Pemeriksaan USG pertama biasanya mulai di usia kehamilan 4-5 minggu. Namun, USG bayi kembar lebih disarankan dilakukan setelah minggu ke-10. USG juga bisa mendeteksi apakah Anda hamil bayi kembar identik atau non-identik.
2023-03-30 14:08:58
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ketahui waktu yang tepat untuk USG bayi kembar
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) berguna untuk mengetahui usia kehamilan dan memastikan tumbuh kembang janin sudah sesuai usianya. Di sisi lain, pemeriksaan USG juga bisa mendeteksi apakah Anda hamil bayi kembar.
Advertisement
Lantas, kapan bayi kembar bisa dideteksi lewat USG? Apa artinya jika bayi kembar tidak dapat terdeteksi selama pemeriksaan ini? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Secara umum ada beberapa tanda awal yang mungkin dapat memperlihatkan kemungkinan Anda hamil anak kembar, seperti morning sickness lebih parah, nyeri payudara ekstrem, dan berat badan yang bertambah dengan cepat.
Akan tetapi, Anda tidak bisa tahu pasti apakah benar sedang mengandung bayi kembar sampai menjalani n pemeriksaan kehamilan dengan USG pada trimester pertama.
Umumnya, pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan tiga pilihan cara, yaitu USG transvaginal (lewat vagina), USG 3 dimensi, dan USG 4 dimensiyang dapat memperlihatkan gerakan dan sosok janin lebih jelas melalui video.
Pemeriksaan USG pertama umumnya dapat dilakukan sejak usia kehamilan 6-8 minggu untuk bisa mendengarkan denyut jantung bayi.
Selain itu, pemeriksaan USG sejak trimester 1 tidak hanya bisa memperlihatkan kondisi janin, tapi juga mendiagnosis masalah kehamilan. Sebab, dokter kandungan juga dapat melihat kondisi plasenta dan air ketuban Anda.
Mengutip dari Raising Children, waktu terbaik melakukan USG untuk mendeteksi bayi kembar adalah pada usia 10–12 minggu kehamilan. USG juga bisa memperlihatkan jumlah anak kembar dalam rahim serta apakah anak Anda kembar identik atau fraternal.
Sementara itu, untuk mengetahui jenis kelamin bayi, USG dapat dilakukan pada usia kehamilan 18 minggu. Terkadang, kehamilan kembar juga dapat terdeteksi lebih awal melalui tes darah.
Baca Juga
Pada beberapa kasus langka, kehamilan kembar mungkin terdeteksi lebih lambat dari itu atau bahkan tidak terdeteksi sama sekali sampai akhirnya ibu melahirkan sepasang bayi kembar.
Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya bayi kembar tidak terdeteksi USG, seperti:
Pemeriksaan USG pertama memang disarankan sejak trimester satu untuk memastikan kehamilan setelah mendapatkan hasil positif dari alat test pack.
Namun, mendapatkan pemeriksaan USG di awal trimester pertama tidak bisa langsung mendeteksi apakah Anda benar-benar hamil anak kembar.
Jika Anda melakukan USG transvaginal pada usia kehamilan 6–7 minggu, mungkin hanya akan terlihat satu janin padahal ada dua janin dalam rahim. Semakin dini melakukan USG, hasilnya bisa tidak akurat.
Pasalnya di usia kandungan yang masih muda ini ukuran janin masih sangat kecil dan detak jantungnya juga belum begitu jelas terdengar. Oleh karena itu, kehamilan kembar bisa saja masih tampak seperti kehamilan satu anak.
Sebaiknya jalani USG ketika kehamilan sudah memasuki trimester kedua jika ingin memastikan apakah Anda benar-benar hamil anak kembar. Kehamilan kembar pada umumnya bisa terdeteksi secara jelas lewat USG mulai di usia kandungan minggu 10-12.
Perkembangan kehamilan kembar dapat berupa anak kembar identik atau non-identik (kembar fraternal).
Kehamilan kembar fraternal pada umumnya lebih mudah terdeteksi karena masing-masing bayi berada di dalam kantung ketuban yang terpisah.
Namun, pada kehamilan kembar identik bisa hanya terlihat satu ketuban karena bayi tumbuh di dalam kantung ketuban yang sama.
Penyebab lain yang bisa membuat bayi kembar tidak terdeteksi USG adalah ketika posisi salah satu bayi benar-benar tersembunyi sehingga tidak terlihat. Kondisi ini disebut hidden twins.
Sebagai contoh, bayi bersembunyi di belakang saudaranya atau merunduk ke salah satu celah sudut rahim. Kondisi ini yang mengakibatkan dokter tidak melihat bayi kembar.
Anda perlu memeriksakan kandungan dan menjalani perawatan antenatal secara rutin begitu dokter memastikan Anda benar-benar hamil. Terlebih karena pada dasarnya, kehamilan kembar lebih rumit dan berisiko.
Satu kali USG saja mungkin tidak cukup akurat untuk mengetahui kondisi dan perkembangan bayi sampai waktu kelahirannya.
Seperti yang telah disebutkan di atas, kehamilan kembar mungkin tidak bisa langsung terdeteksi pada kunjungan pertama. Pada kasus lain, kepastian hamil kembar mungkin diketahui terlambat karena posisi bayi yang berbeda-beda.
Jarang memeriksakan kandungan juga mungkin membuat orangtua dan dokter terlambat menyadari adanya komplikasi kehamilan yang mungkin memengaruhi salah satu anak kembar, seperti janin gagal berkembang atau IUGR maupun twin to twin transfusion syndrome (TTTS).
Maka, sebaiknya persiapkan diri untuk membuat jadwal janji temu dengan dokter kandungan yang lebih sering meski merasa kehamilan Anda baik-baik saja. Periksakan diri juga ketika Anda mengalami keluhan saat hamil yang mengganggu aktivitas.
Selain dari beberapa hal umum di atas, kehamilan kembar bisa saja tidak terdeteksi karena fasilitas pusat kesehatan yang tidak lengkap sehingga hasil bacaan USG kurang terlihat jelas.
Pada kasus lain, tenaga medis mungkin kurang tepat dalam membaca atau menafsirkan hasil tes USG sehingga bayi kembar tidak terlihat.
Secara umum, dokter bisa 99% yakin Anda sedang hamil anak kembar setelah melakukan USG di usia kehamilan 20 minggu ke atas. Sebab, pertumbuhan masing-masing janin sudah semakin besar.
Baca Juga
Untuk tahu lebih lanjut seputar menjaga kehamilan kembar dan harus seberapa sering USG, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa penyebab varises adalah sering menyilangkan kaki saat duduk, kebiasaan memakai sepatu hak tinggi, berdiri terlalu lama, kehamilan, hingga menderita diabetes.
Prolonged pregnancy adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan risiko komplikasi baik pada ibu maupun janin.
Tiup rahim dianggap sebagai sebuah cara yang bisa memperbesar peluang terjadinya kehamilan. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan cairan di tuba falopi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved