Menjelaskan virus corona pada anak mungkin akan membingungkan bagi Anda. Jika tidak dijelaskan dengan mudah, anak akan sulit memahami dan merasa cemas.
2023-02-21 07:04:44
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Dampingi anak dalam mengakses informasi terkait pandemi corona
Table of Content
Infeksi virus corona yang menyebabkan pandemi menimbulkan kecemasan bagi masyarakat. Anak-anak, terutama yang masih belia, mungkin juga akan khawatir dalam melihat pemberitaan pandemi tersebut.
Advertisement
Diperlukan strategi yang tepat untuk menjelaskan wabah virus corona pada Si Kecil agar ia tetap memahami dengan baik, namun menghindari cemas dan takut berlebihan.
Agar anak tak panik berlebihan, tips berikut bisa Anda terapkan dalam menyampaikan informasi terkait wabah virus corona:
Sebelum menjelaskan kepada Si Kecil tentang infeksi virus corona, Anda tentu harus memperkaya diri dengan informasi yang tepat terlebih dahulu. Hindari informasi yang terindikasi hoaks dengan merujuk pada sumber resmi dan terpercaya.
SehatQ dengan rutin memberikan informasi terkait infeksi virus corona atau COVID-19. Anda juga bisa merujuk pada lembaga resmi, seperti Kementerian Kesehatan RI dan World Health Organization (WHO).
Penjelasan mengenai COVID-19 harus menyesuaikan dengan usia anak. Tentu Anda membutuhkan pendekatan yang berbeda ketika harus memberi penjelasan pada Si Kakak dan Si Adik:
Memberikan pertanyaan mendasar ini membantu Anda untuk mengeksplorasi apa saja yang Si Kecil ketahui. Anda juga bisa mengidentifikasi apakah mereka disusupi hoaks atau informasi yang kurang tepat.
Beberapa anak mungkin mau diajak berbicara untuk mendiskusikan wabah virus corona tersebut. Namun, jika Si Kecil belum terlihat tertarik, Anda mungkin dapat menunda sebentar untuk membicarakannya. Anda mungkin juga tak perlu menjelaskan terlalu detil, jika Si Kecil belum tertarik untuk mengetahui lebih lanjut.
Kadangkala, pertanyaan yang keluar dari mulut anak mungkin tak akan disangka. Apabila ada pertanyaan yang belum yakin bisa dijawab, Anda disarankan untuk jujur menyampaikannya bahwa Anda belum mengetahuinya. Janjikan Anda akan mencari informasi secepatnya dari sumber yang terpercaya.
Masyarakat dunia diimbau untuk tidak panik namun tetap waspada dalam menyikapi pandemi corona. Hal ini juga perlu diterapkan pada Si Kecil. Anda bisa menggunakan suara yang menenangkan dalam menjelaskan informasi terkait pandemi corona. Jangan sampai Si Kecil ikutan panik yang bisa tertular dari intonasi dan nada bicara Anda.
Misalnya, Anda bisa menyampaikan bahwa beberapa orang mengalami sakit yang menyerupai pilek dan flu.
Menjadi hal yang lumrah jika beberapa anak menjadi takut dan cemas. Sampaikan bahwa mereka bisa dengan bebas menyampaikan kecemasan mereka kepada Anda sebagai orangtua dan tidak menyimpannya sendiri.
Misalnya, apabila Buah Hati Anda cemas bahwa ia akan tertular, jawablah dengan tenang penularan hanya terjadi jika penderita berinteraksi dekat dengan orang yang sudah tertular atau berada di kerumunan. Jadi, selama orang-orang tetap berada di rumah saja dan menjaga jarak dari orang lain, penularan mungkin tak akan terjadi.
Anda bisa menjelaskan kepada Si Kecil bahwa selama seseorang melakukan tindakan pencegahan, kecil kemungkinannya untuk tertular virus corona. Mengajari anak tersebut, termasuk dengan:
Anda bisa menyampaikan dengan tenang pada Si Kecil bahwa semua pihak berusaha untuk menangani penyakit ini. Misalnya, tenangkan mereka bahwa ilmuwan dunia tengah berusaha untuk menemukan obat dan vaksin virus corona.
Anak-anak yang saat ini merupakan kelompok digital native rentan terpapar informasi hoaks terkait wabah virus corona. Selalu awasi konten yang mereka terima, serta sampaikan dengan bahasa Anda dalam memahami berita yang mereka lihat.
Anda juga mungkin mau menggali cara ia mencerna informasi tersebut, sehingga Anda bisa mengoreksi dengan bahasa yang lebih halus .
Si Kecil mungkin tahu bahwa orang lanjut usia rentan terpapar virus tersebut, dan mengkhawatirkan kondisi anggota keluarga lain. Anda bisa dengan rutin melakukan video call dengan nenek, kakek, dan anggota keluarga besar lain untuk menenangkan hatinya.
Lakukan pula aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan di rumah, seperti memasak bersama dan piknik di rumah. Dengan begitu, anak akan lebih enjoy di rumah dan membantu meredakan kekhawatirannya.
Banyaknya informasi yang beredar mengenai virus corona bisa saja memengaruhi kesehatan mental, khususnya pada anak. Rasa panik dan perubahan aktivitas adalah segelintir dampak dari mewabahnya virus yang mengancam pernapasan ini.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengendalikan kecemasan Anda bersama anak dalam menghadapi pandemi virus corona:
Anak tentu merasa bosan jika terus-terusan berada di rumah, terlebih di masa-masa pandemi virus corona ini. Ide aktivitas di atas dapat diterapkan agar anak tidak merasa bosan, pikirannya teralihkan, dan mengajarkannya untuk tidak menggunakan gagdet terus menerus.
Membicarakan sebuah wabah penyakit pada anak, termasuk wabah corona, mungkin akan membuat Anda bingung untuk menentukan strategi yang tepat. Tips di atas bisa Anda terapkan agar ia tak panik berlebihan, dalam menyikapi pandemi corona.
Semoga bermanfaat!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa varian baru virus covid dari India berjenis B1617 sudah masuk ke Indonesia. Mutasi virus dari Inggris dan Afrika Selatan pun sudah terdeteksi. Terbaru, varian delta yang merupakan mutasi virus B1617 menyebabkan peningkatan kasus yang cukup signifikan di beberapa kota di Indonesia.
Masker yang digunakan banyak orang untuk menghindari paparan virus dan bakteri penyebab penyakit memiliki dua sisi berbeda, yaitu sisi berwarna hijau dan sisi berwarna putih. Sudah tahukah Anda cara pakai masker yang benar?
Cara mencegah lansia dari penularan virus corona sangat penting dilakukan. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh yang sudah melemah dapat meningkatkan risiko penularan virus corona pada lansia.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved