Toxic positivity adalah cara menekan emosi negatif untuk meningkatkan emosi positif yang dirasakan. Dampaknya dari toxic positivity ini adalah setres dan depresi.
2023-03-21 10:43:46
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Toxic positivity membuat Anda tidak dapat berekspresi secara lepas
Table of Content
Toxic positivity adalah istilah yang masih baru dan umumnya merujuk pada keadaan yang membuat orang mengesampingkan emosi negatif lainnya dan hanya merasakan emosi positif saja. Bila Anda sedang mengalaminya, Anda akan mengacuhkan rasa sedih dan marah, serta langsung menutupinya dengan pemikiran dan sikap positif.
Advertisement
Emosi-emosi negatif, seperti rasa sedih, kemarahan, kekecewaan, dan sebagainya merupakan emosi yang lumrah dan manusiawi. Emosi ini berperan untuk menimbulkan kesadaran akan kondisi yang sedang dihadapi. Jadi, memang
Dengan hanya fokus kepada emosi positif, Anda menekan atau bahkan menyangkal keberadaan dari emosi-emosi negatif tersebut. Toxic positivity tidak jauh berbeda dengan pemikiran ‘orang tangguh tidak boleh menangis’.
Saat masalah menghadang, sudah pasti Anda harus tetap optimis dan berpikiran positif agar tidak mudah goyah dan menyerah begitu saja. Namun, hanya terpatok pada hal-hal atau sisi yang positif saja bukanlah suatu pola pikir dan kebiasaan yang baik untuk dilakukan.
Selayaknya kehidupan, rasa senang dan sedih haruslah dirasakan secara adil, terlalu terpatok pada hal positif dan mengabaikan emosi lainnya dikenal dengan istilah toxic positivity. Kondisi ini biasanya sering terjadi dalam masyarakat dan mungkin bahkan Anda sendiri sedang mengalaminya.
Anda mungkin merasa bahwa menekan emosi negatif dan hanya fokus ke yang positif, membantu Anda untuk bisa tetap bersemangat. Faktanya, dengan melakukan hal tersebut, emosi positif ini justru bisa menjadi racun yang membuat Anda malah menjadi semakin stres karena tidak bisa menerima keadaan yang ada.
Anda juga akan semakin tidak menerima diri dan bahkan berimbas ke hubungan sosial. Anda mungkin akan mengelilingi diri dengan teman-teman yang tidak akan memberitahukan kebenaran kepada diri Anda atau bahkan bertengkar dengan orang-orang sekitar Anda.
Gangguan ini mungkin tidak disadari dan terus-menerus dilakukan untuk menutupi realita yang terjadi dalam hidup Anda. Lantas, apa saja tanda-tanda seseorang yang terjebak dalam pola pikir ini? Berikut adalah beberapa cirinya:
Saat Anda mengalami rasa sedih ataupun kecewa, Anda tidak mengutarakannya dan langsung menekan emosi tersebut dan menutupinya dengan rasa senang. Anda bahkan tidak berusaha untuk merasakan emosi negatif tersebut.
Anda sama sekali tidak mempedulikan dan bahkan menyepelekan emosi negatif serta hanya ingin merasakan emosi positif seperti rasa gembira, dan sebagainya. Anda tidak berempati terhadap apa yang dialami oleh orang lain dan menyuruh orang tersebut untuk tetap bersikap positif. Contohnya, ‘Jangan menangis, ayo pikirkan hal positif’
Pemikiran ‘semuanya atau tidak sama sekali’ sangat sering dilontarkan oleh orang-orang yang terjebak dalam pemikiran positif yang buruk. Anda mungkin menggunakan kalimat ‘semuanya pasti ada hikmahnya’ atau ‘semuanya akan baik-baik saja’
Emosi negatif yang melanda sering kali bukanlah emosi sederhana yang bisa diabaikan begitu saja. Orang dengan gangguan kesehatan mental ini akan berusaha untuk menekan emosi negatif tersebut dengan menyepelekannya ke dalam kata-kata positif sederhana. Mereka akan berpikir bahwa ‘nanti akan jadi lebih baik’ atau ‘fokus ke hal positif’
Seusai menekan semua emosi negatif tersebut, Anda merasa bersalah karena sebenarnya Anda menyadari bahwa apa yang dilakukan tidaklah tepat, tetapi tetap dilakukan karena Anda percaya bahwa itu adalah hal yang benar.
Baca juga: Penyebab Pikiran Negatif dan Pengaruhnya pada Kesehatan Mental
Daripada mengabaikan dan menghindari emosi negatif, Anda sebaiknya merasakan emosi tersebut. Cobala untuk menghadapi masalah dan menerima keadaan yang terjadi. Setelahnya, Anda dapat mencoba untuk melihat sisi terangnya.
Anda tidak perlu berlama-lama larut dalam emosi negatif, tetapi tidak berarti Anda menekannya. Dari kesadaran akan emosi yang dialami, Anda bisa menemukan kekuatan untuk bangkit kembali dan mencari solusi yang tepat.
Alih-alih menghindarinya karena tidak ingin menjadi lebih besar, hadapi emosi negatif tersebut dan cari cara yang sehat untuk mengatasinya. Misal, Anda bisa membicarakan masalah yang dialami kepada orang terdekat. Dengan demikian, Anda akan merasa lebih lega dibandingkan harus berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja.
Emosi berperan untuk memberikan kesadaran dan menuntun Anda untuk menjadi lebih baik. Bila Anda merasa sedih akan suatu hal, Anda akan menyadari bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang penting dan dipedulikan.
Bila Anda mengalami kesulitan untuk mengekspresikan emosi yang dialami atau tidak mampu menghadapi emosi yang dialami, jangan sungkan untuk mengunjungi psikiater atau psikolog.
Baca juga: Manfaat Berpikir Positif
Tidak semua hal yang berbau positif baik untuk kesehatan mental Anda. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah memaksakan pikiran positif terus-menerus dalam diri Anda. Cobalah untuk menggabungkan pikiran positif dan negatif agar lebih seimbang.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kesehatan mental secara umum, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Terkadang saat banyak hal yang mengalihkan perhatian, sulit untuk berkonsentrasi. Namun ada beberapa cara melatih fokus yang layak dicoba mulai dari menulis jurnal hingga digital detox.
Collard greens adalah sayuran sejenis sawi yang bernutrisi sangat tinggi. Penelitian membuktikan bahwa sayuran ini dipercaya dapat mencegah penyakit kanker dan osteoporosis.
Berbicara soal diabetes pasti selalu berhubungan dengan gula darah. Biasanya seseorang bisa dikatakan terkena diabetes jika kadar gula darah lebih tinggi dari batas normal. Ketahui angkanya di sini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved