Toxic productivity merupakan kebiasaan bekerja yang berlebihan untuk tujuan yang kadang tidak realistis. Kebiasaan ini tentu bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental seseorang.
2023-03-30 04:25:50
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Bekerja lebih banyak malah akan bikin Anda lebih lemas
Table of Content
Toxic productivity dianut oleh masyarakat yang sangat gila kerja atau mereka yang suka meraih sebuah mimpi yang kadang tak realistis. Kebiasaan ini mengarahkan orang untuk mengerahkan segala tenaganya untuk mencapai kesuksesan. Sayangnya, tidak semua yang ada di dalam pandangan ini bisa dibenarkan.
Advertisement
Bekerja keras karena keinginan dan kebutuhan mungkin akan membuat Anda lebih semangat. Namun, hal yang memaksa Anda untuk terus-menerus bekerja sampai tidak mementingkan hal lain yang menjadi “racun” dalam kehidupan. Jika dibiarkan, Anda malah berisiko mengalami masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental.
Anda yang mengalami toxic productivity bisa dilihat dari tanda-tanda yang muncul. Berhentilah sejenak dari pekerjaan Anda dan coba lihat tanda-tanda yang muncul. Berikut tanda-tanda yang mungkin muncul saat Anda sudah gila kerja:
Bekerja mulai dari pagi hingga malam mungkin menunjukkan kegigihan Anda dalam menjalankan kewajiban. Namun, hal tersebut sudah menjadi toxic saat Anda mulai mengabaikan diri sendiri dan orang lain.
Kegigihan ini sering membuat Anda lupa makan, minum, dan tidur. Hal ini bukanlah sesuatu yang sepele. Terlambat makan dan kurang tidur akan berbahaya untuk kesehatan Anda jika dilakukan terus-menerus.
Kegilaan dalam bekerja juga membuat Anda jauh dari orang-orang terdekat. Kecanduan bekerja akan membuat waktu Anda semakin sedikit untuk berinteraksi bahkan dengan orang yang tinggal satu atap sekalipun.
Saat dihadapkan dengan pekerjaan, Anda mungkin harus mengutamakan tanggung jawab Anda. Saat teman dan keluarga sudah bukan pilihan lagi dalam menjalin interaksi sosial, berarti Anda sudah berada dalam kehidupan pekerjaan yang salah.
Dalam satu hari, Anda mungkin berpikir bisa menyelesaikan 5-10 pekerjan. Di satu sisi, hal tersebut bisa dilakukan dengan banyak catatan. Anda sedang ingin bekerja atau pekerjaan yang dikerjakan terhitung cukup ringan.
Namun, berharap Anda bisa mengerjakan pekerjaan dalam jumlah yang sama setiap hari bisa jadi hal yang tidak masuk akal. Situasi dan kondisi diri bisa menyebabkan penurunan produktivitas harian.
Mereka yang kecanduan bekerja akan menganggap istirahat adalah aktivitas yang buang-buang waktu. Anda mungkin akan merasa berdosa jika tidur siang selama 30 menit atau tidur sebelum tengah malam. Merasa seperti itu juga? Mungkin ada yang salah dengan cara kerja Anda setiap harinya
Selain bekerja dan mencari nafkah, Anda juga perlu mengendurkan otot-otot dengan banyak aktivitas. Sayangnya, hal tersebut tidak bisa didapatkan jika sudah terjerat produktivitas yang berlebihan ini. Bisa saja Anda lupa bahwa bertemu dengan keluarga itu adalah hal yang menyenangkan.
Anda pun bisa saja mendadak mulai tidak menikmati aktivitas yang dulu sangat digemari. Hobi pun menjadi terasa membosankan sehingga Anda mulai enggan melakukannya.
Baca juga: Jaga Produktivitas dengan Tips Tidur Berikut Ini
Memiliki etos kerja yang tinggi sebenarnya baik, asal semuanya tidak berlebihan. Kecanduan bekerja ini bisa menjadi sangat berlebihan saat kita sudah menilai diri dari sebuah produktivitas. Anda baru merasa produktif saat menyelesaikan 10 pekerjaan dalam sehari.
Menghabiskan waktu bersama pasangan, keluarga, atau teman menjadi dosa besar biarpun hanya dilakukan dalam hitungan jam. Pasalnya, waktu untuk bekerja menjadi berkurang.
Sayangnya, “gila kerja” ini akan membuat seseorang menjadi sangat lelah dalam menjalani rutinitas. Lama-kelamaan, Anda mungkin akan merasa tidak semangat lagi dalam menjalani rutinitas harian. Apabila sudah terlalu parah, Anda mungkin akan enggan makan atau membalas pesan dari pasangan.
Perilaku toxic ini juga bisa menjauhkan Anda pada kehidupan sosial dan hobi menarik di sela-sela waktu senggang. Pada akhirnya, Anda pun tidak akan merasakan kenikmatan lagi saat melakukan hobi yang dulu sangat disukai.
Tetap ada cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini. Berikut langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kebiasaan gila kerja ini:
Toxic productivity akan selalu meminta Anda melakukan hal lain setelah menyelesaikan sebuah pekerjaan. Cobalah untuk sedikit mengubah kebiasaan tersebut. Alih-alih memikirkan pekerjaan selanjutnya, cobalah mencari cara untuk melakukan hal tersebut dengan mudah dan menyenangkan. Misalnya, berikan waktu Anda untuk beristirahat atau sebuah santapan lezat setelah menyelesaikan satu tugas.
To-do-list berguna untuk membuat Anda lebih teratur. Selain itu, rutin membuat segala rencana harian pun akan membuat Anda lebih paham tentang kapasitas diri. Anda akan menulis pekerjaan yang lebih prioritas untuk dikerjakan lebih dulu. Pastikan juga Anda menyelipkan beberapa aktivitas selain pekerjaan di dalam sana, seperti bermain game, menonton film, atau bermain bersama keluarga.
Bekerjalah pada jam kerja dan lakukan hal lain di luar waktu tersebut. Buatlah batasan tersebut dalam hidup Anda supaya tidak terjebak di dalamnya. Matikan notifikasi email pekerjaan di luar jam kerja untuk menghindari Anda membacanya.
Tenang, Anda masih bisa berhubungan dengan rekan kerja di luar jam kantor. Namun, buatlah perjanjian topik yang dibicarakan bukanlah pekerjaan.
Selalu ada maksud saat seluruh perusahaan memberlakukan jam makan siang untuk karyawannya. Manfaatkan waktu tersebut untuk benar-benar mengistirahatkan diri sesibuk apa pun Anda. Pastikan Anda tidak menggabungkan pekerjaan dengan menu makan siang. Jika bisa makan bersama dengan keluarga atau pasangan, lakukan untuk kembali mendekatkan diri dengan mereka.
Tidur bukan hanya untuk orang lemah. Tidur juga tidak membuktikan Anda pemalas dan tidak produktif. Malahan, tidur merupakan kebutuhan tubuh setiap hari. Tubuh dan pikiran Anda butuh istirahat dari segala rutinitas harian. Kesampingkan dulu segala pekerjaan dan kehidupan saat waktu tidur tiba.
Baca juga: Cara Meningkatkan Produktivitas Kerja supaya Lebih Efisien
Biarpun bekerja keras itu dibutuhkan untuk mencapai sesuatu, terlalu “gila kerja” juga tidak baik untuk kesehatan Anda. Membatasi diri dalam pekerjaan dan pandai memilih skala prioritas bisa menghindarkan Anda perilaku buruk. Selain itu, Anda tetap perlu mendapatkan tidur yang cukup setiap harinya guna menjaga kesehatan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar toxic productivity, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Juara dunia MotoGP asal Australia, Casey Stoner, mengaku sedang “dihantui” penyakit sindrom kelelahan kronis. Akibatnya, pria berusia 34 tahun itu jadi tidak bisa menjalankan aktivitasnya dengan normal. Sebenarnya, apa itu sindrom kelelahan kronis?
Teknik pernapasan 4-7-8 dapat membantu mengatasi masalah susah tidur yang disebabkan oleh gangguan kecemasan. Selain itu, teknik pernapasan ini juga dapat meredakan stres, mengurangi rasa sakit kepala akibat migrain, hingga mengatasi kelelahan.
Kelelahan kerja bisa terjadi pada siapa saja, di mana seseorang mengalami stres kronis karena pekerjaan. Kondisi ini juga memiliki berbagai tanda, seperti menurunnya produktivitas hingga gangguan tidur.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved