KB alami adalah salah satu cara untuk mengendalikan kemungkinan kehamilan tanpa melibatkan alat kontrasepsi. Beberapa cara dapat dilakukan untuk menjalani KB alami.
21 Agt 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Cara KB alami bisa menjadi pilihan bagi pasangan yang tidak cocok dengan alat kontrasepsi lain
Table of Content
KB alami adalah salah satu cara untuk mengendalikan kemungkinan kehamilan tanpa menggunakan alat kontrasepsi apapun, baik kondom maupun kontrasepsi hormonal. Misalnya, pil KB, susuk, KB suntik, dan spiral (IUD).
Advertisement
Kaum hawa yang memilih metode KB alami biasanya tidak menginginkan efek samping, yang mungkin muncul dari penggunaan kontrasepsi hormonal. Sebagian wanita mungkin sudah mencobanya, tapi tidak cocok dengan jenis kontrasepsi tersebut.
Untuk mencegah kehamilan dengan menggunakan metode ini, yang harus dicermati adalah masa subur wanita. Masa subur merupakan periode di mana ovulasi atau keluarnya ovum dari indung telur kemungkinan besar sedang terjadi, sehingga kemungkinan terjadi pembuahan dan kehamilan akan lebih tinggi.
Pada sebagian besar perempuan, perkiraan masa suburnya berlangsung enam hari tiap bulannya, atau tiap satu siklus menstruasinya. Pada masa subur ini, hubungan seksual harus dihindari atau mesti menggunakan kondom agar tidak terjadi kehamilan.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk memperkirakan kapan masa subur perempuan berlangsung. Apa sajakah metode KB alami tersebut?
Baca juga: Cara Mencegah Kehamilan Tanpa KB yang Bisa Dilakukan
Metode ini memang berdasarkan kalender untuk memantau siklus menstruasi dan kemudian memperkirakan masa subur. Menggunakan metode KB alami dengan kalender harus memahami pola menstruasi untuk bisa menentukan kapan masa subur.
Sebagai contoh, mari pelajari perhitungan masa subur pada seorang wanita yang memiliki siklus haid normal, yaitu jangka waktu antara 28 sampai 32 hari per siklus. Gambaran siklus mentruasinya kira-kira sebagai berikut:
Baca Juga
Untuk menentukan masa subur, Anda harus melakukan langkah-langkah di bawah ini:
Perkiraan masa subur adalah hari ke-10 sampai hari ke-23 pada siklus menstruasi. Pada satu waktu di periode tersebut, ovulasi akan terjadi. Jadi, hindari hubungan seksual atau gunakan kondom jika tetap berhubungan intim pada periode tersebut.
Metode ini diketahui efektivitasnya hanya mencapai sekitar 24 persen dalam mencegah kehamilan.
Metode KB alami ini memperkirakan waktu ovulasi dengan cara mencermati perubahan suhu tubuh, yang sedikit meningkat setelah ovulasi. Pengamatan perubahan suhu tubuh dilakukan selama beberapa siklus haid hingga mendapatkan pola yang bisa menjadi perkiraan saat ovulasi.
Untuk mengukur suhu tubuh basal, langkah yang mesti Anda lakukan meliputi:
Untuk menggunakan metode pengamatan dan pencatatan suhu basal tubuh, seorang wanita harus dalam keadaan sehat, tidak mengalami demam, dan cukup tidur, supaya hasilnya akurat.
Lendir serviks pada masa ovulasi cukup mudah dikenali. Mulai dari warnanya yang bening hingga konsistensinya yang sangat cair dan licin mirip dengan putih telur mentah.
Baca juga: Jenis-Jenis KB, Pilih yang Paling Tepat untuk Anda
Untuk menggunakan cara KB alami berdasarkan lendir serviks, berikut langkah-langkahnya:
Penggunaan metode KB secara alami memang bebas dari efek samping. Tetapi cara ini tidak seefektif metode kontrasepsi lainnya.
Memberikan ASI eksklusif dapat menghambat proses ovulasi dan menstruasi pada ibu yang baru melahirkan. Ini bisa menjadi pilihan KB secara alami setidaknya hingga bayi berusia 6 bulan dan belum masuk masa MPASI.
Untuk mencegah kehamilan dengan ASI eksklusif, Anda harus siap menyusui bayi kapanpun dia membutuhkannya pada siang dan malam. Bayi biasanya membutuhkan asupan ASI setiap 4 jam sekali. Namun, cara ini tidak akan efektif jika Anda menyusui dengan memerah ASI dan jadwal pemberian ASI tidak eksklusif atau saat bayi sudah memasuki masa MPASI.
Sejumlah bahan dari alam yang terkenal bisa bantu mencegah kehamilan di antaranya adalah kunyit. Rupanya, cara KB alami dengan kunyit pernah diuji pada penelitian yang di publikasikan dalam jurnal Molecular Reproduction and Development NIH. Penelitian menunjukkan, kandungan kurkumin pada kunyit dapat menurunkan motilitas (pergerakan sperma), proses akrosom (sperma menembus sel telur) dan pembuahan.
Bahkan, pengujian yang dilakukan pada tikus ini menunjukkan bahwa kurkumin bisa menyebabkan penurunan kesuburan yang drastis. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas kurkumin pada proses pembuahan manusia.
Selain kunyit, ada juga cara KB alami dengan daun sirih yang dikenal bisa bisa mencegah kehamilan. Namun, belum ada penelitian lebih lanjut yang menjelaskan tentang penemuan tersebut.
Baca Juga
Tingkat kegagalan metode KB secara alami mencapai 24%. Ini berarti, terdapat satu dari empat wanita yang bisa tetap hamil meski telah mencegah kehamilan dengan cara KB alami. Hal ini dapat disebabkan karena pergeseran masa haid atau masa subur yang tidak diperhatikan oleh seorang wanita. Bisa juga karena masa hidup sperma di dalam rahim wanita yang usianya bervariasi sehingga tetap dapat terjadi pembuahan.
Bila ingin memilih cara alami sebagai alternatif, Anda harus benar-benar cermat dan disiplin sehingga berhasil mencegah kehamilan. Selamat mencoba!
Jika Anda ingin berkonsultasi pada dokter terkait KB alami yang ampuh untuk menunda kehamilan, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kesehatan reproduksi remaja perlu diperhatikan dan dijaga sejak dini untuk menghindari penyakit menular seksual dan HIV. Salah satu caranya adalah dengan menjaga kebersihan.
Cara melancarkan haid setelah KB suntik 3 bulan sebenarnya mudah. Salah satunya adalah dengan jaga berat badan ideal.
KB untuk pria atau kontrasepsi pria juga bisa Anda pilih sebagai salah satu cara untuk menunda kehamilan. Meskipun kontrasepsi hormonal khusus pria dapat digunakan untuk mencegah kehamilan, namun jenis kontrasepsi yang paling umum digunakan oleh pria adalah kondom.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved