Slow learner adalah anak-anak yang kecerdasannya di bawah rata-rata. Penyebabnya beragam, seperti faktor keturunan hingga trauma psikis. Untuk mengatasinya, orangtua bisa mencoba permainan kreatif dalam belajar hingga melibatkan teman-temannya.
8 Apr 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Anak yang slow learner mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, dan berhitung
Table of Content
Sebagian anak dapat mengalami masalah dalam mempelajari informasi baru. Meski terlihat normal, mereka membutuhkan lebih banyak waktu ketimbang anak-anak lain pada umumnya. Kondisi yang dikenal sebagai slow learner ini berpotensi menimbulkan kesenjangan dan berdampak buruk pada penderitanya.
Advertisement
Jika Anda khawatir si kecil mengalaminya, Anda dianjurkan untuk memahami ciri-ciri anak slow learner, kemungkinan penyebab, hingga langkah-langkah untuk beradaptasi dengannya.
Dikutip dari kamus American Psychological Association (APA), slow learner adalah anak-anak yang kecerdasannya di bawah rata-rata.
Istilah slow learner juga sering disematkan secara tidak tepat untukanak-anak dengan disabilitas intelektual ringan dan anak-anak yang perkembangan intelektualnya lambat
Walaupun demikian, anak slow learner tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok dari segi fisik, sosial, dan emosionalnya. Mereka pun kerap ditempatkan di kelas yang sama dengan anak-anak lainnya.
Dilansir dari School Psychologist Files, slow learner adalah istilah untuk mendeskripsikan seorang anak yang memiliki keterampilan akademik memadai untuk belajar, tetapi pada tingkat dan kedalaman di bawah rata-rata dari anak-anak sebayanya.
Kebalikan dari slow learner adalah fast learner. Lantas, apa perbedaan di antara keduanya?
Fast learner artinya adalah seseorang yang memiliki keterampilan untuk menjadi pemikir strategis dan pendengar yang baik sehingga bisa diaplikasikan untuk belajar dan menyerap informasi dengan cepat.
Anak yang slow learner bisa kesulitan dalam mempelajari sesuatu. Mereka juga mengalami hambatan dalam menguasai suatu keterampilan sampai mahir.
Gangguan ini umumnya mempengaruhi kerja otak dalam melakukan keterampilan verbal dan nonverbal.
Berikut adalah ciri-ciri kesulitan belajar yang bisa dialami anak slow learner:
Beberapa pakar menyebut anak yang lambat dalam menunjukkan kemampuan membaca mengalami disleksia.
Dalam kasus ini, anak mungkin kesulitan dalam memahami dan mengingat kata yang dibaca. Bisa juga mereka mengalami kesulitan memilih huruf yang tepat untuk disebutkan atau mengombinasikannya dalam sebuah kata atau kalimat.
Jika keterampilan membaca sudah bisa dikuasai, anak-anak slow learner tetap menemukan kesulitan dalam beberapa hal, misalnya:
Selain membaca, slow learner juga dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam menulis. Pasalnya, menulis merupakan keterampilan yang lebih kompleks dibanding membaca.
Anak butuh menghubungkan sensor motorik mereka dalam melihat, memproses informasi, lalu menuangkannya dalam kata-kata.
Ciri-ciri kesulitan belajar ini dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya:
Salah satu keterampilan dasar yang mungkin sulit dikuasai anak slow learner adalah berhitung. Kesulitan tersebut dapat menyebabkan mereka mengalami:
Ciri-ciri anak slow learner juga bisa dilihat dari keterampilan nonverbalnya. Anak dengan gangguan belajar ini juga mengalami masalah dalam mengartikan informasi nonverbal lainnya.
Mereka bisa saja kesulitan menghafal sesuatu, mengetahui letak benda, berinteraksi dengan lingkungan, dan keterampilan lain yang dibutuhkan dalam kehidupan sosial.
Anak-anak dengan kesulitan belajar ini biasanya dapat mengalami kesulitan dalam sejumah hal, seperti:
Slow learner tidak terjadi dengan sendirinya pada anak. Berikut adalah sejumlah faktor yang dapat menjadi penyebab slow learner pada anak.
Keturunan termasuk salah satu kemungkinan penyebab anak lambat belajar.
Jika Anda termasuk salah satunya, cobalah untuk mengantisipasi kemungkinan masalah ini terjadi pada buah hati Anda.
Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan penanganan yang tepat.
Kemungkinan penyebab slow learner lainnya adalah paparan alkohol atau obat-obatan yang bisa mengganggu perkembangan janin saat hamil.
Bukan hanya itu, kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah juga bisa menyebabkan masalah yang sama. Faktor pertumbuhan rahim yang buruk juga sering dikaitkan dengan slow learner.
Slow learner juga bisa disebabkan karena faktor eksternal. Salah satunya adalah perlakuan buruk dari orang-orang di sekitar anak.
Perlakuan buruk, apalagi jika berkelanjutan, dapat memicu trauma psikis pada anak. Faktor ini dinilai mampu mempengaruhi perkembangan otak anak.
Kecelakaan yang menyebabkan cedera kepala atau sistem saraf juga termasuk kemungkinan penyebab gangguan belajar anak, termasuk slow learner.
Makanan dan benda-benda yang terkontaminasi zat beracun juga dapat menjadi faktor penyebab kesulitan belajar ini.
Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati dalam menggunakan dan mengonsumsi berbagai produk, terutama yang mengandung bahan-bahan berbahaya.
Tugas Anda sebagai orangtua adalah memberikan perhatian lebih kepada anak. Kasih sayang dan cinta dari Anda lebih dibutuhkan dibandingkan dengan pola belajar keras untuk membuatnya bisa seperti anak-anak lain.
Orang yang seharusnya bekerja keras dalam menghadapi masalah ini adalah Anda. Kesabaran dan perilaku yang baik bisa membantu anak slow learner menganggap bahwa semua ini ada jalan keluarnya. Mereka akan merasa bahwa ada harapan besar yang diberikan orangtuanya.
Lakukan beberapa hal di bawah ini supaya Anda bisa beradaptasi dengan anak yang memiliki gangguan belajar seperti slow learner.
Yakinlah bawah kondisi ini bisa diatasi oleh Anda dan anak. Mungkin ada beberapa rintangan yang akan dihadapi di kehidupan sosial dan sekolah anak.
Maka dari itu, Anda perlu menemukan sekolah terbaik untuk si kecil. Di sisi lain, Anda juga perlu mengapresiasi setiap pencapaian kecil dalam perkembangan anak.
Mencari banyak referensi tentunya perlu Anda lakukan. Lakukan banyak riset dengan membaca berbagai buku dan artikel tentang slow learner.
Selain itu, konsultasi dengan dokter dan ahli juga dapat membantu Anda memahami masalah ini.
Anda mungkin harus mengulang beberapa hal sampai anak mengerti. Di sinilah, Anda harus kembali belajar untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan mereka.
Hal ini kemungkinan dapat menyebabkan Anda frustrasi untuk menemukan cara terbaik mengajari anak. Jika cara yang tepat sudah ditemukan, Anda akan menjadi orang yang paling bahagia.
Orangtua akan selalu jadi panutan anak. Untuk itu, Anda harus selalu menularkan energi positif kepada si kecil.
Tunjukkan bahwa Anda benar-benar sayang kepada anak. Terapkan juga semua yang Anda pelajari sebaik mungkin kepada mereka.
Meskipun sebagian besar waktu Anda akan dihabiskan dalam membimbing anak slow learner, Anda tidak boleh lupa untuk memperhatikan diri sendiri.
Sisihkan waktu untuk beristirahat supaya stres yang Anda rasakan bisa mereda. Sebaiknya, Anda jangan menumpuk perasaan tersebut karena dapat menular kepada anak.
Metode pembelajaran memiliki peranan penting dalam proses menuntut ilmu dari anak slow learner.
Supaya mereka dapat belajar dengan maksimal, cobalah gunakan metode belajar yang lebih kreatif dan menyenangkan, misalnya menggunakan permainan atau belajar di alam bebas.
Terkadang, anak-anak slow learner dapat dipandang sebelah mata oleh teman-teman di kelasnya. Dalam kasus yang lebih parah, bisa saja beberapa temannya melakukan bullying atau perundungan.
Jika ini kasusnya, orangtua disarankan untuk bekerjasama dengan guru untuk mensosialisasikan kondisi slow learner kepada teman-teman anak.
Mintalah mereka untuk berempati agar anak slow learner bisa merasa didukung dan akhirnya belajar secara maksimal di sekolah.
Baca Juga
Slow learner bisa terjadi pada anak karena keturunan, gangguan sewaktu dalam kandungan, hinga perlakuan buruk.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda harus bekerja keras dalam membimbing anak. Anda dituntut untuk lebih banyak belajar dalam menghadapi anak yang mengalami gangguan slow learner.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar slow learner dan gangguan belakar, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beragam cara makan yang benar dan etika di meja makan untuk anak di antaranya membersihkan tangan dan wajah, jangan mendahului orang lain saat makan, hingga bersikap sopan di meja makan.
Ada beberapa jajanan anak sekolah yang sebaiknya dihindari, misalnya yang mengandung pengawet dan pewarna tekstil. Apa saja jajanan anak yang perlu dihindari dan jenis jajanan apa saja yang aman?
Bullying adalah tindakan menindas atau menganggu orang lain demi mempertahankan eksistensi diri. Cara mencegah dan mengatasi bullying oleh anak bisa dilakukan dengan kerjasama antara orangtua dan sekolah untuk meredakan emosi anak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved