logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

8 Cara Mempraktikkan Toilet Training Anak dan Usia Tepat untuk Melakukannya

open-summary

Toilet training adalah tahap di mana anak belajar untuk buang air besar dan kecil di toilet tanpa menggunakan popok. Bagaimana cara melatih si kecil untuk melakukannya?


close-summary

2023-03-26 11:28:11

| Aby Rachman

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Mengajarkan toilet training dapat dilakukan saat anak Anda sudah menunjukkan tanda kesiapan

Toilet training membutuhkan kesiapan anak untuk memulainya

Table of Content

  • Apa itu toilet training?
  • Toilet training usia berapa?
  • Tanda anak siap toilet training
  • Tips melatih toilet training pada anak
  • Apa yang harus dilakukan ketika anak masih ngompol di malam hari?

Toilet training penting untuk dilakukan agar dapat meminimalisir anak ngompol pada siang atau malam hari. Pelatihan ini memang bukan hal mudah dan orangtua harus menjalaninya dengan penuh kesabaran. Toilet training merupakan proses belajar anak untuk buang air besar atau kecil di toilet.

Advertisement

Pada tahap ini, anak belajar untuk tidak buang air di popok atau celana seperti sebelumnya. Hal ini dapat menjadi salah satu tanda tumbuh kembang anak. Namun, sebelum melakukan potty training, orangtua harus memahami tanda kesiapan anak terlebih dahulu.

Apa itu toilet training?

Secara harfiah, toilet training artinya latihan toilet. Dikutip dari Very Well Family, toilet training adalah tahap anak-anak belajar untuk memahami dan mendengarkan tubuhnya ketika ingin buang air kecil atau besar.

Pada fase ini, anak dapat belajar untuk segera pergi ke kamar kecil untuk berkemih atau buang air besar.

Fase pelatihan yang juga dikenal sebagai potty training ini memungkinkan anak untuk tidak menggunakan popok lagi.

Meski begitu, orangtua perlu memastikan bahwa anak sudah siap melakukan toilet training.

Toilet training usia berapa?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, potty training adalah pelatihan yang dapat dilakukan jika si kecil sudah siap melakukannya.

Meski demikian, sebagian orangtua mungkin masih belum tahu dan bertanya-tanya, toilet training sebaiknya di usia berapa?

Kesiapan anak-anak untuk bisa pergi ke kamar mandi sendiri akan berbeda-beda. Sebelum memasuki usia 12 bulan, anak biasanya belum bisa mengontrol keinginan untuk buang air besar atau buang air kecil. Tanda-tanda kesiapan itu biasanya muncul pada usia 18-24 bulan.

Kesiapan secara usia harus diikuti dengan ketertarikan anak dan orangtua untuk melakukan pelatihan ini. Kesiapan secara fisik dan emosi ini penting untuk menunjang kesuksesan dalam mengajarkan toilet training untuk anak.

Tanda anak siap toilet training

Selain dari segi usia, anak biasanya menunjukkan tanda siap toilet training, seperti:

  • Anak terlihat tidak nyaman dengan kondisi popok yang basah
  • Tertarik menggunakan toilet
  • Bisa berjalan sendiri ke kamar mandi dan membuka celana sendiri
  • Popok kering hingga 2 jam pemakaian
  • Jadwal buang air besar anak bisa diprediksi
  • Anak dapat menerima perintah sederhana
  • Anak bisa memberikan tanda lewat ekspresi, postur, ataupun kata-kata ketika dia ingin buang air besar atau kecil.

Setelah melihat tanda-tanda potty training itu, bersiaplah untuk melakukan pelatihan.

Tips melatih toilet training pada anak

Untuk memulai pelatihan buang air besar dan kecil di toilet, anak dan orangtua harus siap. Setelah siap, lakukanlah beberapa cara mengajarkan anak toilet training berikut:

1. Kenalkan pada toilet

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam proses potty training adalah biarkan anak mengenal fungsi toilet. Tempatkan potty chair di kamar mandi anak atau kamar mandi terdekat.

Lalu, biarkan anak duduk di atasnya dengan berpakaian lengkap atau bermain di sekitarnya dan meminta ia menggunakannya ketika perlu. Katakan bahwa ia harus pergi ke toilet dan melepas popok atau celananya jika ingin buang air besar atau kecil.

2. Beri contoh pada anak

Supaya anak lebih mudah melakukan toilet training, Anda dapat memberinya contoh menggunakan toilet. Ketika Anda akan buang air kecil, ajak anak pergi ke toilet. Lalu, tunjukkan bagaimana Anda duduk atau jongkok dan jelaskan mengenai apa yang Anda lakukan.

3. Ajarkan anak cara menggunakan toilet

Dalam proses toilet training untuk balita, ajarkan ia cara menggunakan toilet dengan tepat. Pastikan anak memakai celana yang mudah dilepas dan dipakai agar tidak repot.

Ketika anak terlihat ingin buang air kecil, bawa ia ke toilet. Selanjutnya, ajarkan anak duduk atau jongkok yang benar di toilet. Ajarkan pula ia membersihkan alat kelaminnya setelah buang air dan flush atau siram toilet. Setelah itu, pastikan anak mencuci tangannya dengan bersih.

4. Menjadikan rutinitas

Anda harus menjadikan pergi ke toilet saat ingin buang air sebagai rutinitas anak. Misalnya, saat anak bangun tidur, ajak anak pergi ke toilet untuk buang air kecil. Selain itu, Anda juga dapat mengajaknya ke toilet setelah 45 menit minum banyak air, atau 15-30 menit setelah makan. Hal ini akan membuat anak terbiasa untuk buang air di toilet.

5. Beri anak dukungan

Jika anak belum memahami fungsi toilet dan masih saja ngompol di celana, teruslah memberikan pemahaman dan memberinya dukungan. Jangan lupa pula untuk memujinya ketika dia kooperatif. Hal ini akan membuatnya lebih bersemangat untuk belajar buang air di toilet.

6. Menyingkirkan popok di rumah

Cara toilet training untuk anak 2 tahun yang bisa orangtua coba adalah menyingkirkan popok di rumah.

Dikutip dari Mayo Clinic, saat anak sudah bisa buang air kecil atau besar di kamar mandi, rayakan pencapaian itu dengan menyingkirkan popok di rumah.

Orangtua boleh memberikan stiker atau daftar bintang untuk anak supaya ia semakin termotivasi untuk belajar potty training.

7. Ajak anak membeli celana dalam pilihannya

Cara toilet training untuk anak 2 tahun yang dapat terasa menyenangkan bagi si kecil adalah belanja celana dalam.

Ajaklah anak untuk memilih celana dalamnya sendiri. Nantinya, si kecil dapat memilih celana dalam dengan motif atau warna yang ia suka.

Cara melatih toilet training anak ini diharapkan bisa membuat si buah hati merasa termotivasi dan semangat untuk tidak lagi mengompol atau buang air besar di celana dalam.

8. Mengetahui ciri-ciri anak ingin buang air

Orangtua juga perlu lebih aktif untuk mengajari anak toilet training. Salah satu cara yang bisa dicoba selanjutnya adalah memahami ciri-ciri anak ingin buang air.

Misalnya, anak Anda tiba-tiba terdiam dan menyendiri di pojok ruangan. Cobalah tanyakan kepadanya, "Apakah kamu ingin buang air? Jika iya, mari kita ke toilet bersama-sama."

Seiring berjalannya waktu, anak diharapkan dapat pergi ke toilet sendiri dan meminta tolong untuk dibukakan celananya.

Baca Juga

  • White Noise Adalah Metode Tidurkan Bayi, Kenali Pro Kontranya
  • Dari 8 Kecerdasan Manusia, Manakah Potensi yang Anda Miliki?
  • Memahami Kecerdasan Visual Spasial dan Ciri-cirinya

Apa yang harus dilakukan ketika anak masih ngompol di malam hari?

Mengajari toilet training bayi tentu bukan hal yang mudah. Tahapan toilet training pada anak juga perlu dilakukan secara perlahan agar anak tidak ‘kaget’.

Sekalipun anak sudah dilatih untuk memakai toilet saat siang hari, ia mungkin masih akan mengompol di malam hari. Jangan panik, sebaiknya lakukan hal-hal berikut:

  • Alasi tempat tidur dengan plastik atau gunakan seprai antiair untuk memudahkan saat membersihkan kasur.
  • Mintalah anak untuk ke kamar mandi setiap sebelum tidur dan segera setelah dia bangun.
  • Gunakan celana toilet training saat tidur, ketimbang menggunakan popok.
  • Katakan pada anak untuk pergi ke kamar mandi sendiri atau minta diantar setiap kali dia ingin buang air.

Jika ingin berdiskusi lebih lanjut seputar toilet training, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

tips parentingmengompolibu dan anaktumbuh kembang anak

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved