Deodorant untuk anak sebetulnya boleh saja digunakan karena tidak ada batasan usia khusus. Menggunakannya dapat membantu mengatasi bau badan yang mengganggu. Namun, pastikan keamanan produk yang dipilih.
0
11 Feb 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sebenarnya tidak ada batasan usia untuk memberikan deodorant untuk anak
Table of Content
Ketika mengalami perubahan fisik karena pubertas, anak-anak yang beranjak remaja terkadang perlu menggunakan deodorant. Namun, sebagian orangtua mungkin bingung dalam menentukan kapan waktu yang tepat menggunakan deodorant untuk anak.
Advertisement
Penyebab anak bau badan bisa dipicu oleh pertumbuhan bulu ketiak, berkeringat berlebih, dan banyak bakteri menumpuk di lipatan ketiaknya. Untuk menyiasatinya, penggunaan deodorant perlu disertai dengan menjaga kebersihan tubuh.
Anak perempuan umumnya mulai mengalami pubertas antara usia 8-13 tahun. Sementara itu, anak laki-laki mulai puber antara usia 9-14 tahun. Tanda-tanda pubertas pada remaja laki-laki dan perempuan pun berbeda.
Contohnya, apabila perempuan ditandai dengan tumbuhnya payudara, laki-laki dengan perubahan suara menjadi lebih berat.
Bau badan anak juga biasanya muncul saat memasuki usia puber. Ini bukan lagi sekadar bau matahari setelah seharian beraktivitas di luar rumah, tetapi mengeluarkan bau yang khas dan berbeda dari biasanya.
Bau badan anak dapat terjadi karena pertumbuhan bulu ketiak dan lebih banyak berkeringat, yang dipengaruhi oleh perubahan hormon pada masa pubertas. Selain itu, jika area ketiak tidak dibersihkan dengan baik, maka bakteri bisa menumpuk di lipatannya.
Jika Anda khawatir bau badan anak mengganggu, deodorant untuk anak sah-sah saja diberikan. Mengenai usia memakai deodorant sebetulnya tidak ada batasan khusus. Namun, anak tetap harus membaca dan mengikuti petunjuk penggunaannya.
Manfaat deodorant untuk anak dapat membantu menyingkirkan bau keringat dengan menutupinya. Hanya saja, pilihan deodorant anak memang tidak sebanyak produk untuk orang dewasa.
Dalam memilih deodorant yang aman untuk anak, pilihlah produk yang sesuai usianya. Namun, karena tidak banyak produk deodorant khusus anak, Anda bisa mempertimbangkan penggunaan deodorant untuk remaja.
Cermati petunjuk penggunaan yang tertera dalam label kemasan deodorant. Beberapa hal lain yang perlu diingat ketika mencari produk deodorant anak adalah memilih yang bahannya alami, seperti bebas paraben dan phthalates.
Selain itu, apabila anak cenderung berkeringat berlebih bisa juga dipilihkan kombinasi antara deodorant dan antiperspirants. Keduanya bekerja dengan cara yang berbeda.
Deodorant untuk anak dapat menghilangkan bau badan, sedangkan antiperspirants dapat mengurangi ketiak basah dengan menghambat kelenjar keringat. Menggunakan kombinasi tersebut dapat menyingkirkan keringat dan bau badan.
Terkadang, ada kekhawatiran orangtua ketika memberikan produk antiperspirants karena ada kandungan aluminum di dalamnya. Konon, bahan ini dihubungkan dengan kanker payudara dan penyakit Alzheimer.
Meski demikian, penelitian terkait kedua hal ini masih sangat terbatas. Perlu lebih banyak studi untuk menentukan seberapa besar risiko menggunakan bahan dengan aluminum pada kulit.
Deodorant dan antiperspirant memang terlihat mirip, padahal keduanya berbeda. Beda deodorant dan perspirant dapat dilihat berdasarkan beberapa aspek.
Antiperspirant adalah produk yang mengurangi keringat berlebih dalam tubuh, sedangkan deodorant adalah produk untuk menghilangkan bau badan.
Selain itu, fungsi deodorant menawarkan dua bentuk perlindungan dari bau badan, yaitu memiliki sifat antimikroba yang dapat mengurangi jumlah bakteri penyebab bau, serta mengandung wewangian yang akan menutupi bau badan.
Di sisi lain, antiperspirant memblokir kelenjar ekrin tubuh yang menghasilkan keringat. Hal ini umumnya berasal dari bahan berbasis alumunium di dalamnya.
Akan tetapi, deodorant maupun antiperspirant disinyalir aman digunakan sehari-hari tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Ajarkan anak cara pakai deodorant. Namun, jika deodorant untuk anak menyebabkan timbulnya reaksi alergi, segera hentikan penggunaannya. Bisa jadi itu merupakan alergi deodorant atau ciri-ciri deodorant tidak cocok.
Jika tidak ingin anak terpapar bahan kimia dalam antiperspirant atau deodorant, Anda bisa membuat deodorant alami untuk anak. Berikut bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat deodorant untuk anak:
Selanjutnya, cara membuat deodorant anak cukup mudah. Anda hanya perlu mencampurkan semua bahan, kemudian aduk sampai rata sambil dipanaskan. Lalu, tuang ke dalam suatu wadah yang bisa ditutup rapat. Deodorant ini dapat membantu menyingkirkan bau badan anak.
Selain itu, hati-hati juga efek alergi yang bisa timbul akibat pemakaian bahan-bahan di atas.
Namun, karena deodorant alami buatan sendiri bersifat ringan, mungkin tidak seefektif produk deodorant yang beredar di pasaran. Supaya hasilnya lebih maksimal, anak juga harus menjaga kebersihan tubuhnya untuk mengendalikan bau badan.
Baca Juga
Ada kalanya anak mengalami bau badan bukan karena pubertas, melainkan memang keringatnya lebih banyak ketimbang anak seusianya. Penyebabnya mungkin karena volume keringat lebih banyak dan bercampur dengan bakteri sehingga muncul bau badan.
Terkadang, penggunaan deodorant untuk anak 10 tahun ke atas tidak cukup dalam menghilangkan bau badannya. Hal yang lebih mendasar adalah mengajarkan anak cara membersihkan tubuh mereka, yaitu dengan:
Bukan sekadar rutinitas, mandi adalah aktivitas untuk membersihkan tubuh dari kuman dan keringat. Biarkan anak memilih produk sabun dan sampo yang disukainya agar lebih bersemangat untuk mandi. Ajari untuk melakukannya sebanyak dua kali dalam sehari.
Apabila anak selesai berolahraga, ajarkan mereka membersihkan tubuhnya. Jika mandi tidak memungkinkan, setidaknya langsung bersihkan tubuh dari keringat dan ganti dengan pakaian kering.
Ajarkan juga anak untuk membasuh tubuhnya, terutama lipatan-lipatan seperti di ketiak, paha dalam, dan juga area kelamin ketika mandi
Sangat penting meminta anak mengenakan pakaian dalam bersih. Bukan hanya itu, kaus kaki dan pakaian juga harus diganti apabila sudah kotor.
Gunakan pakaian yang longgar agar kulit bisa bernapas dan tidak mudah berkeringat. Bahan pakaian yang dikenakan pun sebaiknya bisa menyerap keringat. Anda dapat memilih bahan katun.
Perhatikan apa saja yang dikonsumsi anak untuk mengetahui apakah ada makanan tertentu yang memicu bau badan. Biasanya, ini berkaitan dengan makanan beraroma kuat seperti bawang putih atau makanan pedas.
Ketika anak mengonsumsi bawang putih, bawang merah, atau rempah-rempah (misalnya, kari dan jinten), senyawa seperti sulfur akan diproduksi sehingga dapat bereaksi dengan keringat pada kulit yang menghasilkan bau badan.
Apabila beberapa cara menjaga kebersihan tubuh di atas tidak membantu mengatasi bau badan anak Anda, coba lihat lebih jauh lagi. Mungkin saja sabun yang digunakan atau cara mereka mandi kurang tepat.
Penggunaan deodorant untuk anak tidak memiliki batasan usia khusus. Namun, Anda tetap harus mengikuti petunjuk penggunaan produknya. Jika deodorant anak sulit ditemukan, tak ada salahnya mencoba deodorant remaja.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kapan perlu memberikan deodorant bagi anak yang beranjak remaja, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Cara menghangatkan ASI berguna saat ibu tidak bersama dengan buah hatinya. Agar ASI bisa segera diminum setelah dikeluarkan dari kulkas atau freezer, hangatkan dengan cara rendam di mangkuk air hangat, dialiri dengan air hangat, maupun dengan bottle warmer.
Saat anak sedih, orangtua dapat khawatir dan bertanya, apa yang telah merenggut keceriaannya? Untuk mengatasinya, orangtua bisa mencoba berikan pujian atau mengajaknya jalan-jalan.
Otak anak berkembang dengan begitu cepat setiap saat. Itulah sebabnya penting memastikan asupan nutrisi mereka benar-benar tepat dan mendukung perkembangan otak. Ada beberapa makanan yang manfaatnya bagaikan vitamin otak anak dan sayang untuk dilewatkan, seperti telur, yogurt, hingga sayuran hijau.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Sri Wulantini
Dijawab oleh dr. Constantia Evelin Kwandang
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved