Ruptur uretra adalah penyakit urologi berupa diskontinuitas jaringan pada uretra yang umumnya disebabkan oleh trauma uretra. Trauma yang memicu ruptur uretra biasanya disebabkan oleh trauma tumpul.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
15 Mei 2019
Berkendara motor atau bersepeda dapat menyebabkan trauma uretra
Table of Content
Dari kota besar sampai daerah pelosok di Indonesia, motor adalah moda transportasi yang banyak dipilih. Begitu juga dengan sepeda, sekarang ini peminat olahraga sepeda semakin meningkat. Pemandangan pengendara sepeda dan motor sama-sama mengarungi kemacetan mungkin sudah tidak asing lagi.
Advertisement
Sudah menjadi rahasia umum juga bahwa keselamatan berkendara di negara kita belum menjadi prioritas. Hal ini didukung dengan angka kecelakaan pengendara motor di Indonesia yang cukup tinggi.
Salah satu cedera yang dapat terjadi akibat kecelakaan sepeda motor dan sepeda yang jarang mendapat sorotan adalah straddle injury. Cedera ini merupakan cedera pada daerah selangkangan, yang juga menjadi risiko semua pengendara motor dan sepeda.
Salah satu jenis cedera daerah selangkangan yang khas pada laki-laki adalah trauma pada uretra. Uretra berjalan di dalam perineum sampai ke ujung penis, yaitu bagian selangkangan yang melakukan kontak langsung dengan jok motor atau sepeda saat berkendara.
Jika terjadi tabrakan atau jatuh terkena stang saat berkendara motor atau sepeda, bagian uretra yang berjalan di dalam perineum ini paling rentan terkena trauma. Trauma uretra yang terjadi bergantung pada jenis trauma dan keparahannya, mulai dari lebam, berdarah, sampai uretra robek (ruptur uretra).
Ruptur uretra adalah penyakit urologi berupa diskontinuitas jaringan pada uretra yang umumnya disebabkan oleh trauma. Trauma yang memicu ruptur uretra biasanya disebabkan oleh trauma tumpul (misalnya akibat jatuh), fraktur pelvis, trauma tembus akibat tembakan, dan iatrogenik akibat pemasangan kateter ataupun pembedahan.
Ruptur uretra umumnya dialami oleh laki-laki dibandingkan perempuan karena faktor anatomis. Uretra pada laki-laki memiliki ukuran yang lebih panjang, sementara uretra perempuan lebih pendek dan tidak memiliki perlekatan bermakna pada tulang pubis.
Uretra yang mengalami trauma dapat menyebabkan gejala berupa:
Trauma uretra kerap dirasakan sebagai gejala yang ringan sehingga penderitanya seringkali tidak langsung memeriksakan diri ke dokter. Aliran darah ke jaringan yang terkena trauma dapat terganggu (iskemia), menyebabkan terbentuknya jaringan parut dan akhirnya terjadi penyempitan uretra. Kondisi penyempitan uretra ini disebut sebagai striktur uretra.
Umumnya penderita datang dengan gejala striktur uretra. Selain striktur uretra, komplikasi lain yang dapat disebabkan oleh trauma uretra adalah infeksi dan masalah berkemih.
Untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan, penting bagi Anda untuk memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami straddle injury. Gejala dapat muncul atau tidak sama sekali. Apabila ada darah keluar dari lubang uretra pasca trauma, penderitanya diharuskan untuk lebih waspada. Berikut beberapa penanganan trauma uretra yang perlu dilakukan:
Jika ada perdarahan yang aktif, bebat ditekan pada bagian yang berdarah untuk membantu menghentikannya.
Bungkus es dengan selapis handuk atau kain tipis, lalu tempelkan pada bagian tubuh yg mengalami trauma. Lakukan beberapa kali sehari selama 2-3 hari, masing-masing 15-20 menit. Kompres dingin dapat mengurangi nyeri dan bengkak.
Duduk berendam dalam bak berisi air hangat, dapat membantu mengurangi pembengkakan.
Untuk mengurangi nyeri, Anda dapat meminum obat antinyeri yang dijual bebas di apotik atau toko obat lainnya. Namun, obat penghilang rasa sakit tak boleh Anda konsumsi sembarangan.
Anda harus membaca label atau petunjuk penggunaan pada kemasan obat atau mengikuti instruksi dari dokter untuk mencegah Anda dari penyalahgunaan obat antinyeri.
Anda juga bisa langsung menanyakan kepada dokter mengenai interaksi obat, efek samping, dan apa-apa saja yang perlu diperhatikan saat akan mengonsumsi obat antinyeri.
Dokter mungkin akan perlu untuk memasang kateter langsung melalui kandung kemih (sistostomi), jika ditemukan tanda-tanda ruptur uretra atau jika Anda sulit buang air kecil. Kateter dimasukkan langsung ke dalam kandung kemih melalui sayatan kecil di perut. Kantong drain dipasang untuk menampung air seni.
Pemasangan kateter ini penting untuk menjaga aliran air seni tetap lancar dan mempercepat penyembuhan uretra yang terkena trauma.
Dalam kasus tertentu atau mengancam nyawa, operasi mungkin dibutuhkan untuk memperbaiki dan menyambungkan kembali jaringan uretra yang rusak.
Salah satu upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah straddle injury adalah menggunakan jok sepeda motor atau sepeda yang didesain tidak menimbulkan tekanan terlalu besar pada bagian perineum, tetapi lebih memberi tekanan pada bokong. Kendarai motor atau sepeda dengan badan yang tegak. Hindari mencondongkan badan ke stang.
Walaupun mengendarai motor atau sepeda tidak selalu aman, tetapi perlindungan diri dapat diupayakan untuk mencegah cedera-cedera berat.
Advertisement
Ditulis oleh dr. Adelina Haryono
Referensi
Artikel Terkait
Ureter dan uretra adalah bagian dari sistem kemih dan sistem reproduksi manusia. Meskipun namanya mirip, namun fungsi uretra dan ureter ternyata berbeda.
13 Mei 2019
Fungsi uretra pada pria adalah sebagai tempat keluarnya air seni dan sperma. Agar fungsinya tidak terganggu, kadar air minum yang dikonsumsi harus diperhatikan.
14 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved