logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Mitos dan Fakta tentang Ulat Gigi

open-summary

Ulat gigi dikatakan bersembunyi di gusi dan sering dijadikan alasan penyebab gigi berlubang. Namun, mitos tersebut sebenarnya tidak benar dalam dunia kedokteran.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

17 Jan 2023

Ulat gigi

Mitos yang kadang jadi kambing hitam gigi berlubang

Table of Content

  • Awal mula mitos ulat gigi
  • Penyebab gigi berlubang
  • Cara tepat obati gigi berlubang

Hingga saat ini masih ada orang yang percaya bahwa penyebab gigi berlubang adalah ulat gigi. Tentu ini adalah mitos dan sama sekali tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Penyebab gigi berlubang yang sebenarnya adalah bakteri.

Advertisement

Namun, orang-orang yang mempercayainya dikhawatirkan akan mencari pengobatan yang tidak tepat ketika mengalami sakit gigi. Mereka hanya akan mencari cara untuk mengeluarkan ulat gigi dan sakit gigi bisa reda.

Banyak orang seharusnya menerima perawatan seperti tambal gigi, perawatan saluran akar, atau mungkin pencabutan gigi. Jadi jika mitos ini terus dipelihara, maka kesehatan gigi dan mulut akan sulit untuk dijaga.

Awal mula mitos ulat gigi

Mitos tentang ulat gigi sebagai penyebab gigi berlubang sebenarnya sudah dimulai sejak ribuan tahun lalu di Mesir kuno. Bukti soal pemahaman tentang ulat gigi juga ditemukan di kerajaan Romawi kuno dan Jerman.

Di masa itu, ilmu pengetahuan belum maju. Belum pernah dilakukan penelitian lebih jauh soal penyebab gigi berlubang. Sehingga, ulat gigi dijadikan jawaban mengenai rusaknya kondisi gigi.

Namun pada tahun 1728, seorang ahli asal Perancis mulai meneliti lebih jauh tentang penyebab gigi berlubang secara ilmiah. Hasilnya, kepercayaan tentang ulat gigi ternyata tidak benar.

Hasil penelitian soal kondisi gigi ini terus dikembangnan, hingga akhirnya saat ini kita bisa mengetahui bahwa ada banyak faktor yang bisa menyebabkan gigi berlubang, dan ulat gigi bukanlah salah satunya.

Penyebab gigi berlubang

Penyebab gigi berlubang adalah bakteri dan bukanlah ulat gigi. Namun, bagaimana bakteri tersebut bisa menempel di gigi? Jawabannya adalah dari sisa makanan yang menempel dan tidak dibersihkan. Sisa makanan adalah makanan favorit bakteri penyebab gigi berlubang.

Jadi semakin banyak sisa makanan yang menempel, semakin banyak juga bakteri atau kuman di rongga mulut Anda. Nah, bakteri ini bisa mengeluarkan suatu zat asam yang bisa membuat gigi jadi rapuh.

Awalnya, zat asam dari bakteri ini hanya akan membuat lubang kecil di gigi. Jika lubang masih berukuran kecil, gigi biasanya belum terasa sakit. Oleh karena itu, banyak orang yang tidak sadar kalau ia punya gigi berlubang. Meski kecil, lubang tersebut sudah bisa jadi tempat tersangkutnya sisa makanan.

Jika gigi tidak segera mendapat, bakteri akan terus tumbuh subur di gigi tersebut. Akibatnya, zat asam yang diproduksi akan semakin banyak, lubang di gigi semakin besar, dan mulai muncul rasa sakit di gigi.

Kalau gigi Anda berlubang besar, pernah sangat sakit, lalu tiba-tiba tidak terasa sakit padahal belum pernah dirawat dengan benar, jangan bersenang hati. Ini bukan karena ulat gigi sudah keluar, tapi karena saraf gigi sudah mati. Kalau saraf gigi sudah mati dan tidak segera dirawat, gigi bisa busuk dan lama-lama infeksi atau copot dengan sendirinya.

Baca juga: Cara Mengatasi Gigi Ngilu Akibat Gigi Sensitif yang Tepat

Cara tepat obati gigi berlubang

Sekarang, kamu sudah tahu bahwa penyebab gigi berlubang bukanlah ulat gigi. Jika kamu punya gigi yang berlubang, carilah pengobatan dan perawatan hanya dari dokter gigi.

Apabila gigi terasa sangat sakit dan kamu belum sempat ke dokter gigi, cobalah minum obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen untuk meredakannya sementara. Namun, obat tersebut bukan solusi gigi berlubang. Saat efek obat sudah hilang, gigi akan terasa sakit lagi.

Agar gigi berlubang bisa diatasi hingga tuntas, kamu perlu ke dokter gigi. Dokter gigi memiliki beberapa metode yang akan dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang, seperti:

1. Tambal gigi

Kalau lubang yang ada belum terlalu besar dan saraf gigi belum mati, berarti gigi kamu masih bisa ditambal. Jika lubang gigi sudah ditutup, kamu bisa menggunakannya lagi seperti biasa tanpa harus khawatir nyeri dan sisa makanan yang terselip.

2. Perawatan saluran akar

Jika lubang gigi sudah terlalu besar hingga menyerang saraf gigi, penambalan biasa sudah tidak bisa dilakukan. Artinya, kamu perlu menjalani perawatan saluran akar.

Saat melakukan perawatan ini, dokter akan mengeluarkan saraf gigi yang sudah mati dan menggantinya dengan bahan khusus yang juga mengandung obat untuk meredakan nyeri dan mencegah infeksi. Setelah perawatan saluran akar selesai, gigi baru bisa ditambal.

3. Cabut gigi

Kalau gigi sudah terlalu rusak untuk ditambal atau dirawat saluran akarnya, maka pilihan terakhirnya adalah dicabut. Mencabut gigi akan membuat Anda terlihat ompong dan perlu dilanjutkan dengan perawatan gigi palsu agar gigi-gigi yang masih ada tidak bergeser ke area yang ompong.

Baca juga: Ini Kisaran Biaya Cabut Gigi Bungsu di Dokter Gigi 

Mitos tentang ulat gigi sebagai penyebab gigi berlubang perlu segera dibasmi. Jika memang merasa gigi kamu bermasalah, segeralah berkonsultasi dengan dokter gigi. Booking dokter online untuk mengecek dan membersihkan gigi lewat aplikasi SehatQ. Download SehatQ dari Play Store dan App Store sekarang untuk memudahkan kamu berkonsultasi dengan dokter secara online.

Advertisement

kesehatan gigi

Ditulis oleh Ade Irawan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved