Social media detox adalah menjauhkan diri dari segala macam media sosial untuk mengurangi penggunaannya. Langkah ini dipercaya bisa menjaga kesehatan mental setiap orang.
2023-03-27 20:38:14
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Cari cara untuk tidak buka-buka media sosial dulu
Table of Content
Aktivitas sesederhana scrolling melihat media sosial ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental seseorang. Paparan konten dan informasi yang bertubi-tubi rentan membuat seseorang kewalahan. Di sinilah pentingnya melakukan social media detox atau puasa melihat media sosial sebagai upaya membuat diri lebih fokus dan tenang.
Advertisement
Terkadang, seseorang bisa tanpa terasa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk melihat foto-foto dan video orang lain di media sosial. Aktivitas tersebut sayangnya tak ada manfaat signifikan terhadap dirinya sendiri.
Justru melihat media sosial terlalu banyak akan menyita waktu, energi terserap, dan pikiran menjadi semakin rumit. Kualitas tidur pun bisa terganggu sehingga membuat Anda sulit bangun dalam keadaan segar. Karena itu, Anda harus mulai menjauhkan diri dengan gadget dan segala hal di dalamnya.
Sebenarnya, paparan konten yang membuat kewalahan bukan hanya dari media sosial saja. Selalu berada di sekitar ponsel, laptop, smartwatch, hingga tablet membuat seseorang sangat terkoneksi sekaligus mudah terdistraksi.
Seseorang akan merasa terhubung dengan orang-orang yang ada di media sosial, namun justru tidak terhubung dengan realitas dan kehidupan nyata. Durasi yang dihabiskan untuk melihat perangkat elektronik membuat seseorang seakan “lupa” dengan apa yang ada di sekitarnya. Hal ini bisa menyebabkan masalah dengan keluarga, pekerjaan, dan parahnya membuat seseorang merasa kecanduan.
Detox social media perlu dilakukan apabila seseorang sudah terlalu kecanduan media sosial hingga mengganggu aktivitas sehari-harinya. Lantas, bagaimana cara melakukan puasa media sosial?
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk mewujudkan puasa sosmed adalah menentukan kapan waktu untuk berhenti mengakses gadget Anda. Periode ini berbeda antara satu orang dan lainnya, entah itu pagi hari, saat istirahat siang, atau menjelang waktu tidur.
Pastikan Anda menutup semua akun media sosial yang dimiliki. Tidak harus dihapus, kok. Anda bisa men-deactive sementara.
Mungkin digital detox terkesan sederhana, namun tidak begitu kenyataannya. Ketika melakukan puasa media sosial, sistem saraf dan respons stres tubuh secara alami akan mengambil alih. Rasanya seperti sedang mengalami alcohol withdrawal.
Untuk bisa menahan keinginan mengakses media sosial, sebisa mungkin temukan distraksi yang lebih menarik. Entah itu menekuni hobi, berjalan-jalan, berolahraga, atau aktivitas apapun yang bisa membuat lupa dengan perangkat elektronik di sekitar.
Apabila keinginan melihat ponsel terus menerus semakin sulit dihalau, letakkan ponsel di tempat yang tidak mudah diakses. Contohnya dengan mematikan atau meninggalkan ponsel di rumah saat pergi ke luar. Hanya perlu waktu beberapa jam saja tanpa ponsel, dapat memutus siklus kecanduan digital.
Jika meninggalkan ponsel tidak mungkin diwujudkan, setidaknya matikan notifikasi kecuali untuk aplikasi yang benar-benar penting saja. Tiadanya notifikasi terus menerus membantu meredam rasa stres dan membuat seseorang merasa bisa mengendalikan harinya.
Cara lain bisa juga dengan membatasi waktu mengakses media sosial, semisal hanya 1-2 jam saat jeda makan siang. Sekarang sudah banyak fitur yang memungkinkan seseorang membatasi akses sebuah aplikasi. Jika sudah melewati batasan waktunya, aplikasi akan menutup dengan sendirinya.
Baca juga: Tanda Kecanduan Media Sosial dan Cara Mengatasinya
Jangan sampai ponsel menjadi hal pertama dan terakhir yang dilihat ketika akan tidur dan baru bangun tidur. Bila memungkinkan, atur alarm dengan jam dan bukan ponsel. Setelah bangun, lakukan aktivitas lain dan jangan langsung melihat ponsel setidaknya selama beberapa menit atau beberapa jam.
Fear of Missing Out (FOMO) memang menjadi ketakutan para pengguna media sosial sekarang. Namun, Anda bisa menjaganya untuk lebih tenang saat bangun atau sebelum tidur. Menjaga untuk tidak FOMO juga membuat Anda jauh dari gangguan kecemasan.
Apabila seluruh anggota keluarga atau rekan kerja selalu terlihat asyik dengan ponsel masing-masing saat sedang berkumpul, saatnya menerapkan digital detox bersama. Buat aturan untuk tidak mengakses perangkat elektronik apapun saat family time atau bersama-sama. Awalnya terasa sulit, namun hal ini akan membuat setiap orang semakin terkoneksi secara nyata.
Mengingat waktu untuk mengakses media sosial sudah sangat dibatasi, lakukan kurasi apa saja yang berhak Anda lihat. Hindari orang-orang yang membuat pikiran tidak menyenangkan atau akun yang kerap menyebarkan berita bohong. Block juga siapa pun yang terkesan pamer atau tidak cocok dengan value Anda sebaiknya tidak diberi kesempatan untuk “tampil” saat Anda mengakses ponsel.
Ada banyak sekali manfaat puasa sosmed bagi kesehatan mental seseorang. Tak hanya mengangkat beban yang dapat membuat pikiran kewalahan bahkan stres, namun juga secara fisik. Menatap layar selama berjam-jam dengan gerakan konstan repetitif juga bisa berdampak buruk dalam jangka panjang.
Seseorang sudah berhasil melakukan vakum dari sosmed sekaligus menentukan apa yang layak dilihat dan tidak ketika mengakses media sosial. Dengan kata lain, kendali kehidupan kembali ada di tangannya.
Baca juga: Dampak Buruk Berdebat di Media Sosial untuk Kesehatan
Ingat, apa yang ada di media sosial bukan segalanya. Belum lagi dengan semua polesan yang justru membuat seseorang mempertanyakan mengapa dirinya tak seberuntung orang yang dilihatnya. Hal ini sifatnya sangat negatif, maka digital detox merupakan penyelamat untuk itu.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar gaya hidup yang terkait kesehatan mental, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Duchenne smile adalah sebutan untuk senyum tulus yang identik dengan terangkatnya dua sudut mulut dan pipi sehingga membuat sudut mata berkerut. Senyum ini dapat menular pada orang lain dan dapat memperbaiki mood.
Kecerdasan sosial adalah kemampuan mencapai kematangan berpikir dan bertindak untuk menjalankan peran manusia sebagai makhluk sosial dalam lingkungan.
Hari persahabatan sedunia diperingati setiap 30 Juli dan pertama dicetuskan PBB pada tahun 2011. Hari ini dibuat untuk merekatkan hubungan antar negara dan menghindari potensi konflik
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved