Ovarian cyst adalah kantung berisi cairan yang muncul di ovarium. Ukuran kista ovarium yang beragam, ada yang perlu diangkat dan ada juga yang tidak. Bagaimana pengananannya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
27 Agt 2023
Ukuran kista ovarium akan memengaruhi tindakan medis yang dilakukan
Table of Content
Ovarian cyst adalah kantung berisi cairan yang muncul di ovarium. Ukuran kista ovarium beragam, bergantung pada jenisnya. Sebagian besar kista tidak perlu diangkat lewat operasi, namun apabila sudah terlalu besar dan tampak abnormal, prosedur medis mungkin diperlukan.
Advertisement
Pemeriksaan detail sekaligus keputusan tentang penanganan kista bisa dilihat lewat ultrasonografi (USG). Namun apabila yang muncul adalah kista ovarium fungsional, tak perlu terlalu dikhawatirkan.
Ketika menentukan apakah kista perlu diangkat lewat operasi atau tidak, salah satu penentunya adalah ukuran. Secara umum, dokter tidak akan merekomendasikan operasi untuk kista yang ukurannya tidak lebih dari 50-60 milimeter.
Meski demikian, patokan ukuran ini bisa berbeda-beda. Sebagai contoh, ada kista yang tidak bisa berkembang menjadi kanker namun ukurannya dapat mencapai 10 centimeter.
Di sisi lain, ada pula jenis kista bersifat cancerous yang perlu diangkat meskipun ukurannya jauh lebih kecil.
Jenis kista yang paling umum muncul adalah kista fungsional atau ovulatory cyst. Setiap bulan, kista ini bisa tumbuh setiap kali masa ovulasi tiba. Ini adalah jenis kista yang sama sekali tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala, dan akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa pekan.
Penyebab kista ovarium ini adalah perubahan hormon, kehamilan, atau kondisi lain seperti endometriosis.
Namun, tidak hanya kista normal ini saja yang bisa muncul di ovarium. Ada beberapa jenis kista yang lebih jarang muncul karena penyebab dan karakter yang berbeda-beda.
Lebih detail lagi, berikut ini beberapa jenis kista yang bisa tumbuh di ovarium:
Functional cyst terbentuk ketika pola siklus menstruasi sudah teratur. Pada beberapa kasus, kista ini bisa terus bertumbuh. Sebagian besar ukuran kista ovarium fungsional adalah 2-5 centimeter. Ovulasi akan terjadi ketika ukurannya sekitar 2-3 centimeter. Meski demikian, tak menutup kemungkinan ukurannya mencapai 8-12 centimeter.
Dua contoh jenis kista fungsional adalah:
Kista folikuler terjadi ketika sebuah kantung kecil (folikel) yang menyimpan sel telur dan memproduksi estrogen tidak melepaskan sel telur saat ovulasi. Justru, folikel ini terus membesar dan membentuk kista folikuler.
Kista yang terbentuk ketika kantung folikel kosong tidak mengecil meski masa ovulasi telah usai. Justru, kantung ini menutup dan terisi cairan sehingga terbentuklah kista corpus luteum.
Disebut juga dengan teratoma, ini adalah kista yang berisi berbagai jenis jaringan seperti kulit, rambut, dan juga lemak. Kista ini jarang menimbulkan gejala. Namun ketika bertambah besar, akan muncul gejala dan risiko komplikasi.
Lebih jauh lagi, kista dermoid merupakan jenis tumor ovarium. Sifatnya jinak dan telah ada sejak lahir. Namun ketika perempuan memasuki usia reproduktif, kista ini akan bertumbuh secara perlahan. Ukuran kista dermoid bisa bertambah sekitar 1,8 milimeter per tahun.
Namun, tak menutup kemungkinan kista dermoid menjadi semakin besar. Ada studi kasus yang melaporkan bahwa beberapa kista dermoid tumbuh cukup cepat antara 8-25 milimeter setiap tahunnya. Bahkan, ada pula kasus kista dermoid raksasa berukuran lebih dari 15 centimeter.
Jenis kista jinak lain yang muncul di permukaan ovarium. Isinya adalah cairan encer maupun kental. Ketika dilihat lewat USG, bentuknya sangat mirip dengan kista fungsional.
Namun, bedanya adalah jika kista fungsional hilang dengan sendirinya setelah beberapa kali siklus menstruasi, kistadenoma justru terus membesar. Ukuran kistadenoma bervariasi mulai dari 1-3 centimeter hingga mencapai 30 centimeter.
Endometrioma muncul karena endometriosis, kondisi ketika sel dinding rahim tumbuh di luar rahim sehingga membentuk kista. Sekitar 17-44% perempuan dengan endometriosis memiliki endometrioma.
Lebih jauh lagi, endometrioma kerap dijuluki kista cokelat karena berisi darah kental dan berwarna gelap kecokelatan. Rata-rata ukurannya kecil, namun sama seperti jenis kista lain, bisa bervariasi.
Baca Juga
Pada sebagian besar kasus, tidak ada gejala tumbuhnya kista di ovarium. Apabila muncul gejala, contohnya seperti:
Sangat jarang kista ovarium menimbulkan komplikasi. Namun terkadang, kista bisa sobek atau pecah sehingga menimbulkan rasa sakit hingga pendarahan.
Pada kasus lain, ada kemungkinan ovarium melilit di sekitar jaringan sekitarnya sehingga mengganggu aliran darah.
Lalu, kapan kondisi dikatakan darurat?
Tidak semua jenis kista ovarium perlu penanganan. Banyak yang bisa mereda dengan sendirinya. Untuk itu, dokter menyarankan memberi waktu untuk terus memantau perkembangan kista. Tujuannya agar tahu apakah kista hilang dengan sendirinya setelah dua kali siklus menstruasi atau tidak.
Namun apabila muncul rasa tidak nyaman dan keluhan lainnya, dokter bisa meresepkan obat seperti acetaminophen, ibuprofen, dan naproxen.
Baca Juga
Di sisi lain, ada kalanya kista ovarium perlu diangkat melalui prosedur operasi laparoskopi. Utamanya apabila ukuran kista ovarium cukup besar atau terus bertambah, tidak menghilang setelah beberapa siklus menstruasi, serta menimbulkan rasa sakit yang akut.
Sementara bagi yang kista fungsionalnya kerap muncul, dokter juga bisa meresepkan alat kontrasepsi hormonal. Tujuannya untuk mencegah munculnya kista fungsional baru.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar gejala munculnya kista ovarium, tanyakan langsung dengan dokter kandungan.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Kista ovarium merupakan kantong atau benjolan berisi cairan di ovarium. Dalam kebanyakan kasus, kista tidak menimbulkan gejala. Ada dua jenis operasi dengan anesti umum yang digunakan untuk mengangkat kista ovarium, yaitu laparoskopi dan laparotomi.
10 Mei 2019
Alpha female adalah seorang perempuan yang bisa menularkan rasa percaya diri dalam kelompoknya. Ia akan senang memimpin dan menjaga kelompoknya tetap harmonis.
22 Apr 2021
Terdapat sejumlah kemungkinan penyebab haid tidak teratur pada usia 12 tahun ke atas, mulai dari fase pubertas, kelebihan hormon androgen, stres, hingga olahraga berlebihan.
14 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved