Bagi sebagian kaum lansia, masa pensiun merupakan masa-masa membosankan yang menyedihkan dan membuat mereka mempertanyakan identitas dirinya. Namun, masa pensiun sebenarnya bisa membahagiakan apabila lansia tahu bagaimana cara menghadapinya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
25 Apr 2023
Masa pensiun seharusnya menyenangkan apabila lansia tahu bagaimana cara menghadapinya
Table of Content
Masa pensiun bukanlah hal yang mudah bagi sebagian besar orang yang sudah lanjut usia. Beberapa menganggap masa pensiun adalah masa-masa membosankan yang membuat kaum lansia mempertanyakan keberhargaan dirinya.
Advertisement
Berbagai macam pekerjaan dan kesibukan yang dilakukan sebelum memasuki masa pensiun memberikan kaum lansia suatu tujuan atau pencapaian yang membuat dirinya merasa dibutuhkan dan berharga.
Tidak jarang, beberapa orang yang sudah berada dalam masa pensiun mengalami depresi ataupun masalah kesehatan karena kurangnya aktivitas fisik. Oleh karenanya, kaum lansia perlu menghadapi masa pensiun dengan baik untuk mencegah gangguan mental dan fisik menghantui.
Masa pensiun bisa menimbulkan depresi pada lansia dengan membuatnya mempertanyakan keberhargaan dan identitas dirinya dalam keluarga maupun masyarakat. Terkadang, masa pensiun juga bisa menjadi pengingat kaum lansia akan ketakutannya terhadap penyakit dan kematian.
Meskipun dapat terjadi, tetapi tidak berarti para kaum lansia tidak dapat mencegah efek negatif dari periode ini. Nah, apabila ada anggota keluarga yang sudah memasuki masa pensiun, Anda bisa mencoba membantu mereka untuk memahami dan menerapkan sejumlah tips menghadapi masa tersebut berikut ini:
Saat memasuki periode pensiun, lansia mungkin menyangkal bahwa dirinya memang sudah semestinya berada dalam masa pensiun. Hal ini terlebih pada lansia yang semasa kerjanya telah memiliki jabatan maupun pencapaian-pencapaian yang tinggi. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai post power syndrome.
Sayangnya, penyangkalan ini justru membuat lansia kerap merasakan emosi negatif hingga akhirnya memicu pandangan pesimis terhadap periode pensiun yang datang dan mau tidak mau harus dijalani.
Untuk mengatasinya, Anda bisa meyakinkan lansia agar jangan menekan emosi yang dirasakan. Merasa sedih karena sudah pensiun memang wajar. Namun, perlu diingat bahwa hal ini jangan sampai berlarut-larut dan tuntunlah ia untuk bisa menerima kenyataan tersebut.
Sudah pensiun tidak berarti bahwa lansia sudah kehilangan tujuan hidup sepenuhnya. Tujuan hidupnya tidak hanya berkisar di pekerjaan. Karenanya, jangan jadikan masa pensiun sebagai penghambat Anda dalam menjalani hidup.
Ajak lansia berdiskusi untuk menentukan tujuan hidup selanjutnya, misalnya seperti menjadi sukarelawan, berpergian ke luar negeri, ataupun bahkan sekedar membantu cucu-cucu untuk bisa mengerjakan pekerjaan sekolah.
Anda juga bisa mengajak lansia untuk membuat beberapa pencapaian-pencapaian kecil sebelum menghadapi pensiun nanti. Buatlah pencapaian-pencapaian kecil yang rinci dan realistis, seperti menurunkan berat badan sebanyak tiga kilogram setiap bulannya, dan sebagainya.
Banyak lansia yang takut menghadapi masa pensiun oleh karena ia merasa tidak lagi memiliki penghasilan sehingga khawatir bagaimana nantinya harus mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Itu sebabnya, mempersiapkan dana pensiun menjadi tips menghadapi periode pensiun selanjutnya yang perlu diterapkan agar lansia terhindar dari pikiran-pikiran negatif tersebut dan ia bisa menikmati masa pensiun dengan tenang dan penuh kepastian.
Masa pensiun bukan berarti lansia tidak memiliki jadwal harian. Hal ini justru semestinya dapat digunakan sebagai waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang sebelumnya ingin dilakukan namun terhalang oleh kesibukan lainnya seperti bekerja.
Agar kegiatan lansia tersebut berjalan dengan lancar, ada baiknya untuk membuat jadwal harian. Misalnya, pagi waktunya untuk berolahraga atau berkebun, siang membaca buku atau bermain musik, dan sore hingga malam waktunya berkumpul bersama keluarga.
Baca Juga
Agar masa pensiun bahagia, ada sejumlah kegiatan setelah pensiun yang dapat dilakukan oleh para lansia, yaitu sebagai berikut:
Saat sedang dalam masa pensiun, lansia justru harus tetap rutin berolahraga untuk menutupi kekurangan aktivitas fisik yang sebelumnya dilakukan saat bekerja. Tidak hanya untuk menjaga kesehatan fisik, olahraga lansia juga bermanfaat untuk merawat kesehatan mental.
Menikmati masa pensiun juga dapat dilakukan dengan cara kembali mempererat hubungan bersama sahabat dan keluarga. Anda bisa menjadwalkan sesi berkumpul bersama teman lamanya ataupun bermain bersama cucu-cucu dan anggota keluarga lainnya di rumah.
Selain berkumpul bersama sahabat dan keluarga, tidak ada salahnya menggunakan waktu luang di masa-masa pensiun untuk berkenalan dengan orang baru. Lansia bisa mengikuti suatu komunitas tertentu dengan hobi atau ketertarikan yang sama ataupun mengikuti kegiatan sosialisasi tertentu.
Menjadi sukarelawan tidak hanya untuk mengisi waktu luang, tetapi juga untuk menambah teman serta menjaga agar lansia sehat dan tetap produktif.
Menjadi sukarelawan tidak harus mengikuti kegiatan yang menguras fisik, Anda bisa menjadi sukarelawan dalam memasak untuk orang-orang di pinggir jalan sampai menjadi tenaga pengajar sukarela.
Ingin tetap aktif? Anda tidak perlu serta merta hanya sekedar menjalani hobi Anda, Anda bisa menjadi pekerja paruh waktu ataupun bekerja di rumah, seperti menjadi penulis, pengajar anak-anak, dan sebagainya.
Apabila Anda atau anggota keluarga mengalami kesulitan dalam menghadapi masa pensiunnya sampai mengganggu kegiatan sehari-hari, jangan malu untuk mengunjungi psikolog, psikiater, ataupun konselor.
Dalam menerapkan tips menghadapi masa pensiun pada lansia, dukungan dari anggota keluarga, caregiver, maupun orang-orang terdekat lainnya sangat dibutuhkan. Selain itu, jangan ragu juga untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui tips-tips lainnya yang terkait dengan masa tua.
Konsultasi medis kini lebih mudah dan cepat lewat layanan live chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play. Gratis!
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Orang sabar bisa memelihara hubungan dengan orang lain, karir, dan kesuksesannya lebih baik. Selain itu menjadi orang sabar menjadikan Anda pribadi yang lebih baik. Namun, perlu waktu dan usaha keras untuk bisa menjadi orang sabar.
18 Jun 2020
Menurut psikologi, warna biru bisa melambangkan ketenangan dan kedamaian. Warna biru juga bisa berarti stabil, andal, aman, dan produktif. Namun, tidak sedikit juga orang yang mengaitkan warna biru dengan kesedihan atau tanda bahaya.
19 Okt 2022
Demotivasi adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang kehilangan motivasi atau semangat untuk melakukan sesuatu dan mencapai tujuan tertentu. Bila dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini akan mengganggu kehidupan Anda.
20 Apr 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved