks.
Kandungan paraben dan sulfat pada kondom atau cairan lubrikan bisa saja memicu alergi sehingga vagina Anda menjadi gatal. Maka dari itu, jangan asal menggunakan kondom atau cairan lubrikasi. Sebaiknya, Anda memahami dulu zat-zat yang terkandung dalam kondom atau cairan lubrikasi dan memastikannya aman untuk tubuh Anda.
Selain itu, kondisi alergi yang membuat vagina gatal setelah berhubungan intim bisa disebabkan oleh cairan sperma pasangan Anda. Reaksi alergi sperma yang dikenal dengan hipersensitivitas plasma seminalis ini terbilang jarang terjadi pada setiap wanita.
Namun, Anda bisa saja mengalami gejala vagina gatal saat pertama kali berhubungan seksual. Jika kemungkinan kondisi ini yang Anda alami, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Sah-sah saja apabila Anda ingin membersihkan diri sebelum melakukan hubungan seksual bersama pasangan.
Namun, membasahi dan membersihkan area vagina yang sensitif dengan sabun atau produk pembersih kewanitaan yang mengandung wewangian tertentu sebenarnya tidak disarankan. Pasalnya, hal tersebut justru dapat menimbulkan bahaya berupa iritasi pada vagina.
Jika kebiasaan tersebut dilakukan terus menerus maka bisa saja memengaruhi organ intim Anda sehingga vagina terasa gatal. Untuk mengatasinya, Anda bisa menghentikan kebiasaan menggunakan produk pembersih kewanitaan.
Beberapa masalah kulit, seperti eksim dan lichen sclerosus (gangguan kulit kronis yang sering menyerang area genital dan anus) juga bisa menjadi penyebab vagina gatal setelah berhubungan seksual.
Umumnya, rasa gatal tersebut dapat menyerang area vulva (bibir vagina) yang apabila digaruk terus menerus akan membuat bibir vagina menjadi merah dan iritasi.
Jika vagina Anda tidak basah dengan maksimal atau kering sebelum melakukan penetrasi, gesekan yang timbul saat penetrasi dapat membuat vagina gatal, iritasi, bahkan lecet.
Vagina gatal setelah berhubungan intim juga bisa disebabkan oleh aktivitas seksual yang terlalu keras, dilakukan dalam jangka waktu yang lama, atau hubungan seksual menggunakan kondom yang dilakukan cukup lama tetapi cairan pelumasnya berkurang.
Kondisi ini bukanlah masalah yang serius, tetapi bisa membuat Anda merasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan cairan lubrikasi sebelum melakukan hubungan seksual.
Kadar pH vagina yang seimbang berada pada rentang 3,8 hingga 4,5. Lingkungan asam ini dilindungi oleh bakteri baik yang menjaga vagina dari pertumbuhan bakteri dan ragi berbahaya. Ketika pH vagina tinggi maka dapat meningkatkan risiko infeksi vagina sehingga menimbulkan rasa gatal.
Untuk menghindari vagina gatal setelah berhubungan seksual, sebaiknya gunakan pelumas organik berbasis air, yakni yang cocok dengan berbagai bentuk alat kontrasepsi, termasuk kondom.
Alasan vagina gatal setelah berhubungan intim berikutnya adalah berbagai jenis infeksi pada vagina, baik yang diakibatkan oleh jamur atau bakteri.
Perubahan kadar pH vagina menyebabkan terjadinya penurunan bakteri baik dan peningkatan bakteri buruk sehingga berisiko menyebabkan infeksi. Terlebih apabila disertai dengan gejala lainnya, seperti keputihan yang berbau menyengat dan rasa nyeri pada vagina.
Meski demikian, jangan panik dulu, sebab belum tentu kondisi tersebut merupakan penyakit infeksi menular seksual. Pasalnya, bisa saja diakibatkan oleh vaginosis bakteri atau ragi yang muncul akibat penurunan kadar pH.
Akan tetapi, jika vagina gatal tetap terjadi setiap kali Anda berhubungan seks, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat. Biasanya dokter akan meresepkan berbagai obat, termasuk obat pereda nyeri dan obat antijamur.
Vagina gatal setelah berhubungan seksual memang belum tentu menandakan Anda terkena penyakit infeksi menular seksual.
Namun, ada beberapa penyakit infeksi menular seksual yang patut Anda waspadai karena ditandai dengan gejala vagina gatal, seperti trikomoniasis, klamidia, gonorea, herpes genital, atau kutil kelamin. Kondisi tersebut dapat terjadi akibat hubungan seksual yang tidak aman.
Apabila Anda mencurigai diri sendiri terkena penyakit infeksi menular seksual, sebaiknya jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan meresepkan beberapa jenis obat-obatan untuk membantu meredakan gejala penyakit.
Cara mengatasi vagina gatal setelah berhubungan intim sebenarnya tergantung pada penyebabnya. Untuk penyebab yang ringan, seperti alergi atau iritasi ringan, dapat diatasi dengan melakukan pengobatan rumahan sebagai berikut:
Sedangkan, vagina gatal yang disebabkan oleh infeksi jamur dan bakteri atau penyakit infeksi menular seksual membutuhkan diagnosis dan pengobatan yang tepat dari dokter. Umumnya, dokter akan meresepkan beberapa jenis obat-obatan sesuai penyebab vagina gatal, seperti:
Kurangnya pelumas saat berhubungan seks dapat menjadi penyebab vagina gatal setelahnya. Menggunakan pelumas saat berhubungan seksual bisa menjadi salah satu cara mengatasinya. Namun, pastikan Anda menggunakan jenis pelumas yang tepat agar vagina tidak kembali gatal dan momen intim Anda semakin nikmat. Berikut rekomendasi pelumas seks yang bisa dicoba:
VIGEL Lubricrant Gel adalah gel pengganti cairan alami yang digunakan sebagai tambahan pelicin kondom maupun vagina. Dapat digunakan berulang kali selama diperlukan. Selain untuk kebutuhan seksual, gel ini dapat dipakai sebagai pelicin pada prosedur seperti memasukkan termometer rectal, enema, dan douche. Tersedia dalam kemasan tube isi 30 g dan 60 g.
VIGEL 2 in 1 adalah gel pengganti pelumas pada organ intim yang juga bisa digunakan untuk memijat (massage). VIGEL 2 in 1 mengandung Aloe Vera yang berfungsi sebagai pelumas pada organ intim atau kondom. Kandungan Aloe Vera juga bermanfaat melembutkan dan mencegah iritasi pada kulit. Tersedia dalam kemasan tube isi 125 g, volume lebih banyak dibandingkan Vigel Lubricant Gel yang memang cocok untuk pelumas saat memijat atau foreplay.
VIGEL Tight merupakan pelumas pada organ intim dan pada penggunaan kondom yang mengandung manjakani. Kandungan ini dapat membantu mengencangkan otot-otot organ kewanitaan sehingga memberikan kenikmatan lebih saat bercinta. Tersedia dalam kemasan tube isi 50 g.
VIGEL Sparkle merupakan pelumas organ intim dan pelumas pada penggunaan kondom. Mengandung L-Arginine yang merupakan asam amino yang dapat membantu aliran darah ke organ intim wanita sehingga meningkatkan hasrat serta memberikan pengalaman orgasme yang lebih baik. Tersedia dalam kemasan pump bottle isi 20 g.
Semua varian Vigel berbahan dasar air sehingga lebih mudah dibilas dengan air setelah berhubungan dengan pasangan. Selain itu Vigel tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berminyak.
Baca Juga
Vagina gatal setelah berhubungan seksual sebenarnya bukan merupakan kondisi yang perlu dikhawatirkan.
Namun, jika pengobatan rumahan tidak dapat mengatasi vagina gatal setelah berhubungan seksual atau muncul ruam, nyeri, pembengkakan, serta gejala lainnya yang mengindikasikan infeksi penyakit menular seksual, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan panggul, terutama untuk melihat secara langsung kondisi vagina Anda menggunakan alat yang bernama inspekulo. Pemeriksaan ini mungkin akan terasa tidak nyaman, namun dibutuhkan untuk memeriksa kondisi leher rahim Anda.
Jika diperlukan, sedikit jaringan vagina akan diambil dan diperiksakan ke laboratorium guna mengetahui penyebab vagina gatal setelah berhubungan seksual yang Anda alami.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Terdapat beberapa hal yang bisa menjadi penyebab vagina gatal, mulai dari alergi, terlalu banyak berkeringat, luka setelah mencukur bulu kemaluan, infeksi jamur dan bakteri, hingga penyakit menular seksual.
Labia minora atau biasa disebut bibir kecil vagina berfungsi melindungi organ intim wanita. Kenali lebih jauh tentang labia minora, fungsi, dan gangguan di sekitar labia minora di sini.
Penyebab gairah seksual wanita meningkat menjelang haid cukup beragam, mulai dari keluarnya cairan vagina hingga kemungkinan hamil.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved