Perawatan perineum bertujuan memastikan kenyamanan dan kesehatan area kewanitaan Anda setelah persalinan. Apa saja yang harus Anda lakukan?
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
8 Mei 2020
Seorang wanita sedang menjalani proses persalinan normal
Table of Content
Merawat bayi baru lahir merupakan tugas yang menyita perhatian. Di samping itu, Anda tetap harus merawat diri pascapersalinan, salah satunya ialah melakukan perawatan perineum jika melahirkan lewat vagina alias persalinan normal.
Advertisement
Perineum adalah daging tipis yang berada di antara vagina dan anus. Lapisan yang mengandung saraf ini bisa robek ketika Anda mengejan untuk melahirkan bayi dalam proses persalinan normal.
Meskipun demikian, Anda tidak perlu khawatir karena 9 dari 10 ibu yang melahirkan melalui vagina mengalami perineum robek. Hanya saja, derajat robeknya perineum mungkin berbeda pada setiap wanita sehingga perawatan perineum yang harus dilakukan juga berbeda.
Baca Juga
Derajat robeknya perineum dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya:
Robeknya perineum sendiri dibagi ke dalam empat tingkatan sesuai dengan tingkat keparahannya. Tingkat pertama ditandai dengan robek sedikit sehingga tidak perlu dilakukan tindakan apapun karena bisa sembuh dengan sendirinya lewat perawatan yang baik.
Dalam tingkat kedua, luka perineum adalah sampai menembus otot sehingga harus ditangani dengan cara dijahit. Tingkat ketiga dan keempat adalah robeknya perineum hingga menembus jaringan atau bahkan sampai ke area anus sehingga harus diatasi lewat operasi kecil.
Baca juga: Bekas Jahitan Melahirkan Normal Perih, Apakah Berbahaya?
Setelah dokter melakukan tindakan pada perineum sesuai tingkat keparahan robekan, Anda harus melanjutkannya dengan melakukan perawatan perineum.
Perawatan ini dilakukan untuk memberi rasa nyaman sekaligus menghindari infeksi yang mungkin terjadi di area kewanitaan pascapersalinan.
Cara perawatan luka perineum yang dimaksud adalah:
Anda tetap disarankan untuk mandi dua kali sehari untuk menjaga kebersihan badan dan area perineum.
Jika bekas jahitan Anda terasa nyeri ketika buang air kecil, Anda boleh membasuhnya dengan air hangat, tapi tidak diperkenankan berendam di air panas karena dikhawatirkan menimbulkan pendarahan yang lebih parah.
Pastikan juga area perineum tidak lembap meski Anda tengah menjalani masa nifas. Anda bisa menggunakan pembalut, tapi hindari penggunaan tampon karena dapat mengakibatkan infeksi pada vagina.
Perawatan perineum ini akan meminimalisir terjadinya konstipasi yang kemudian menarik bekas jahitan di area perineum sehingga menimbulkan nyeri.
Makan makanan berserat (termasuk buah dan sayur) serta memperbanyak konsumsi air putih juga akan menghindarkan Anda dari konstipasi yang sering terjadi pada ibu setelah persalinan.
Anda tidak disarankan untuk minum obat atau suplemen yang tidak dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Obat atau suplemen yang dimaksud termasuk obat tradisional maupun jamu.
Tidak jarang luka robekan perineum menimbulkan nyeri. Untuk itu, Anda dapat meminum obat pereda nyeri, seperti paracetamol (acetaminophen), ibuprofen, maupun obat yang diberikan oleh dokter.
Wanita yang baru melahirkan tidak disarankan untuk berhubungan seksual selama masa nifas. Namun, dokter akan menyarankan Anda untuk menundanya hingga perawatan perineum selesai, yakni setidaknya empat minggu pascapersalinan.
Selama proses penyembuhan, hindari mengangkat benda berat atau mengejan selama beberapa hari setelah luka dijahit. Anda juga bisa melakukan senam kegel untuk memperkuat otot dan mempercepat proses penyembuhan luka jahitan setelah melahirkan.
Selesainya perawatan perineum pada ibu nifas ditandai dengan area perineum yang tidak lagi terasa nyeri. Anda dapat mengonfirmasinya melalui pemeriksaan pascapersalinan di bidan atau dokter kandungan yang menangani Anda.
Lamanya perawatan perineum sendiri akan tergantung dari pola hidup sehat yang Anda lakukan, terutama cara Anda menjaga kebersihan, bergerak, dan makanan bergizi yang Anda konsumsi. Perawatan perineum yang tidak benar akan menyebabkan terjadinya infeksi.
Secara umum, jahitan setelah melahirkan normal adalah prosedur yang aman dan luka bisa kembali pulih dalam waktu beberapa hari. Namun, waktu pulihnya jahitan perineum tergantung pada derajat robekan yang dialami.
Menurut baby centre, pada derajat kedua, lamanya jahitan untuk sembuh membutuhkan waktu dua hingga tiga minggu. Jahitan akan menyatu dengan daging dan hilang dengan sendirinya dalam waktu ini.
Sementara jika mengalami robekan derajat tiga atau empat, waktu penyembuhannya akan lebih panjang. Anda mungkin akan merasa nyeri dan tidak nyaman selama sebulan atau lebih lama, apalagi jika persalinan dijalani dengan episiotomi.
Baca juga: Perawatan Setelah Melahirkan untuk Mempercepat Masa Penyembuhan
Normalnya, luka perineum akan membaik setelah enam minggu pascapersalinan. Namun, Anda dapat memeriksakan diri ke dokter bila menemukan tanda-tanda sebagai berikut:
Apa pun keluhan Anda selama masa perawatan luka perineum, konsultasikan dengan dokter. Termasuk bila ada kekhawatiran seputar hubungan seksual pascamelahirkan yang mungkin ada di benak Anda.
Jika ingin berkonsultasi secara langsung, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Butuh waktu untuk kembali berhubungan seks setelah operasi caesar. Anda perlu mempertimbangkan faktor pemulihan rahim dan leher rahim, hingga kesiapan mental untuk berhubungan seks kembali. Tunggu proses penyembuhan operasi caesar selesai sebelum kembali melakukan aktivitas seksual.
9 Mei 2019
Proses pembukaan 1 sampai 10 pada persalinan bisa membuat ibu hamil merasakan sensasi yang berbeda-beda. Umumnya, fase pertama adalah tahapan terpanjang. Kenali tanda atau ciri-cirinya!
4 Agt 2023
Kelahiran prematur terjadi apabila usia bayi dalam kandungan kurang dari 37 minggu. Biasanya, si Kecil bisa mengalami komplikasi bayi prematur seperti anemia, radang paru, hipotermia dan banyak penyakit lainnya.
15 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved