logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Kenali Cara Diet dengan Berpuasa atau Intermitten Fasting

open-summary

Cara diet dengan berpuasa atau intermittent fasting adalah salah satu diet terpopuler yang ampuh turunkan berat badan. Tak hanya itu saja, diet ini juga baik untuk kesehatan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Indra Wijaya

6 Apr 2023

Cara diet dengan berpuasa atau intermitten fasting

Diet puasa atau intermittent fasting mengharuskan Anda puasa dalam jangka waktu tertentu

Table of Content

  • Apa itu intermittent fasting alias diet puasa?
  • Manfaat diet puasa atau intermittent fasting
  • Berbagai cara diet dengan puasa
  • Siapa yang tidak diperbolehkan untuk melakukan cara diet puasa?

Dalam beberapa tahun terakhir, diet puasa (intermittent fasting) menjadi tren di kalangan milenial. Sejumlah pelaku diet sudah membuktikan bahwa cara diet puasa ini mampu menurunkan berat badan sekaligus meningkatkan metabolisme dan memperpanjang usia.

Advertisement

Tidak heran jika lantas banyak orang berlomba-lomba menerapkan cara diet puasa. Agar bisa efektif, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan diet puasa. Berikut adalah 4 cara diet puasa yang populer dan bisa Anda mulai terapkan esok hari.

Apa itu intermittent fasting alias diet puasa?

Intermittent fasting atau diet puasa adalah metode mengatur pola makan dengan cara puasa makan selama beberapa waktu, namun tetap diperbolehkan mengonsumsi minuman untuk mencegah dehidrasi.

Berbeda dengan diet yang biasanya merujuk pada pengurangan atau pembatasan makan, metode intermittent fasting lebih ke mengatur kebiasaan makan Anda agar lebih teratur.

Diet puasa tidak mengatur jenis makanan apa yang harus Anda kurangi atau jenis apa yang harus dikonsumsi. Metode ini lebih mengatur kapan Anda boleh mengonsumsi makanan dan kapan harus berhenti makan alias “berpuasa”.

Manfaat diet puasa atau intermittent fasting

Diet puasa atau intermittent fasting bermanfaat untuk memperbaiki atau membentuk perilaku makan yang lebih teratur dan sehat. Metode ini juga dapat melatih ketahanan tubuh Anda agar tetap dapat menjalankan fungsinya walaupun tidak sedang mengonsumsi makanan dalam periode tertentu. 

Intermittent fasting juga dapat membantu tubuh mengendalikan tekanan darah dan kolesterol karena tubuh melakukan pembakaran lemak lebih efektif saat berpuasa. Hormon insulin juga lebih sensitif terhadap makanan saat Anda melakukan metode ini.

Berbagai cara diet dengan puasa

1. Metode 16/8 puasa selama 16 jam setiap hari

Puasa ini mengharuskan pelaku diet untuk berpuasa selama 14-16 jam setiap hari. Sisanya, disebut “jendela makan” adalah waktu di mana Anda diperbolehkan makan selama 8-10 jam.

Cara diet puasa ini diperkenalkan oleh ahli kebugaran Martin Berkhan. Sebenarnya, konsepnya cukup sederhana. Anda hanya diminta tidak makan apa pun setelah makan malam dan melewatkan sarapan.

Contohnya, jika Anda usai makan malam jam 20:00, selanjutnya Anda berpuasa hingga jam 12:00 keesokan hari. Dengan ini, Anda secara teknis sudah berpuasa selama 16 jam.

Jika Anda merasa lapar, Anda diperbolehkan minum air mineral atau minum air nonkalori. Patut diingat juga, hindari makan junk food atau kalori berlebihan saat “jendela makan”.

2. Diet 5:2 puasa selama 2 hari per minggu

Sesuai namanya, pelaku diet diperbolehkan makan seperti biasa selama 5 hari dalam seminggu. Sedangkan, dua hari selanjutnya berpuasa untuk membatasi kalori hingga 500 – 600.

Cara diet puasa ini dipopulerkan oleh seorang dokter asal Inggris, Michael Mosley. Cara diet puasa 5:2, Anda diperbolehkan makan normal setiap hari, kecuali hari Senin dan Kamis.

Pada hari Senin dan Kamis, pelaku diet puasa hanya makan dua kali, 250 kalori untuk wanita, dan 300 kalori untuk pria.

3. Eat-Stop-Eat puasa 24 jam, sekali atau dua kali seminggu

Jangan terkejut! Karena puasa Eat-Stop-Eat memang mengharuskan Anda untuk berpuasa selama 24 jam, sekali atau dua kali seminggu.

Cara diet puasa ini dipopulerkan pertama kali oleh ahli kebugaran, Brad Pilon, dan cukup populer selama beberapa tahun.

Caranya cukup sederhana. Misalnya saja, Anda selesai makan malam pada hari Senin jam 19.00. Maka, Anda jangan makan apa pun sampai hari Selasa jam 19.00.

Air dan minuman nonkalori masih diperbolehkan selama puasa ini, tapi tidak untuk berbagai jenis makanan padat.

4. Berpuasa setiap dua hari sekali

Diet puasa lain yang tak kalah populer adalah berpuasa setiap dua hari sekali. Ada beberapa versi yang berbeda dari jenis puasa ini. Namun, puasa ini memungkinkan pelaku diet memotong sekitar 500 kalori selama berpuasa.

Banyak ahli kebugaran dan diet yang menunjukkan manfaat kesehatan dari diet puasa. Bagi para pemula sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menerapkan jenis diet puasa yang tepat dan sesuai untuk Anda.

Baca Juga: Menu Diet saat Puasa, dari Sahur hingg Berbuka

Siapa yang tidak diperbolehkan untuk melakukan cara diet puasa?

Tak semua orang diperbolehkan untuk menjalankan diet puasa. Terlebih jika Anda memiliki riwayat kesehatan tertentu. Salah satu kondisi yang tidak disarankan diet puasa adalah seseorang yang memiliki kondisi kekurangan berat badan atau memiliki riwayat gangguan makan.

Beberapa kondisi yang juga tidak dianjurkan untuk menjalani diet puasa, di antaranya:

  • Penderita diabetes
  • Penderita tekanan darah rendah
  • Sedang menjalani masa kehamilan
  • Ibu menyusui
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu
  • Memiliki gangguan menstruasi.

Diet puasa juga tidak disarankan bagi wanita yang sedang memiliki masalah kesuburan atau sedang melakukan program hamil.

Advertisement

diet sehatdiet puasaintermittent fasting

Ditulis oleh Aby Rachman

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved