Dokter gigi spesialis periodonti adalah dokter gigi yang memiliki fokus untuk merawat gusi, tulang di sekitar gigi, serta jaringan pendukung gigi lainnya. Dokter gigi ini memiliki gelar Sp.Perio.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
7 Jul 2021
Dokter gigi spesialis periodonti fokus menangani masalah di jaringan pendukung gigi
Table of Content
Dokter gigi spesialis periodonti adalah dokter gigi yang memiliki fokus untuk memeriksa, mendiagnosis, dan merawat kondisi yang berhubungan dengan jaringan pendukung gigi yang disebut sebagai jaringan periodontal. Contoh penyakit yang bisa ditangai dokter gigi periodonti antara lain radang gusi yang parah hingga kelainan tulang di rongga mulut.
Advertisement
Untuk bisa menjadi dokter gigi spesialis periodonti, seorang dokter gigi umum harus menjalani pendidikan spesialis terlebih dahulu. Mereka akan mempelajari lebih dalam ilmu periodontal serta bidang-bidang kedokteran gigi lain yang berhubungan. Setelah lulus, maka gelas yang akan didapatkan adalah spesialis periodonti (Sp.Perio).
Dokter gigi spesialis periodonti bisa menangani semua gangguan gigi dasar, ditambah dengan penyakit-penyakit yang terjadi pada jaringan periodontal. Jaringan periodontal adalah jaringan pendukung gigi yang terdiri atas gusi, sementum, ligamen periodontal, dan tulang alveolar.
Berikut ini beberapa kondisi dan penyakit periodontal yang dapat ditangani oleh dokter spesialis periodonti.
Untuk mengatasi penyakit-penyakit yang terjadi di jaringan periodontal dokter gigi spesialis peridonti dapat melakukan beberapa jenis tindakan medis, seperti:
Scaling gigi adalah langkah perawatan pertama pada sebagian besar penyakit peridontal. Scaling gigi merupakan tindakan medis yang dilakukan untuk membersihkan permukaan serat sela-sela antar gigi ataupun gigi dan gusi dari karang gigi.
Pada kondisi radang gusi, tindakan ini bisa meredakan peradangan dan membuat pembengkakan berkurang.
Dokter spesialis prostodonti dapat meresepkan obat antibiotik untuk mempercepat penyembuhan infeksi gusi maupun jaringan periodontal. Pada kondisi radang yang parah, obat pereda nyeri juga dapat diberikan.
Pada kondisi radang yang cukup parah dan tidak mereda dengan tindakan scaling, maka perlu dilakukan gigivektomi atau operasi pemotongan gusi. Operasi ini adalah operasi minor yang dapat dilakukan tanpa pasien perlu rawat inap.
Saat melakukan gingivektomi, dokter memotong atau menghilangkan bagian gusi yang meradang dan jaringannya sudah rusak. Sehingga, nantinya akan digantikan oleh jaringan gusi baru yang lebih sehat.
Kuret gusi adalah prosedur yang dilakukan apabila di gusi terbentuk poket yang dalam. Poket gusi, sesuai namanya, adalah mengendurnya jaringan gusi sehingga muncul celah seperti kantung antara gigi dan gusi. Semakin parah kondisi gigi dan gusi, maka poketnya akan semakin dalam.
Poket gusi berisi bakteri dan jaringan yang rusak. Ini adalah salah satu gejala umum dari berbagai penyakit periodontal dan jika dibiarkan, bisa membuat radang semakin parah dan bahkan memicu gigi menjadi goyang.
Pada prosedur kuret gigi, dokter akan menggunakan alat kuret khusus untuk mengeruk jaringan rusak yang ada di dalam poket. Dengan begitu, poket lambat lain akan tertutup karena adanya jaringan baru yang tumbuh.
Penyakit periodontal yang parah bisa menyebabkan gigi goyang dan pada akhirnya copot dengan sendirinya. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh karang gigi yang sangat menumpuk, resesi tulang alveolar, hingga gangguan periodontal akibat diabetes.
Splinting gigi adalah tindakan untuk mengikat gigi yang goyang dengan gigi lain yang masih sehat. Pengikatan bisa dilakukan dengan berbagai bahan, namun umumnya menggunakan kawat tipis berbagan logam atau fiber yang dipadukan dengan lem khusus serupa bahan tambal.
Abrasi gusi adalah prosedur untuk mengikis permukaan gusi yang hitam karena kebiasaan merokok, mengonsumsi makanan dan minuman berwarna gelap, ataupun penyakit tertentu.
Proses pengikisan biasanya dilakukan menggunakan bur khusus berkecepatan rendah. Pengikisan ini akan menyingkirkan lapisan luar gusi yang berwarna gelap dan merangsang pertumbuhan jaringan baru yang lebih sehat.
Operasi cangkok gusi biasanya dilakukan untuk mengatasi resesi gingiva. Ketika Anda mengalami resesi gingiva atau gusi, posisi gusi akan bergeser ke arah akar gigi, membuat bagian leher gigi terbuka dan biasanya memicu rasa nyeri.
Gusi yang sudah resesi tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mengembalikan bentuk gusi yang sudah turun adalah dengan operasi cangkok gusi.
Gusi yang dicangkok akan diambil dari bagian rongga mulut lain, biasanya dari langit-langit, lalu dijahit untuk menutupi bagian gusi yang sudah resesi.
Baca Juga
Berikut ini beberapa kondisi yang membuat Anda sebaiknya berkonsultasi atau memeriksakan diri ke dokter gigi spesialis periodonti.
Dokter gigi spesialis peridonti bisa merawat masalah gusi dan jaringan pendukung gigi lain secara rinci, bahkan pada kondisi parah dan kompleks yang tidak masuk ke dalam kompetensi dokter gigi umum.
Untuk berkonsultasi, Anda bisa datang langsung ke tempat praktik dokter atau ketika mendapat rujukan dari dokter gigi umum karena kondisi kesehatan jaringan pendukung gigi Anda yang cukup kompleks.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Bagi Anda yang terganggu dengan keberadaan gigi gingsul, ada beberapa cara merapikan gigi gingsul yang aman dilakukan. Cara-cara ini sebaiknya dilakukan di dokter gigi tepercaya, bukan di tukang gigi yang tidak jelas keamanannya
5 Feb 2020
Gusi gatal bisa disebabkan oleh berbagai macam hal mulai dari alergi hingga masalah pada area gigi dan mulut. Cara mengatasi gusi gatal adalah dengan pengobatan alami dan berkonsultasi dengan dokter.
21 Okt 2020
Penyebab gusi anak ada benjolan adalah abses pada gigi anak atau abses gusi. Keduanya memang terlihat mirip tetapi merupakan dua kondisi berbeda.
12 Mar 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved