Dampak aplikasi cari jodoh yang bisa memunculkan kecanduan hingga kecemasan berlebih. Gunakanlah secara bijak dan ketahui batas pemakaiannya.
4.5
(6)
20 Jun 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Mencari pasangan lewat aplikasi pencarian jodoh, membuat seseorang fokus pada penampilan luar semata.
Table of Content
Kemajuan teknologi saat ini membuat segalanya menjadi instan, termasuk di dalamnya urusan percintaan. Dengan menjamurnya berbagai situs dan aplikasi cari jodoh, Anda boleh jadi menemukan pasangan dalam waktu sekejap.
Advertisement
Meski memudahkan, aplikasi cari jodoh tetap memiliki sisi gelap. Aplikasi tersebut memiliki potensi untuk mengganggu kondisi mental Anda. Kondisi ini akan diperparah jika sebelumnya Anda memiliki gangguan kecemasan dan depresi.
Mencari pasangan lewat aplikasi cenderung membuat sebagian penggunanya fokus pada sisi luar seseorang. Misalnya fisik dan bentuk rupa dari foto profil pengguna lain.
Anda bisa menyukai seseorang dalam sekejap karena bentuk fisiknya saja. Namun rasa tersebut akan hilang beberapa waktu kemudian. Anda mungkin juga cenderung mengabaikan hal-hal yang lebih dalam, seperti nilai komitmen, persahabatan, dan kesukaan bersama.
Fenomena tersebut berpotensi membuat sebagian orang kehilangan kepercayaan diri. Rendahnya kepercayaan diri ini dapat menjadi faktor risiko berbagai gangguan mental, termasuk di antaranya kondisi depresi.
Selain itu, aplikasi cari jodoh juga memungkinkan penggunanya mengalami penolakan secara langsung. Makin banyak penolakan yang diterima seseorang, makin besar peluang untuk mengalami dampak psikologis yang negatif.
Aplikasi cari jodoh akan “memaksa” Anda untuk melakukan banyak hal. Jika terus seperti itu, Anda akan mengalami gangguan di bawah ini:
Mencari pasangan, termasuk melalui aplikasi jodoh, memang akan terasa sulit. Sangat wajar jika Anda merasa sedikit down apabila ditolak atau belum menemukan seseorang yang ideal. Apabila gejala-gejala di atas mulai Anda rasakan, mulailai sedikit mengurangi penggunaan aplikasi cari jodoh.
Ada beberapa tips yang disarankan untuk Anda dalam menggunakan situs dan aplikasi kencan. Tips tersebut di antaranya:
Seperti yang telah disampaikan di atas, penggunaan aplikasi kencan identik dengan penolakan dari pengguna lain, yang mungkin Anda taksir. Anda harus mempersiapkan diri untuk kondisi ini. Jika tidak, sebaiknya tunda pemakaian aplikasi cari jodoh.
Sebaiknya Anda tidak membuka aplikasi kencan apabila sedang berada dalam kondisi hati dan pikiran yang tidak nyaman. Hal ini bisa menghindari Anda dari kemungkinan yang lebih parah.
Jangan cepat menilai seseorang tidak cocok dengan Anda apabila tidak merasa cocok saat chat. Anda mungkin bisa mencoba untuk berbincang lewat telepon atau bertemu langsung di tempat yang ramai dan aman.
Agar tidak membuang waktu, saat berbincang Anda bisa sampaikan kriteria yang Anda cari. Misalnya, Anda mencari pasangan yang memiliki hobi yang sama dengan Anda.
Beberapa orang boleh jadi tidak memiliki kepercayaan diri, humor yang sesuai, atau cara komunikasi yang baik seperti Anda. Coba untuk lebih berpikiran terbuka saat berbicara dengan mereka.
Apa yang ditanam, itu yang akan Anda tuai. Coba untuk selalu berbaik hati dalam menggunakan aplikasi kencan. Misalnya, jika Anda merasa tidak cocok setelah berbincang dengan seseorang, sampaikan dengan bahasa yang sopan.
Setelah mengetahui risikonya bagi kesehatan mental, kini Anda harus lebih bijak ya, jika ingin menggunakan aplikasi pencarian teman kencan. Jangan lupa untuk melakukan langkah-langkah di atas, agar terhindar dari gangguan kesehatan mental, akibat menggunakan aplikasi tersebut.
Baca Juga
Aplikasi cari jodoh akan membuat Anda menemukan orang yang tepat. Namun, aplikasi juga memberikan dampak buruk yang membuat gangguan mental. Jadi, cobalah menggunakannya secara aman.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar hubungan percintaan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Erotomania membuat penderitanya yakin bahwa ada individu yang mencintainya. Penyebabnya bisa terkait dengan gangguan kejiwaan lainnya seperti bipolar, skizofrenia, dan depresi.
Egois adalah orang yang selalu mementingkan diri sendiri. Ia juga tidak mau dikritik, suka melebih-lebihkan pencapaian, namun takut mengambil risiko. Berikut beberapa karakteristik dari orang egois.
Gangguan suasana hati (mood disorder) yang bisa memunculkan perasaan mudah lelah, gelisah, dan marah. Mood disorder pun memiliki berbagai jenis dengan gejala yang berbeda
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved