Tonsilitis difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae yang berbahaya. Kondisi ini adalah penyakit serius yang bisa ditandai dengan amandel membengkak, adanya selaput tebal abu-abu yang menutupi amandel, hingga sakit tenggorokan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
13 Des 2020
Tonslitis difteri bisa mematikan jika diabaikan
Table of Content
Tonsilitis (radang amandel) adalah peradangan yang terjadi pada tonsil atau amandel. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh virus dan dapat sembuh tanpa pemberian obat antibiotik. Tidak hanya itu, infeksi bakteri juga bisa menyebabkan tonsilitis. Bakteri yang biasanya menyebabkan masalah ini adalah streptococcus pyogenes.
Advertisement
Tahukah Anda kalau tonsilitis bisa disebabkan oleh penyakit difteri? Tonsilitis difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium Diphtheriae. Difteri adalah infeksi serius yang biasanya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan.
Berikut adalah gejala-gejala yang mungkin muncul jika Anda mengalami tonsilitis yang disebabkan oleh difteri.
Difteri adalah penyakit menular dan tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan tepat sehingga komplikasi dan risiko lain yang berbahaya dapat dihindari.
Penyebab tonsilitis difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium Diphtheriae. Seseorang bisa mengalami tonsilitis difteri saat terpapar bakteri ini. Beberapa bentuk penularan penyakit ini dapat melalui:
Tetesan bersin atau batuk orang yang terinfeksi difteri dapat terisap masuk ke saluran pernapasan.
Bakteri penyebab difteri dapat menularkan penyakit ini lewat barang-barang pribadi, seperti handuk atau tisu bekas, yang terkontaminasi bakteri tersebut.
Beberapa orang mungkin dapat menjadi pembawa bakteri Corynebacterium Diphtheria tanpa gejala sehingga mereka tanpa sadar menularkannya kepada orang lain.
Bakteri penyebab tonsilitis difteri dapat menghasilkan racun yang dapat merusak jaringan di area infeksi. Tonsilitis difteri yang tidak tertangani dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti gangguan pernapasan hingga kerusakan jantung dan saraf.
Tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri menghasilkan membran keras berwarna abu-abu yang dapat menghalangi jalan napas. Racun yang menyebar melalui aliran darah juga dapat merusak jaringan tubuh lainnya, misalnya otot jantung.
Saat terjadi komplikasi, beberapa kondisi yang dapat dialami adalah:
Racun yang dihasilkan bakteri penyebab difteri juga dapat melumpuhkan saraf pengontrol otot pernapasan sehingga pasien mungkin akan membutuhkan alat bantu pernapasan.
Baca Juga
Pengobatan difteri dilakukan segera dan agresif karena ini merupakan penyakit serius. Jenis obat-obatan yang dapat diberikan pada penderita tonsilitis difteri, yakni:
Obat antibiotik mampu membunuh bakteri penyebab penyakit dalam tubuh dan menyembuhkan infeksi yang Anda alami. Jenis obat ini juga dapat mengurangi waktu penularan difteri. Beberapa jenis antibiotik untuk mengobati difteri adalah penisilin atau eritromisin.
Jika Anda memiliki alergi atau tidak tertangani dengan pemberian satu jenis antibiotik, dokter mungkin akan memberikan antibiotik lainnya. Minumlah antibiotik sesuai anjuran dokter dan harus dihabiskan.
Dokter juga mungkin akan memberikan obat antitoksin yang mampu melawan racun difteri. Obat ini umumnya disuntikkan ke pembuluh darah atau otot.
Sebelum memberikan antitoksin difteri, dokter harus memastikan terlebih dahulu bahwa pasien tidak memiliki alergi terhadap antitoksin.
Obat simptomatik adalah obat yang diberikan untuk mengatasi gejala-gejala yang muncul akibat infeksi. Jenis obat-obatan ini adalah adalah obat batuk, obat demam, atau pelega tenggorokan.
Penderita tonsilitis bakteri kemungkinan besar harus dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) untuk mendapatkan perawatan intensif. Isolasi juga perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran pada orang lain.
Untuk mencegah diri dari terinfeksi tonsilitis difteri, saat ini telah tersedia vaksin difteri yang diberikan sebagai imunisasi bagi bayi dan anak-anak. Selain itu, pola hidup sehat juga perlu dijaga untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kebersihan diri sekaligus lingkungan sekitar.
Jika Anda pernah melakukan kontak langsung atau berhubungan erat dengan pasien tonsilitis difteri, pastikan untuk mengingat apakah Anda pernah mendapatkan imunisasi difteri sebelumnya atau tidak. Jika Anda tidak pernah atau tidak yakin, lakukan langkah-langkah berikut:
Untuk membatasi kontak dengan orang lain, ada baiknya untuk melakukan pengecekan jadwal praktek dan melakukan reservasi secara online seperti lewat SehatQ terlebih dahulu.
Jika Anda punya pertanyaan lainnya seputar difteri, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Batu amandel terbentuk saat sisa makanan, sel mati dan berbagai zat lainnya terperangkap di amandel. Gejalanya bermacam-macam, mulai dari bau napas tak sedap hingga radang tenggorokan.
23 Mar 2021
Tonsil adalah organ kecil yang berada di belakang tenggorokan. Fungsi utama tonsil adalah memerangi virus dan bakteri yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan.
23 Mei 2023
Imunisasi pentavalen adalah vaksin dengan 5 antigen sekaligus untuk mencegah berbagai penyakit mematikan. Beberapa penyakit tersebut adalah difteri dan infeksi selaput otak.
30 Jun 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved