logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Mental

Tips Mencegah Gangguan Stres Pascatrauma Perempuan Lebih Rentan Alami PTSD, Ini Dia Tips-tips Mencegahnya!

open-summary

Gangguan stres pascatrauma (Post-traumatic stress disorder/PTSD) merupakan kondisi mental yang dipicu oleh kejadian yang menakutkan. Untuk mencegahnya, mintalah dukungan dari orang sekitar.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

31 Mei 2019

Kekerasan seksual yang lebih banyak dialami wanita dapat menyebabkan PTSD

Kejadian traumatis seperti kekerasan seksual dapat menyebabkan seseorang menderita gangguan stres pascatrauma

Table of Content

  • Perempuan lebih mungkin mengalami gangguan stress pascatrauma
  • Faktor risiko gangguan stres pascatrauma
  • Bagaimana cara mencegah PTSD?

Seseorang yang pernah mengalami kejadian traumatis seperti kekerasan seksual atau perang sangat mungkin menderita gangguan stress pascatrauma.

Advertisement

Gangguan stres pascatrauma (Post-traumatic stress disorder/PTSD) merupakan kondisi mental yang dipicu oleh kejadian yang menakutkan, baik mengalami sendiri atau menyaksikan kejadian tersebut. Biasanya gangguan ini ditandai dengan teringatnya kejadian masa lalu, mimpi buruk, dan kecemasan.

Baca Juga

  • Cara Mengatasi Stres yang Dapat Dibiasakan Sendiri
  • Cara Menghentikan Kebiasaan Berbohong, Butuh Tekad dan Kemauan Keras
  • Beragam Manfaat Meditasi untuk Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik

Sebagian besar orang yang melalui kejadian traumatis memiliki kesulitan dalam menyesuaikan diri, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka akan merasa lebih baik.

Namun, jika gejala semakin parah, bertahan hingga hitungan bulan bahkan tahun, dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari Anda, bisa jadi Anda mengalami gangguan stress pascatrauma.

Perempuan lebih mungkin mengalami gangguan stress pascatrauma

Di Amerika, sebanyak 5.2 juta orang dewasa menderita PTSD dalam setahun. Perempuan diketahui lebih mungkin untuk memiliki PTSD dibanding laki-laki.

Hal ini mungkin disebabkan fakta bahwa perempuan lebih sering menjadi korban dari kekerasan, penganiayaan, dan pemerkosaan yang merupakan kejadian traumatis bagi mereka.

Faktor risiko gangguan stres pascatrauma

Semua orang dari kalangan usia manapun dapat mengalami PTSD. Berikut beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko memiliki PTSD setelah mengalami kejadian traumatis:

  • Mengalami trauma yang lama dan sangat kuat
  • Memiliki pengalaman trauma lain dalam hidup, seperti kekerasan pada masa kanak-kanak
  • Memiliki pekerjaan yang berisiko terpapar kejadian traumatis seperti anggota militer
  • Memiliki gangguan mental lainnya seperti cemas atau depresi
  • Memiliki masalah dengan penyalahgunaan zat
  • Memiliki dukungan keluarga dan teman yang rendah
  • Memiliki keluarga sedarah yang mengalami gangguan mental termasuk cemas dan depresi

Berikut merupakan kejadian-kejadian yang dapat memicu terjadinya gangguan stress pascatrauma:

  • Perang
  • Kekerasan saat masa kanak-kanak
  • Pelecehan seksual
  • Kekerasan fisik
  • Diancam menggunakan senjata
  • Kecelakaan
  • Bencana alam
  • Perampokan
  • Penyiksaan
  • Penculikan
  • Menerima diagnosis yang mengancam nyawa

Bagaimana cara mencegah PTSD?

Setelah mengalami kejadian traumatis, kebanyakan orang memiliki gejala yang serupa dengan PTSD seperti terus menerus memikirkan apa yang telah terjadi.

Perasaan takut, cemas, marah, depresi, dan perasaan bersalah merupakan reaksi umum pada sebuah kejadian traumatis. Secara global, sebagian besar orang yang mengalami kejadian traumatis tidak berkembang menjadi PTSD.

Beberapa tips yang dapat Anda pertimbangkan yaitu sebagai berikut:

  • Ambil waktu dan mintalah dukungan dari orang sekitar Anda untuk mencegah berkembangnya respons stres Anda ke arah yang lebih buruk.
  • Pilihlah keluarga atau sahabat Anda yang mau mendengarkan dan memberi kenyamanan pada Anda.
  • Beberapa orang merasa terbantu dengan mengikuti komunitas rohani/keagamaan.
  • Anda dapat datang pada tenaga profesional kesehatan mental jika merasa perlu

Dukungan dari orang lain dan bersosialisasi juga mencegah Anda jatuh pada respons yang tidak tepat seperti penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.

Ketika Anda datang kepada ahli kesehatan jiwa, Anda dapat memilih terapi dengan beberapa pertimbangan berikut:

  • Diskusikan dengan dokter Anda untuk pilihan terapi
  • Terlibat dalam aktivitas fisik ringan harian untuk mengurangi stres
  • Tetapkan tujuan akhir yang realistis bagi diri Anda sendiri
  • Bagi tugas yang besar menjadi beberapa tugas kecil dan beri prioritas
  • Cobalah menghabiskan waktu dengan orang lain dan berceritalah dengan orang yang dapat Anda percaya. Ceritakan mengenai hal apa saja yang dapat memicu munculnya gejala PTSD
  • Mengerti bahwa gejala akan membaik secara bertahap, tidak instan
  • Cari dan temukan tempat, situasi, dan orang-orang yang nyaman dan membuat Anda bahagia.

Bila Anda telah mengalami sebuah kejadian yang traumatis dan membutuhkan bantuan ahli, jangan ragu untuk menghubungi ahli kesehatan jiwa.

Advertisement

strespost traumatic stress disorder (PTSD)ptsdgangguan stres akut

Ditulis oleh dr. Rikho Melga Shalim

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved