Beredar rumor bahwa tocilizumab dapat menyembuhkan pasien virus corona Covid-19 yang sudah kritis. Namun, efektivitas obat radang sendi ini dibantah oleh para peneliti Amerika Serikat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
14 Sep 2020
Beberapa studi telah menunjukkan hasil menjanjikan mengenai tocilizumab.
Table of Content
Menurut studi terbaru, obat bernama tocilizumab menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan ketika digunakan untuk mengobati pasien Covid-19 yang sudah berada dalam kondisi kritis di Italia.
Advertisement
Klaim ini diperkuat oleh pernyataan para peneliti di sana, yang menyatakan bahwa obat radang sendi tersebut sudah membuahkan hasil memuaskan pada dua pasien Covid-19.
Bahkan, pada Maret silam, seorang dokter dari Rumah Sakit Pascale di Italia menyerukan pemerintah untuk lebih sering menggunakan tocilizumab dalam mengobati pasien Covid-19.
Tocilizumab masuk dalam golongan obat injeksi yang bekerja sebagai penghambat interleukin-16 (IL-6). Tubuh memproduksi IL-6 saat mengalami peradangan.
Tocilizumab bekerja dengan cara menghambat efek IL-6 pada penderita radang sendi atau rheumatoid arthritis. Selain radang sendi, obat tocilizumab dapat digunakan untuk mengobati juvenile idiopathic arthritis poliartikular maupun sistemik.
Tocilizumab memiliki efek samping, seperti infeksi pernapasan, sakit kepala, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan peningkatan enzim hati. Bahkan, penggunaan obat ini sering dikaitkan dengan munculnya infeksi tuberkulosis, sepsis (bakteri di dalam darah), dan infeksi jamur.
Tidak hanya itu, tocilizumab dianggap tidak boleh digunakan oleh pasien yang infeksinya masih aktif karena obat ini dianggap dapat memunculkan penyakit baru pada sistem saraf.
Beberapa studi juga menunjukkan bahwa tocilizumab dapat menyebabkan turunnya sel darah putih, reaktivasi herpes zoster, dan reaksi alergi.
Selain manfaat dan efek samping di atas, bagaimana cara tocilizumab bekerja dalam mengobati Covid-19?
Obat tocilizumab dipercaya dapat mengurangi reaksi berlebih dan berbahaya terhadap virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebut badai sitokin.
Badai sitokin ini tak hanya memacu tubuh pasien untuk melawan virus corona, tapi juga melawan sel dan jaringan tubuhnya sendiri. Dalam kasus Covid-19, badai sitokin dipercaya dapat menyebabkan komplikasi gangguan pernapasan, bahkan sampai memicu kematian.
Di Tiongkok, para peneliti mencoba memberikan tocilizumab pada 20 pasien Covid-19. Dari percobaan itu, sekitar 19 pasien berhasil keluar dari rumah sakit hanya dalam waktu 2 minggu. Namun sayangnya, studi hanya dilakukan dalam skala kecil. Para ahli juga tidak membandingkan obat tocilizumab dengan plasebo.
Begitu pula di Italia, di mana sebuah studi menjabarkan bahwa tocilizumab dapat menurunkan kematian akibat Covid-19 sampai 39 persen. Sayangnya, studi ini masih bersifat retrospektif dan perlu studi-studi lanjutan lagi.
Meskipun banyak rumor menjanjikan mengenai obat tocilizumab dalam menyembuhkan pasien Covid-19, para peneliti dari Robert Wood Johnson University Hospital Somerset, Amerika Serikat menyatakan, tidak ada bukti kuat bahwa tocilizumab dapat menyembuhkan pasien Covid-19 yang sudah parah.
Dalam studi yang diikuti oleh 132 pasien, diketahui bahwa tocilizumab tak mengurangi angka kematian sama sekali.
Perusahaan obat raksasa asal Swiss bernama Roche juga mengaku bahwa obat tocilizumab tidak berpengaruh dalam mengobati pasien Covid-19 yang sudah parah. Dalam studinya, ditemukan bahwa tocilizumab gagal dalam mengurangi angka kematian dan tingkat keparahan virus corona.
Sejauh ini, BPOM-nya Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA), juga belum menyetujui penggunaan obat tocilizumab pada pasien Covid-19.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia juga menyatakan, rumor penggunaan tocilizumab yang dipercaya dapat sembuhkan pasien Covid-19 adalah disinformasi belaka.
Mereka beranggapan, penggunaan obat tocilizumab masih belum bisa dibuktikan. Sebab, ilmuwan di Tiongkok maupun Amerika Serikat masih berusaha untuk membuktikan efektivitas obat tersebut.
Baca Juga
Kesimpulannya, efektivitas obat tocilizumab dalam menyembuhkan pasien Covid-19 dalam keadaan kritis belum bisa dibuktikan. Sebab, ilmuwan di seluruh dunia masih mencoba untuk membuktikan keampuhan obat tocilizumab dalam menyembuhkan pasien Covid-19.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Obat gondongan di rumah dapat dilakukan dengan mengompres menggunakan kompres es, mengoleskan gel lidah buaya dan lainnya. Selain itu, terdapat makanan pantangan yang sebaiknya Anda patuhi agar bisa segera pulih.
6 Jun 2019
Virus korona yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, hingga saat ini masih mewabah di seluruh dunia. Sampai saat ini, belum ada vaksin yang bisa digunakan untuk mencegahnya.
21 Jan 2020
Manfaat allopurinol untuk turunkan asam urat, waspadai juga efek sampingnya. Jenis obat yang juga tersedia dalam bentuk generik ini hanya boleh dikonsumsi atas resep dokter.
29 Nov 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved